30 March 2010

Cerminan atau Idola ?

Pernah nonton Take Me Out? kemungkinan jawaban Anda adalah ya, minimal satu episode ya kan? bahkan, tidak jarang diantara kita menontonnya sampai berkali-kali di tiap minggunya. Acara tersebut selain pemandunya yang menarik tentu saja karena soal mencari pasangan hidup akan selalu kekinian dan menarik minat banyak orang.

Memilih pasangan hidup itu susah-susah gampang. Ini bukan sekedar ungkapan klise dari orang yang sudah menikah, bahkan berkali-kali menikah lho, tapi benar-benar hasil pembuktian turun temurun. Berkali-kali saya melihat seorang yang parasnya rupawan, cerdas dan dari orang berada, ternyata kesulitan mencari suami, tau kenapa? karena syarat berat dari keluarganya.


Ada pemuda baru lulus kuliah, langsung diterima bekerja di perusahaan multinasional dengan gaji per tahun tidak kurang dari 60 juta rupiah belum juga dapat jodo. Tau kenapa? katanya tuntutan kerja begitu berat, sehingga akan lebih sukses jika mereka melajang.

Tapi artikel ini tidak akan bercerita tentang sulitnya mencari pasangan hidup. Tulisan pendek ini akan bercerita ttg bagaimana kita menyikapi pasangan hidup yg sudah susah payah kita cari itu. Bagaimana reaksi kita berkata, bersenda gurau dan bercengkrama dengannya.

Jadi, bagaimana kita memandang pasangan hidup kita? Misalnya, apakah istri/suami Anda adalah :

- Idola anda, berarti semua yang dilakukan dia selalu menarik. Dalam sex, Anda bersedia menjadi budaknya. Mirip2 hippies pada band idola mereka. Mungkin saja pasangan itu mirip artis idola Anda, lalu karena gak kesampaian akhirnya dia jadi idola imajiner dalam pikiran2 Anda.

- Kakak, Anda menganggap dia saudara dekat. Anda segan dengannya, tetapi sesekali Anda berani mengkritik, tentu saja kritik yang membangun. Dalam sex, Anda canggung, bisa jadi anda pun ragu-ragu akan mencoba posisi-posisi baru.

- Bawahan, Wah, kalau yg ini jangan sampai deh. Bagaimana tidak. Anda memperlakukan si Dia seperti bawahan dan lebih para pembantu rumah tangga. Mau minum, ayaaaaaaaaaah... minum. Mau tidur, Ayaaaaah... kunci pintu!, mau pergi kerja, ayaaah... buruan dong, ntar kita telat nih!. Si kecil pipis, Ayaaaah.. cepetan ntar dia ngompol tuh!, si kecil berak, ayaaah... tau kan, bunda gak bisa jongkok? suka pusing tau.. buruan..! ah... nasib... :-(

Nah, tidak ada pasangan yang mutlak meniru ketiga contoh tersebut secara sempurna. Saya yakin pembaca melakukannya bergantian, sesekali mengidolakan, sesekali men-tua-kan (menganggap pasangan Anda kakak) dan terakhir menjadikan pasangan itu pembantu rumah tangga. Ayo.. gak usah membantah, itu kenyataan.. :D

Jadi? Bagaimana dengan pasangan Anda...
FB : Kang Sirod
Twitter : MSirod
Blog : water-specialist.blogspot.com

No comments:

Post a Comment