Saya dapat cerita ini dari sebuah milis motivasi,
 hanya pertanyaannya, kenapa gak coba dulu jalan tengah ya?
 
 :)
 
 ------------
  
  Di pagi hari buta, terlihat seorang pemuda dengan bungkusan kain 
  berisi bekal di punggungnya tengah berjalan dengan tujuan mendaki ke 
  puncak gunung yang terkenal. 
  
  Konon kabarnya, di puncak gunung itu terdapat pemandangan indah 
  layaknya berada di surga. Sesampai di lereng gunung, terlihat sebuah 
  rumah kecil yang dihuni oleh seorang kakek tua. 
  
  Setelah menyapa pemilik rumah, pemuda mengutarakan maksudnya "Kek, 
  saya ingin mendaki gunung ini. Tolong kek, tunjukkan jalan yang 
  paling mudah untuk mencapai ke puncak gunung". 
  
  Si kakek dengan enggan mengangkat tangan dan menunjukkan tiga jari 
  ke hadapan pemuda. 
  
  "Ada 3 jalan menuju puncak, kamu bisa memilih sebelah kiri, tengah 
  atau sebelah kanan?" 
  
  "Kalau saya memilih sebelah kiri?" 
  
  "Sebelah kiri melewati banyak bebatuan." Setelah berpamitan dan 
  mengucap terima kasih, si pemuda bergegas melanjutkan perjalanannya. 
  Beberapa jam kemudian dengan peluh bercucuran, si pemuda terlihat 
  kembali di depan pintu rumah si kakek. 
  
  "Kek, saya tidak sanggup melewati terjalnya batu-batuan. Jalan 
  sebelah mana lagi yang harus aku lewati kek?" 
  
  Si kakek dengan tersenyum mengangkat lagi 3 jari tangannya 
  menjawab, "Pilihlah sendiri, kiri, tengah atau sebelah kanan?" 
  
  "Jika aku memilih jalan sebelah kanan?" 
  
  "Sebelah kanan banyak semak berduri." Setelah beristirahat sejenak, 
  si pemuda berangkat kembali mendaki. Selang beberapa jam kemudian, 
  dia kembali lagi ke rumah si kakek. 
  
  Dengan kelelahan si pemuda berkata, "Kek, aku sungguh-sungguh ingin 
  mencapai puncak gunung. Jalan sebelah kanan dan kiri telah aku 
  tempuh, rasanya aku tetap berputar-putar di tempat yang sama  
  sehingga aku tidak berhasil mendaki ke tempat yang lebih tinggi dan 
  harus kembali kemari tanpa hasil yang kuinginkan, tolong kek 
  tunjukkan jalan lain yang rata dan lebih mudah agar aku berhasil 
  mendaki hingga ke puncak gunung." 
  
  Si kakek serius mendengarkan keluhan si pemuda, sambil menatap tajam 
  dia berkata tegas "Anak muda! Jika kamu ingin sampai ke puncak 
  gunung, tidak ada jalan yang rata dan mudah! Rintangan berupa 
  bebatuan dan semak berduri, harus kamu lewati, bahkan kadang jalan 
  buntu pun harus kamu hadapi. Selama keinginanmu untuk mencapai 
  puncak itu tetap tidak goyah, hadapi semua rintangan! Hadapi semua 
  tantangan yang ada! Jalani langkahmu setapak demi setapak, kamu 
  pasti akan berhasil mencapai puncak gunung itu seperti yang kamu 
  inginkan! dan nikmatilah pemandangan yang luar biasa !!! Apakah kamu 
  mengerti?" 
  
  Dengan takjub si pemuda mendengar semua ucapan kakek, sambil 
  tersenyum gembira dia menjawab "Saya mengerti kek, saya mengerti! 
  Terima kasih kek! Saya siap menghadapi selangkah demi selangkah 
  setiap rintangan dan tantangan yang ada! Tekad saya makin mantap 
  untuk mendaki lagi sampai mencapai puncak gunung ini. 
  
  Dengan senyum puas si kakek berkata, "Anak muda, Aku percaya kamu 
  pasti bisa mencapai puncak gunung itu! Selamat berjuang!!! 
  
  Tidak ada jalan yang rata untuk sukses! 
  
  Sama seperti analogi Proses pencapaian mendaki gunung tadi. Untuk 
  meraih sukses seperti yang kita inginkan, Tidak ada jalan rata! 
  tidak ada jalan pintas! Sewaktu-waktu, rintangan, kesulitan dan 
  kegagalan selalu datang menghadang. Kalau mental kita lemah, takut 
  tantangan , tidak yakin pada diri sendiri, maka apa yang kita 
  inginkan pasti akan kandas ditengah jalan. 
  
  Hanya dengan mental dan tekad yang kuat, mempunyai komitmen untuk 
  tetap berjuang, barulah kita bisa menapak di puncak kesuksesan. 
  
  Salam sukses luar biasa! 
  
  Sumber: Tidak Ada Jalan Yang Rata Untuk Sukses oleh Andrie Wongso 
No comments:
Post a Comment