eramuslim - Uskup Atalla, Jubir Gereja Orthodok di Jerussalem, awal bulan Agustus lalu mengunjungi Libanon dan bertemu dengan tokoh-tokoh pemerintah Libanon serta pejuang Muslim yang membela hak rakyat Palestina. Dalam pertemuan dengan para tokoh tersebut, ia menyampaikan banyak tentang sikapnya terhadap masalah keberadaan Zionis Israel di Palestina.
Menurut Atalla, ia yakin meski banyak kesulitan yang dialami bangsa Palestina, tapi bangsa Palestina pasti menang. Ia merujuk pada kenyataan bulan-bulan terakhir intifadhah di saat tentara Israel melakukan serangan membabi buta terhadap Palestina, tapi ternyata bangsa Palestina mampu bertahan hidup dengan terus melakukan perlawanan. “Di Palestina, semakin tumbuh rasa nasionalisme yang besar di berbagai tempat, kelompok, Muslim dan Kristen. Mereka bekerjasama dan telah menetapkan pilihannya untuk melanjutkan perlawanan dengan segala bentuknya sampai mereka mencapai sasaran perjuangan yang mereka inginkan,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa politik Israel tak bisa dihadapi dengan ketundukan dan kepatuhan, karena hal itu tidak akan menyelesaikan masalah. Orang-orang Israel menurutnya ingin meneruskan rencana mereka dengan mengkotak-kotakkan bangsa Palestina. “Mereka tidak ingin sikap orang-orang Kristen bersatu dengan sikap kaum Muslimin di Palestina. Mereka ingin agar orang-orang Kristen di Palestina memiliki sikap yang berbeda dengan sikap rakyat Palestina pada umumnya. Tapi keinginan itu tidak akan berhasil. Barisan rakyat Palestina akan tetap bersatu,” jelas Atalla.
Ia mendukung aksi syahid yang dilakukan pejuang Palestina. Bahkan ia menegaskan bahwa aksi syahid itu bukanlah terorisme. “Berulangkali saya telah menyatakan bila pejuangan kemerdekaan itu dianggap sebagai terorisme, maka sayalah teroris yang paling pertama,” katanya. Menurutnya, siapapun yang berkunjung dan menyaksikan penderitaan rakyat Palestina akan bisa memahami latar belakang atau motivasi yang mendorong para pejuang melakukan aksi syahid. “Kaum Muslimin dan Kristen di Palestina, khususnya di Jerussalem, adalah seperti satu keluarga sejak masuknya Islam ke Palestina,” tandas Atalla Atalla yang mengakhiri kunjungannya di Libanon bertemu dengan Syaikh Hasan Nashrallah, sekjen gerakan perlawanan Hizbullah.