12 August 2017

Wicaksono 36 tahun, membangun bisnis Tbk 900 M dana publik hanya dalam 10 tahun

Wicaksono 36 th, sedang mengisi acara salah satu kegiatan TDA Depok di Aula Perpustakaan Kantor Walikota Depok, Margonda

Sebelum menejelaskan tepatnya membuka pemaparan media terkait siapa beliau, Pak Wicaksono yang usianya lebih muda dari saya 3 tahun ini, mungkin perlu saya jelaskan sedikit dulu apa itu komunitas Tangan Di Atas. Komunitas ini adalah komunitas entrepreneur (saya lebih prefer menyebutnya demikian, bukan komunitas pengusaha) yang tidak membedakan seseorang bergabung apakah memiliki legal formal standing (SIUP, NPWP dll) perusahaan atau tidak. Dengan konsep begini, maka memang cukup riuh pikuk di dalam TDA, karena anak-anak muda yang punya spirit bisnis yang tinggi dan minim pengalaman bercampur dengan pengusaha yang masuk pada fase kapitalis sebenarnya. 


Saya sendiri masuk TDA hanya "sekedarnya" saja. Ikut aktif di grup B2B (business to business) yang isinya kebanyakan pengusaha yang berbisnis jualan ke korporat memberikan layanan jualan barang atau jasa. Ada yang bisnis EO, water treatment seperti saya atau layanan manajemen (IT, System, pelatihan SDM, dll). Sebagaimana komunitas bisnis, TDA digerakkan oleh pengurus yang punya "daya juang" jauh lebih tinggi dibanding member biasa seperti saya. Entah kapan bisa kontribusi untuk TDA, saat ini saya hanya menjadi member aktif saja sudah bersyukur. 

Suasana acara seminar Strategi Scale Up yang efektif agar bisnis semakin berkibar, Jum'at 11 Agustus oleh Wicaksono & TDA Depok
Tak banyak informasi yang saya punya mengenai beliau, tapi rupanya beliau sudah dikenal oleh media massa dikarenakan prestasinya yang mengesankan, karena percepatan (scale up) bisnis yang beliau lakukan. Berikut pemaparan beberapa media yang saya dapatkan. 
  • Witjaksono, lahir pada tanggal 20 September 1981 di Pati, Jawa Tengah. Menyelesaikan S1 nya di Universitas Diponegoro Semarang, lalu Hijrah ke Jakarta pada Tanggal 19 Desember 2004 untuk mengikuti test guna mendapatkan Bea Siswa untuk melanjutkan studi di Australia. Namun Witjaksono gagal berangkat ke Australia karena tidak mampu membayar biaya Deposit.
  • Tidak dikenal fund manager lokal tapi masuk list fund manager asing:
    Presiden Jokowi dan masuk radar fund manager asing tapi lolos dari tangkapan layar pantau pebisnis di dalam negeri? Figur Witjak boleh dibilang pebisnis baru dari generasi anak muda era tahun 2000-an. Sebagai pendatang baru di dunia bisnis, wajar bila keberadaannya tidaklah diketahui banyak orang, termasuk di komunitas pelaku bisnis. Apabila namanya dilacak di dunia maya, akan keluar informasi kisah Witjak sebagai pendiri PT Dua Putera Utama Makmur Tbk (DPUM) yang bergerak di bidang pengolahan hasil laut sedang sharing knowledge dan pengalaman sebagai seorang pengusaha muda
  • Awal bisnis berbentuk CV:
    Pati, Dua Putra Utama Makmur Tbk (DPUM) didirikan tanggal 09 Mei 2012, dimana sebelumnya berbentuk CV dengan nama CV Dua Putra Dewa. Kantor pusat DPUM berlokasi di Gedung Nariba Office Suites & Pavilion, Lantai 6, Jl. Mampang Prapatan Raya No. 30, Jakarta Selatan 12790 – Indonesia.
    Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Dua Putra Utama Makmur Tbk, antara lain: PT Pandawa Putra Investama (59,73%), UOB Kay Hian Pte. Ltd. (13,06%) dan DPP Inhouse 1 (6,53%).
  • Berhasil IPO menikmati layanan paket kebijakan ekonomi Jokowi:
    Bisnis.com, JAKARTA -- PT Dua Putra Utama Makmur, perusahaan perikanan tangkap terintegrasi asal Pati, Jawa Tengah, menjajaki untuk menawarkan sahamnya ke publik (initial public offering/ IPO) di pasar modal tahun depan, menyusul insentif paket kebijakan ekonomi yang dirilis pemerintah.

    Witjaksono, pendiri sekaligus komisaris utama Dua Putra, menyatakan paket kebijakan ekonomi yang dirilis pemerintah antara lain berupa insentif bagi perusahaan lokal untuk melantai di pasar modal sangat positif baik bagi dunia usaha.
  • Menteri Luhut Binsar Panjaitan sebagai Menko Maritim, meresmikan pabrik Dua Putra
    Dalam peresmian yang dilakukan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman RI Luhut Binsar Pandjaitan mewakili Presiden RI Joko Widodo di Pati, Rabu (10/8/2016), perusahaan perikanan yang meliputi pengolahan, perdagangan hingga  cold storage itu disebut mampu menyerap tenaga kerja hingga 4.000 pekerja atau karyawan.
    PT Dua Putra Utama Makmur Tbk masuk dalam jajaran industri perikanan "raksasa" dan terbesar di Indonesia, karena mampu memproduksi berkapasitas 100 ton setiap hari dengan kapasitas cold storage mencapai 25.000 ton. Rencananya, PT DPUM akan melakukan ekspansi dengan membangun perusahaan di Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.
  • Awal bisnis hanya dagang ikan, menunggu transaksi besar, dikapitalisasi oleh Standard CharteredDengan modal tersebut, pengusaha yang juga penggagas program Akoe Indonesia ini lantas berdagang di Tempat Pelelangan Ikan di Pati, Jawa Tengah. "Dari situ kami akhirnya bisa berhubungan dengan bank, hingga kita ketemu pembeli yang cukup besar dan rutin dari Jakarta," ungkap Witjaksono.
    Perusahaan ini kian berkembang setelah dilirik oleh investor asal Thailand. "Mereka memberikan kita pinjaman cold storage buat tampung ikan yang dibeli sama mereka. Kita diberi margin cuma Rp 1000 per kilo. Tapi habis itu, kita ada transaksi gede, baru lah ada bank gede masuk. Setelah itu di-take over di bank lain, lalu Standard Chartered masuk sekitar tiga tahun yang lalu," jelasnya.
    "Ya lumayan lah, omzet kita mencapai di sekitar Rp 70 milyar. Tahun yang lalu kita tutup buku di angka kisaran Rp 300 milyar," Witjaksono, menambahkan.

  • Karena dibentuk oleh 5 orang pada awalnya, Menko Maritim sebut Wicak dan kawan-kawannya sebagai Pandawa Lima

    Dalam sambutanya Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan Presiden perintahkan saya yang beraa di Bali untuk ke Pati karena dianggap sangat penting karena menyangkut kreativitas anak muda yang mengelola pabrik PT. Dua Putra Utama Makmur Tbk adalah Pandawa lima yang terdiri dari anak-anak muda yang saat ini perusahaan sudah masuk BEI (Bursa Efek Indonesia) yang tentunya prosesnya tidak mudah.

    “PT. Dua Putra Utama Makmur Tbk Memiliki sekitar 4000 orang karyawan dengan perkembangan yang sangat cepat dan mampu menyerap ribuan tenaga kerja tentunya sangat mengangkat nama Kabupaten Pati di era MEA yang sedang di berlakukan oleh pemerintah Indonesia,” jelasnya.
  • November 2015, Dwi Putra melepas 40% sahamnya.
    Sebuah pabrik pengolahan ikan PT Dua Putra Utama Makmur resmi akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) per 1 Desember 2015. Perusahaan yang berlokasi di Pati, Jawa Tengah tersebut akan melepas Rp 1,675 miliar saham. Pendiri sekaligus Komisaris Utama PT Dua Putra Utama Makmur, Witjaksono, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (8/11) menuturkan, dalam perincian penawaran umum perdana saham, pihaknya berencana melepas sebanyak-banyaknya Rp 1.675.000.000 lembar saham biasa atas nama saham baru.
    Angka tersebut merupakan 40,12 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor perseroan setelah penawaran umum perdana saham. "Sebanyak-banyaknya Rp 167.500.000 atau 10 persen dari jumlah saham yang ditawarkan dialokasikan dalam rangka 'Employee Stock Allocation'," ujarnya.
Demikian info-info yang saya dapatkan dari media online tentang Mas Wicaksono, semoga menginspirasi banyak anak-anak muda di Indonesia. 

Salam TDA 5.0 : GetUp, SpeedUp, ScaleUp






4 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. http://id.beritasatu.com/suratpembaca/ralat-berita-pt-dua-putra-utama-makmur-tbk/163665

    ReplyDelete
  3. Keren ini biografi pak witjaksono

    ReplyDelete
  4. Keren sih, tapi lebih keren lagi kalau bisa membangkitkan keterpurukan DPUM saat ini.

    ReplyDelete