09 August 2017

Gue Cina, kenapa loe?

Beberapa waktu ke belakang ini terlalu banyak sentimen kesukuan dilatarbelakangi kebencian pada etnis Cina. Problem ini selalu saja muncul di tengah-tengah masyarakat kita. Entah karena kecemburuan ekonomi, ketidakadilan, pemahaman yang kurang atau memang masyarakat yang sakit multidimensi sehingga memunculkan ujaran kebencian yang massif di mana-mana. Sebagai seseorang yang punya darah Cina asli dari Cina daratan, saya perlu sedikit menjelaskan soal Cina dan Indonesia ini. 

Kalau ditarik ke era Orde Baru, sentimen ke suku Cina itu memang wajar adanya, dikarenakan politik keliru orba yang membiarkan ras ini berkembang bebas di ekonomi lalu memasung hak-hak sosial budaya dan politik mereka. Kepentingan orba hanya satu, agar bisa memeras kaum Cina itu menjadi pasokan bahan bakar politik. Cina dijadikan sapi perahan, sementara pribumi bisa leha-leha jadi tentara, pegawai BUMN dan PNS dengan mentalitas pengemis!

Soeharto bukan tidak faham soal bahayanya hal ini, jauh-jauh hari Sumitro Djojohadikusumo sudah mengingatkan strategi keliru ini, Pak Sumitro yang merupakan ayahadan Prabowo ini justru menganjurkan strategi sebaliknya, Cina diberi hak sama dalam sosial budaya tetapi ekonomi dibatasi sebagai keadilan agar duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi dengan kaum pribumi. Diharapkan dengan strategi ini akan tumbuh entrepreneur-entrepreneur tangguh dari suku pribumi dan itu akan menguntungkan bangsa ini untuk jangka panjang. 

Tapi dasar Soeharto yang sangat lemah dengan kelakuan anak-anaknya yg doyan nempel di kekuatan Bapaknya, dia membiarkan Cina-cina itu menyuap anak-anaknya untuk berbisnis dan berkolaborasi menjadi kroni-kroni yang nantinya menyerang kepentingannya sendiri. Politik "trickle down effect" yang intinya mengharapkan adanya keadilan dari konglomerasi yang dibesarkan Pak Harto tak terjadi, the greedy economy yg dibangun oleh konglomerat Cina itu menghabisi kekuatan-kekuatan Pak Harto terutama dari soft power (media, lobby asing) dibanding hard power (struktur negara, tentara). 

Sedikit sekali masyarakat dan warga netizen medsos yang faham soal ini, sehingga taunya Cina itu licik, serakah dan semua Cina itu sama bangsatnya gak ada yang baik. Bahkan umumnya mereka gak faham mana Cina sebagai sebuah nation (Republik Rakyat Cina, atau Tiongkok kalau istilah SBY) atau Cina sebagai suku bangsa / ras. Ketidakpahaman ini diperparah dengan pemahaman bahwa setiap suku bangsa itu memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing. Banyak Cina goblok, sama banyaknya seperti Jawa, Padang, Sunda yg goblok-goblok... 

bersambung... 

1 comment: