Rabu, 22 April 2009 | 07:18 WIB
TEMPO Interaktif, Helsinki: Ini mungkin hanya sekali dalam sejarah. Nokia jadul tipe 1100 dijual di sebuah forum online seharga US$ 32.413 (sekitar Rp 353 juta). Ponsel ini bukan ponsel Nokia biasa. Peranti ini dibuat di pabrik lama Nokia di Bochum, Jerman. Konon ponsel ini telah dimodifikasi oleh hacker sehingga mereka bisa membobol layanan transfer online. Demikian laporan yang dilansir perusahaan Belanda Ultascan Advanced Global Investigations.
Nokia mengatakan mereka tak peduli dengan harga ponsel yang dijual kembali dengan harga melambung. Ponsel ini sendiri diproduksi pada 2003 dan dulu saat baru dijual dengan harga di bawah sejuta rupiah.
"Kami tak mengidentifikasi adanya masalah dalam software ponsle kami terkait kasus itu," demikian tulis siaran pers Nokia baru-baru ini.
Nokia 1100 telah dapat diprogram sehingga bisa dipakai untuk menelepon dengan menggunakan nomor orang lain serta menerima pesan pendek. Kemampuan inilah yang dieksploitasi oleh para hacker untuk membobol bank.
Di negara seperti Jerman, biasanya bank mengirimkan sebuah mTAN (Mobile Transaction Autentification Number atau pesan nomor otentifikasi) ke ponsel. Nomor inilah yang digunakan sebagai kata sandi untuk masuk ke situs bank. Orang yang hendak mentransfer uang menggunakan nomor ini. Nomor mTAN ini biasanya hanya digunakan sekali.
Para pembobol bank memanfaatkan kemampuan Nokia 1110 yang bisa "membajak" pesan pendek orang lain untuk membobol bank. Namun, Nokia mengaku tak tahu menahu soal ini. Setiap ponsel, katanya, telah memiliki mekanisme pengamanan hanya bisa menggunakan nomor SIM (Subscriber Identity Module) Card tertentu. Mekanisme pengamanan ini terpisah dari ponsel.
Nokia menambahkan, meman ada layanan dari operator yang bisa menyembunyikan nomor SIM Card atau mengalihkan panggilan. Biasanya itu dilakukan dengan menggunakan server proxy, server yang membajak hubungan antara penerima dan pengirim.
"Cara ini memungkinkan satu nomor SIM Card "dibajak" oleh beberapa ponsel," kata Sean Sullivan, konsultan keamanan dari F-Security, perusahaan asal Finlandia, seperti dikutip IDG News Service. "Nokia 1110 dapat dimodifikasi untuk membajak panggilan atau pesan pendek," katanya.
Detail bagaimana modifikasi Nokia 1110 itu yang sampai sekarang belum diketahui, tutur Frank Engelsman dari Ultrascan. Seorang perempuan asal Finlandia setelah membaca artikel ini mengirimkan ponsel lamanya untuk diuji. Namun, belum diketahui hasilnya.
Sementara itu, sebuah situs asal Belanda portablegear.nl menulis bahwa ada yang mencoba membuat iklan palsu dengan melelang ponsel Nokia 1110 dengan harga fantastis dan banyak orang yang tertarik ingin membelinya.
Nokia telah memproduksi 200 juta ponsel untuk jenis 1100. Mereka tak tahu berapa banyak ponsel jenis ini yang diproduksi di Bochum, Jerman.
BS