Pernah nonton Take Me Out? kemungkinan jawaban Anda adalah ya, minimal satu episode ya kan? bahkan, tidak jarang diantara kita menontonnya sampai berkali-kali di tiap minggunya. Acara tersebut selain pemandunya yang menarik tentu saja karena soal mencari pasangan hidup akan selalu kekinian dan menarik minat banyak orang.
Memilih pasangan hidup itu susah-susah gampang. Ini bukan sekedar ungkapan klise dari orang yang sudah menikah, bahkan berkali-kali menikah lho, tapi benar-benar hasil pembuktian turun temurun. Berkali-kali saya melihat seorang yang parasnya rupawan, cerdas dan dari orang berada, ternyata kesulitan mencari suami, tau kenapa? karena syarat berat dari keluarganya.
Ada pemuda baru lulus kuliah, langsung diterima bekerja di perusahaan multinasional dengan gaji per tahun tidak kurang dari 60 juta rupiah belum juga dapat jodo. Tau kenapa? katanya tuntutan kerja begitu berat, sehingga akan lebih sukses jika mereka melajang.
Tapi artikel ini tidak akan bercerita tentang sulitnya mencari pasangan hidup. Tulisan pendek ini akan bercerita ttg bagaimana kita menyikapi pasangan hidup yg sudah susah payah kita cari itu. Bagaimana reaksi kita berkata, bersenda gurau dan bercengkrama dengannya.
Jadi, bagaimana kita memandang pasangan hidup kita? Misalnya, apakah istri/suami Anda adalah :
- Idola anda, berarti semua yang dilakukan dia selalu menarik. Dalam sex, Anda bersedia menjadi budaknya. Mirip2 hippies pada band idola mereka. Mungkin saja pasangan itu mirip artis idola Anda, lalu karena gak kesampaian akhirnya dia jadi idola imajiner dalam pikiran2 Anda.
- Kakak, Anda menganggap dia saudara dekat. Anda segan dengannya, tetapi sesekali Anda berani mengkritik, tentu saja kritik yang membangun. Dalam sex, Anda canggung, bisa jadi anda pun ragu-ragu akan mencoba posisi-posisi baru.
- Bawahan, Wah, kalau yg ini jangan sampai deh. Bagaimana tidak. Anda memperlakukan si Dia seperti bawahan dan lebih para pembantu rumah tangga. Mau minum, ayaaaaaaaaaah... minum. Mau tidur, Ayaaaaah... kunci pintu!, mau pergi kerja, ayaaah... buruan dong, ntar kita telat nih!. Si kecil pipis, Ayaaaah.. cepetan ntar dia ngompol tuh!, si kecil berak, ayaaah... tau kan, bunda gak bisa jongkok? suka pusing tau.. buruan..! ah... nasib... :-(
Nah, tidak ada pasangan yang mutlak meniru ketiga contoh tersebut secara sempurna. Saya yakin pembaca melakukannya bergantian, sesekali mengidolakan, sesekali men-tua-kan (menganggap pasangan Anda kakak) dan terakhir menjadikan pasangan itu pembantu rumah tangga. Ayo.. gak usah membantah, itu kenyataan.. :D
Jadi? Bagaimana dengan pasangan Anda...
FB : Kang Sirod
Twitter : MSirod
Blog : water-specialist.blogspot.com
"Blog ini berisi catatan, opini atau bahkan copy paste dari source yang saya pikir dibuang sayang"
30 March 2010
29 March 2010
di toko handphone
me : mbak, ada kabel data blackberry?
ygjualan : ada, bentar ya.. eh, tipe BB-nya apaan?
me : Curve 8310 (sambil diliatin BB seken gue yg udah kinclong ganti casing)
ygjualan : oke, bentar ya... (sambil bongkar2 tumpukan kabel di pojokan)
...
ygjualan : ini dia mas harganya 125.000 yg original punya
me : ah masa original kyk gini? coba liat sablonannya? masa original (dengan gaya ngledek)
ygjualan : (meyakinkan) i..iya pak, ini ori lho?
me : ori kw1, kw2 ?
ygjualan : yee.. si bapak gak percaya ya? beneran ini...
me : harganya kok mahal amir? udah lah goban aja (50.000)
ygjualan : udah lah 110.000 aja deh gak dimahalin
me : ah gak mau, kabel data kok semahal itu? udah cepetan pasnya aja, lagi males nawar gue!
ygjualan : ya udah, 65.000 aja deh..
...
me : (mikir: hm... gila! dari harga 125.000 jadi setengahnya... sialan!)
me : udahlah 50.000 lu jangan kemahalan jual barang, (buka dompet sambil taruh duit 50.000-an di atas etalase toko)
ygjualan : tambahin deh pak, jangan segitu (memelas...)
me : nih.. taruh 5000-an.. sambil senyum (sadis banget emang :-)
ygjualan : i..iya deh pak..
me : (lu lagi ngadepin sales kawakan nih! hehehhe... )
ygjualan : ada, bentar ya.. eh, tipe BB-nya apaan?
me : Curve 8310 (sambil diliatin BB seken gue yg udah kinclong ganti casing)
ygjualan : oke, bentar ya... (sambil bongkar2 tumpukan kabel di pojokan)
...
ygjualan : ini dia mas harganya 125.000 yg original punya
me : ah masa original kyk gini? coba liat sablonannya? masa original (dengan gaya ngledek)
ygjualan : (meyakinkan) i..iya pak, ini ori lho?
me : ori kw1, kw2 ?
ygjualan : yee.. si bapak gak percaya ya? beneran ini...
me : harganya kok mahal amir? udah lah goban aja (50.000)
ygjualan : udah lah 110.000 aja deh gak dimahalin
me : ah gak mau, kabel data kok semahal itu? udah cepetan pasnya aja, lagi males nawar gue!
ygjualan : ya udah, 65.000 aja deh..
...
me : (mikir: hm... gila! dari harga 125.000 jadi setengahnya... sialan!)
me : udahlah 50.000 lu jangan kemahalan jual barang, (buka dompet sambil taruh duit 50.000-an di atas etalase toko)
ygjualan : tambahin deh pak, jangan segitu (memelas...)
me : nih.. taruh 5000-an.. sambil senyum (sadis banget emang :-)
ygjualan : i..iya deh pak..
me : (lu lagi ngadepin sales kawakan nih! hehehhe... )
19 March 2010
How men change
The Love Word:
After 6 weeks: I looo-ve you, I love you, I love you!
After 6 months: Of course, I love you.
After 6 years: GOD, if I didn't love you, then why did I marry you?
Back from Work:
After 6 weeks: Honey, I'm home!
After 6 months: I'm BACK!!
After 6 years: Have you cooked yet?
Phone Ringing:
After 6 weeks: Baby, somebody wants you on the phone.
After 6 months: Here, it's for you.
After 6 years: ANSWER THE PHONE DAM*T!!
Cooking:
After 6 weeks: I never knew food could taste so good!
After 6 months: What are we having for dinner tonight?
After 6 years: DUMPLING AGAIN??
New Dress:
After 6 weeks: Wow, you look like an angel in that dress.
After 6 months: You bought a new dress again?
After 6 years: How much did THAT cost me?
TV:
After 6 weeks: Baby, what would you like us to watch tonight?
After 6 months: I like this movie.
After 6 years: I'm going to watch PIRATES play, if you're not in the mood, go to bed, I can stay up by myself!
Making Love:
After 6 weeks: Baby, I want you tonight?
After 6 months: Lets make another baby, my mother just called!!!
After 6 years: Please MOVE over to your side, I'm suffocating here!!!!
After 6 weeks: I looo-ve you, I love you, I love you!
After 6 months: Of course, I love you.
After 6 years: GOD, if I didn't love you, then why did I marry you?
Back from Work:
After 6 weeks: Honey, I'm home!
After 6 months: I'm BACK!!
After 6 years: Have you cooked yet?
Phone Ringing:
After 6 weeks: Baby, somebody wants you on the phone.
After 6 months: Here, it's for you.
After 6 years: ANSWER THE PHONE DAM*T!!
Cooking:
After 6 weeks: I never knew food could taste so good!
After 6 months: What are we having for dinner tonight?
After 6 years: DUMPLING AGAIN??
New Dress:
After 6 weeks: Wow, you look like an angel in that dress.
After 6 months: You bought a new dress again?
After 6 years: How much did THAT cost me?
TV:
After 6 weeks: Baby, what would you like us to watch tonight?
After 6 months: I like this movie.
After 6 years: I'm going to watch PIRATES play, if you're not in the mood, go to bed, I can stay up by myself!
Making Love:
After 6 weeks: Baby, I want you tonight?
After 6 months: Lets make another baby, my mother just called!!!
After 6 years: Please MOVE over to your side, I'm suffocating here!!!!
Nabi Adam & Kearifan
Allah memerintahkan Jibril untuk memberikan tiga mutiara paling berharga kepada Adam - yang berasal dari perbendaharaanNya, dan Adam hanya boleh memilih salah satu dari tiga mutiara tersebut.
Ketiga mutiara itu adalah : kearifan, iman dan kerendahan hati.
Adam pun memilih kearifan ('arif, ta'aruf, ma'rifat ~ mengenal dan memahami sesuatu secara mendalam).
Sesuai dengan perintah Allah, Jibril bermaksud membawa kembali dua mutiara yg tak dipilih Adam itu ke perbendaharaan Ilahi. Dengan segenap kekuatannya yang perkasa, Jibril tidak dapat mengangkat kedua mutiara itu.
Kedua mutiara itu berkata kepada Jibril :
"Kami tidak akan terpisah dari 'kearifan' kami yang tercinta. Kami tidak akan bahagia dan tenang jika berjauhan dengannya. Kami bertiga senantiasa merupakan tiga serangkai keagungan Allah, mutiara-mutiara kemahakuasaan-Nya. Kami tak bisa dipisahkan satu dari yang lain."
Kemudian Jibril mendengar perintah Allah :"Jibril ! Biarkan mereka, dan pergilah !"
Sejak saat itu, kearifan telah mengambil tempatnya di puncak otak Adam. Iman mengambil tempatnya di hati Adam. Sedangkan kerendahan hati menempatkan dirinya dalam air muka Adam.
Ketiga mutiara itu telah menjadi pusaka anak-cucu Adam yang terpilih. Karena, barangsiapa di antara anak-cucu Adam tidak memiliki ketiga mutiara itu, maka ia tidak memiliki perasaan dan kemuliaan asal-usul Ilahiahnya.
(Dikisahkan oleh Jalaluddin Rumi kepada Husamuddin/muridnya, dalam "Manaqib Al 'Arifin" oleh Syamsuddin Ahmad Al-Aflaki)
Ketiga mutiara itu adalah : kearifan, iman dan kerendahan hati.
Adam pun memilih kearifan ('arif, ta'aruf, ma'rifat ~ mengenal dan memahami sesuatu secara mendalam).
Sesuai dengan perintah Allah, Jibril bermaksud membawa kembali dua mutiara yg tak dipilih Adam itu ke perbendaharaan Ilahi. Dengan segenap kekuatannya yang perkasa, Jibril tidak dapat mengangkat kedua mutiara itu.
Kedua mutiara itu berkata kepada Jibril :
"Kami tidak akan terpisah dari 'kearifan' kami yang tercinta. Kami tidak akan bahagia dan tenang jika berjauhan dengannya. Kami bertiga senantiasa merupakan tiga serangkai keagungan Allah, mutiara-mutiara kemahakuasaan-Nya. Kami tak bisa dipisahkan satu dari yang lain."
Kemudian Jibril mendengar perintah Allah :"Jibril ! Biarkan mereka, dan pergilah !"
Sejak saat itu, kearifan telah mengambil tempatnya di puncak otak Adam. Iman mengambil tempatnya di hati Adam. Sedangkan kerendahan hati menempatkan dirinya dalam air muka Adam.
Ketiga mutiara itu telah menjadi pusaka anak-cucu Adam yang terpilih. Karena, barangsiapa di antara anak-cucu Adam tidak memiliki ketiga mutiara itu, maka ia tidak memiliki perasaan dan kemuliaan asal-usul Ilahiahnya.
(Dikisahkan oleh Jalaluddin Rumi kepada Husamuddin/muridnya, dalam "Manaqib Al 'Arifin" oleh Syamsuddin Ahmad Al-Aflaki)
18 March 2010
Different Perspectives
A blind boy sat on the steps of a building with a hat by his feet. He held up a sign which said:
"I am blind, please help."
There were only a few coins in the hat.
A man was walking by. He took a few coins from his pocket and dropped them into the hat. He then took the sign, turned it around, and wrote some words. He put the sign back so that everyone who walked by would see the new words.
Soon the hat began to fill up. A lot more people were giving money to the blind boy. That afternoon the man who had changed the sign came to see how things were. The boy recognized his footsteps and asked, "Were you the one who changed my sign this morning? What did you write?"
The man said, "I only wrote the truth. I said what you said but in a different way."
I wrote: "Today is a beautiful day but I cannot see it."
Both signs told people that the boy was blind. But the first sign simply said the boy was blind. The second sign told people that they were so lucky that they were not blind. Should we be surprised that the second sign was more effective?
Moral of the Story: Be thankful for what you have.. Be creative. Be innovative. Think differently and positively.
When life gives you a 100 reasons to cry, show life that you have 1000 reasons to smile Face your past without regret. Handle your present with confidence. Prepare for the future without fear. Keep the faith and drop the fear.
The most beautiful thing is to see a person smiling…
And even more beautiful is, knowing that you are the reason behind it!!!
"I am blind, please help."
There were only a few coins in the hat.
A man was walking by. He took a few coins from his pocket and dropped them into the hat. He then took the sign, turned it around, and wrote some words. He put the sign back so that everyone who walked by would see the new words.
Soon the hat began to fill up. A lot more people were giving money to the blind boy. That afternoon the man who had changed the sign came to see how things were. The boy recognized his footsteps and asked, "Were you the one who changed my sign this morning? What did you write?"
The man said, "I only wrote the truth. I said what you said but in a different way."
I wrote: "Today is a beautiful day but I cannot see it."
Both signs told people that the boy was blind. But the first sign simply said the boy was blind. The second sign told people that they were so lucky that they were not blind. Should we be surprised that the second sign was more effective?
Moral of the Story: Be thankful for what you have.. Be creative. Be innovative. Think differently and positively.
When life gives you a 100 reasons to cry, show life that you have 1000 reasons to smile Face your past without regret. Handle your present with confidence. Prepare for the future without fear. Keep the faith and drop the fear.
The most beautiful thing is to see a person smiling…
And even more beautiful is, knowing that you are the reason behind it!!!
MONYET DI PUCUK POHON KELAPA
Sahabat, ada cerita seekor monyet sedang nangkring di pucuk pohon kelapa.
Dia nggak sadar lagi diintip sama tiga angin gede.
Angin Topan, Tornado sama Bahorok.
Tiga angin itu rupanya pada ngomongin, siapa yang bisa paling cepet jatuhin si monyet dari pohon kelapa.
Angin Topan bilang, dia cuma perlu waktu 45 detik.
Angin Tornado nggak mau kalah, 30 detik.
Angin Bahorok senyum ngeledek, 15 detik juga jatuh tuh monyet.
Akhirnya satu persatu ketiga angin itu maju.
Angin TOPAN duluan, dia tiup sekenceng-kencengnya, Wuuusss…
Merasa ada angin gede datang, si monyet langsung megang batang pohon kelapa.
Dia pegang sekuat-kuatmya.
Beberapa menit lewat, nggak jatuh-jatuh tuh monyet.
Angin Topan pun nyerah.
Giliran Angin TORNADO.
Wuuusss… Wuuusss…
Dia tiup sekenceng-kencengnya.
Ngga jatuh juga tuh monyet.
Angin Tornado nyerah.
Terakhir, Angin BAHOROK.
Lebih kenceng lagi dia tiup.
Wuuuss… Wuuuss… Wuuuss…
Si monyet malah makin kenceng pegangannya.
Nggak jatuh-jatuh.
Ketiga angin gede itu akhirnya ngakuin, si monyet memang jagoan.
Tangguh.
Daya tahannya luar biasa.
Ngga lama, datang angin Sepoi-Sepoi.
Dia bilang mau ikutan jatuhin si monyet.
Diketawain sama tiga angin itu.
Yang gede aja nggak bisa, apalagi yang kecil.
Nggak banyak omong, Angin SEPOI-SEPOI langsung niup ubun-ubun si monyet.
Psssss…
Enak banget.
Adem…
Seger…
Riyep-riyep matanya si monyet.
Nggak lama ketiduran dia.
Lepas pegangannya.
Jatuh deh tuh si monyet.
Sahabat, dari Kisah diatas hikmah yang bisa kita ambil adalah:
Boleh jadi ketika kita Diuji dengan KESUSAHAN…
Dicoba dengan Penderitaan…
Didera Malapetaka.. .
Kita kuat bahkan lebih kuat dari sebelumnya.. .
Tapi jika kita diuji dengan
KENIKMATAN.. .
KESENANGAN.. .
KELIMPAHAN.. .
jangan sampai kita terlena...
Kita mesti tetap hati-hati...
Dia nggak sadar lagi diintip sama tiga angin gede.
Angin Topan, Tornado sama Bahorok.
Tiga angin itu rupanya pada ngomongin, siapa yang bisa paling cepet jatuhin si monyet dari pohon kelapa.
Angin Topan bilang, dia cuma perlu waktu 45 detik.
Angin Tornado nggak mau kalah, 30 detik.
Angin Bahorok senyum ngeledek, 15 detik juga jatuh tuh monyet.
Akhirnya satu persatu ketiga angin itu maju.
Angin TOPAN duluan, dia tiup sekenceng-kencengnya, Wuuusss…
Merasa ada angin gede datang, si monyet langsung megang batang pohon kelapa.
Dia pegang sekuat-kuatmya.
Beberapa menit lewat, nggak jatuh-jatuh tuh monyet.
Angin Topan pun nyerah.
Giliran Angin TORNADO.
Wuuusss… Wuuusss…
Dia tiup sekenceng-kencengnya.
Ngga jatuh juga tuh monyet.
Angin Tornado nyerah.
Terakhir, Angin BAHOROK.
Lebih kenceng lagi dia tiup.
Wuuuss… Wuuuss… Wuuuss…
Si monyet malah makin kenceng pegangannya.
Nggak jatuh-jatuh.
Ketiga angin gede itu akhirnya ngakuin, si monyet memang jagoan.
Tangguh.
Daya tahannya luar biasa.
Ngga lama, datang angin Sepoi-Sepoi.
Dia bilang mau ikutan jatuhin si monyet.
Diketawain sama tiga angin itu.
Yang gede aja nggak bisa, apalagi yang kecil.
Nggak banyak omong, Angin SEPOI-SEPOI langsung niup ubun-ubun si monyet.
Psssss…
Enak banget.
Adem…
Seger…
Riyep-riyep matanya si monyet.
Nggak lama ketiduran dia.
Lepas pegangannya.
Jatuh deh tuh si monyet.
Sahabat, dari Kisah diatas hikmah yang bisa kita ambil adalah:
Boleh jadi ketika kita Diuji dengan KESUSAHAN…
Dicoba dengan Penderitaan…
Didera Malapetaka.. .
Kita kuat bahkan lebih kuat dari sebelumnya.. .
Tapi jika kita diuji dengan
KENIKMATAN.. .
KESENANGAN.. .
KELIMPAHAN.. .
jangan sampai kita terlena...
Kita mesti tetap hati-hati...
Subscribe to:
Posts (Atom)