21 January 2014

Analisa Media terkait berita : "Jokowi Ambil Alih Perbaikan Jalan TB. Simatupang"

Saya ingin mempelajari bagaimana media memberitakan tentang satu kasus yang sifatnya emergency (kejadian tak terduga) direspon cepat oleh Jokowi lalu menjadi polemik/debat/diskusi di sosial media. Video dari youtube Pemprov DKI di bawah ini sepertinya meng-inspirasi banyak media menjadikan tema pemberitaan : "Jokowi Ambil Alih Perbaikan Jalan TB Simatupang Dari Pemerintah Pusat"



padahal video lain tidak menyebutkan satupun kata "ambil alih dari pemerintah pusat" tapi justru "corong" Jokowi tersebut-lah yang sedikit arogan. Tentu saja, "kearoganan" diperlukan dalam kondisi tertentu, contohnya situasi begini, betapa tidak, jalan TB. Simatupang adalah akses non-tol yang sedang berkembang pesat, lalu-lalang kendaraan alat berat terkait proyek-proyek konstruksi gedung-gedung komersial baru sedang padat-padatnya. Di ujung mendekati tol BSD, segera dibuka akses tol ke bandara tidak lama lagi. 

MetroTV - News, hanya memberitakan tenggat waktu dipercepat dalam membangun kembali jalan yang amblas ini.  Rakyat Merdeka memberitakan bahwa tanggal 16 Januari, 2 alat berat dari PU sudah ada di tempat. Sementara TribunNews memberitakan pada 14 Januari, Jokowi memang berkomunikasi dengan kemenPU agar mempercepat pekerjaan perbaikan jalan dan dia mengambil alih tanggung jawab ini, karena ".. kami ini ingin masalah di lapangan cepat selesai.." ujar Jokowi. Gatra-pun sama dengan TribunNews, ia tak lupa mengkritik "..ukuran saluran air di jalan tersebut sangat kecil sehingga tidak mampu mengalirkan luapan air.."

SindoNews : Alat berat dikerahkan untuk memperbaiki jalan ambles akibat banjir di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (20/01/2014). Perbaikan tersebut mengakibatkan kemacetan di Tol JORR dari arah Pondok Indah menuju Kampung Rambutan. Kendaraan…

Video lain dari BeritaSatu :



No comments:

Post a Comment