"Blog ini berisi catatan, opini atau bahkan copy paste dari source yang saya pikir dibuang sayang"
27 July 2002
Situsnya pacitan bagus euy!
Situsnya pacitan bagus euy! itulah kalo sesuatu diserahin ke ahlinya beda ama situsnya Jabar.. woeh.. ceunahmah ngabisin duit ratusan juta, tapi hasilnya kayak.. apaa.. gitu
25 July 2002
Positioning IREX (from Bintang Toedjoe)
- Mau Irex nggak?
+ Emang kenapa!! (galak bener jawabnya,...)
- ngga,.. ini ada temen mo promosi Irex, jadi gratis satu kotak
+ Ohh nggak, saya ngga punya masalah dengan yang "itu"
- Loh, nggak gitu, saya nggak urus masalah rumah-tangga situ,..
+ Maksudnya?
- Itu, kalo minum Irex, tiap sabtu tim kita bisa menang terus..
+ (mikir sebentar),..asem!!
(Dia setiap sabtu suka maen bola di kemayoran, pengennya posisi
striker mulu, padahal jarang gol-nya)
Kesimpulannya sih : mari kita promosikan Irex ke PSSI
+ Emang kenapa!! (galak bener jawabnya,...)
- ngga,.. ini ada temen mo promosi Irex, jadi gratis satu kotak
+ Ohh nggak, saya ngga punya masalah dengan yang "itu"
- Loh, nggak gitu, saya nggak urus masalah rumah-tangga situ,..
+ Maksudnya?
- Itu, kalo minum Irex, tiap sabtu tim kita bisa menang terus..
+ (mikir sebentar),..asem!!
(Dia setiap sabtu suka maen bola di kemayoran, pengennya posisi
striker mulu, padahal jarang gol-nya)
Kesimpulannya sih : mari kita promosikan Irex ke PSSI
21 July 2002
Kemenangan Korsel Berkat Dukungan Nahdatul Ulama
Daejon, 17 Juni 2002,
Ternyata kemenangan Korea Selatan (Korsel) atas Italia di babak perdelapan final piala dunia hari Selasa, 18 Juni 2002 kemarin tidak terlepas dari adanya dukungan moril dari para Kyai Nahdatul Ulama (NU).
Salah seorang Kyai NU di daerah Jawa timur, yang tidak mau disebutkan namanya menyatakan bahwa para Kyai NU senantiasa berdoa atas kemenangan demi kemenangan tim sepak bola dari negeri Gingseng tersebut.
Bahkan doa-doa khusus pun dilayangkan demi kesuksesan salah satu tim wakil Asia tersebut.
Fakta ini mengundang tanda tanya besar, kira-kira atas dasar apa para Kyai NU tersebut dengan semangat memberikan dukungannya kepada Tim Korsel.
Atas dasar sesama Asia? atau atas dasar hubungan baik dua negara sewaktu Gus dur masih menjabat Presiden RI? ..."ah...tidak juga", jawab salah seorang Kyai, "sederhana saja... pelatih Korsel kan orang NU juga...Gus Hiddink"...hehehe...
Ternyata kemenangan Korea Selatan (Korsel) atas Italia di babak perdelapan final piala dunia hari Selasa, 18 Juni 2002 kemarin tidak terlepas dari adanya dukungan moril dari para Kyai Nahdatul Ulama (NU).
Salah seorang Kyai NU di daerah Jawa timur, yang tidak mau disebutkan namanya menyatakan bahwa para Kyai NU senantiasa berdoa atas kemenangan demi kemenangan tim sepak bola dari negeri Gingseng tersebut.
Bahkan doa-doa khusus pun dilayangkan demi kesuksesan salah satu tim wakil Asia tersebut.
Fakta ini mengundang tanda tanya besar, kira-kira atas dasar apa para Kyai NU tersebut dengan semangat memberikan dukungannya kepada Tim Korsel.
Atas dasar sesama Asia? atau atas dasar hubungan baik dua negara sewaktu Gus dur masih menjabat Presiden RI? ..."ah...tidak juga", jawab salah seorang Kyai, "sederhana saja... pelatih Korsel kan orang NU juga...Gus Hiddink"...hehehe...
Tulisannya pak Basith (dosen gue di TIN) tentang Pendidikan
Terus terang saya tidak bisa menulis seperti anda. Saya cuma mau urun rembug
sedikit soal terobosan monumental ini. Kalau kita mau jujur, terobosan itu
hanya bisa terlaksana kalau para pemikir dan peneliti di perguruan tinggi
bisa bekerja dengan tenang untuk memikir bukan untuk pusing kalau berpikir.
Saya masih ingat, pada waktu fateta punya ekspert dari Jepang untuk AP4
tempo hari. Salah satunya (prof Matsuyama) selalu komplain tentang buruknya
etos kerja ilmuwan kita (yang katanya sudah disekolahkan dengan biaya mahal
tetapi setelah pulang tidak betah nongkrong di lab menekuni ilmunya). Anda
tahukan jawabnya? Kalau mereka nongkrong di lab, dapur di rumah bisa tidak
berasap lagi. Sementara pak Matsuyama dengan nongkrong di lab dibayar
puluhan kali lipat gaji prof kita. Jadi UUD (ujung2nya duit kan?
Ini ada contoh menarik lagi. Teman saya pulang dari kanada setelah
menggondol PhD di bidang genetika. Begitu pulang dia disibukkan dengan
urusan penempatan kembali dan nguber penghasilan tambahan. Walhasil ilmu
genetikanya tak terpakai. One day he went to Thai for a seminar and visited
his friend yang dulunya satu lab di kanada. Teman dia tinggal di rumah yang
not bad, berpenghasilan not less than his beasiswa sewaktu di Kanada, punya
mobil bagus dll. Teman saya bertanya, how did you get all of these? Working
at University, kata si orang Thai. Ngerjain apa ? tanya temanku. Reasearch,
kata si orang Thai. Singkat cerita, rupanya sejak pulang dari Kanada, dia
diberi tugas oleh Univ untuk meneliti tentang kerbau dari A sampai Z selama
15 tahun berturut-turut and asked not to worry about his kitchen matter.
Cuma itu. Tapi hasilnya bisa anda bayangkan: pasti terobosan monumental
tadi, karena penelitian dilakukan dengan serius selama kurun waktu yang
memadai. Tull nggak?
Nah gitu mas. Itulah faktanya. Kalau soal ini mau diurai-urai sulitnya bisa
seperti mengusut benang kusut yang sudah luaamaaa sekali kusut. Tapi
bagusnya, kan sudah ada orang-orang pilihan yang sudah dan sedang bekerja
keras untuk melakukan hal itu. Kalu kita mau urun rembug silahkan, tapi beri
kesempatan mereka bekerja dengan tenang. But we must do something else !
Buat saya, yang tidak berada pada kapasitas sebagai pengurai benang kusut,
lebih baik memikirkan pemberdayaan diri dulu. Kata orang bijak, you cant
help the weak if you are weak. You cant feed the hunger if you are hungry,
and you cant help the poor if you are poor. Good intention alone is not
enough. Ngomel tak akan membuat orang kelaparan jadi kenyang. Some one some
where some how must do something, right?
Untuk yang terakhir ini sayangnya kita tidak bisa menunggu sampai benang
kusut terurai. Blaming others all the time juga bukan sikap yang benar. We
have to get up and fight. Do some thing for our life. Make a life not just a
living. (he he he ... kayak judul buku saja)
Mudah2an kita tidak seperti ratusan orang yang ketika ditanya: siapa yang
ingin mendapatkan hadiah lotre 1 milyard? semuanya angkat tangan. Tapi
ketika ditanya, siapa yang sudah beli kupon lotrenya hari ini? tak satupun
angkat tangan. Wow.
Sekian dulu. Wilujeng diajar.
aba
sedikit soal terobosan monumental ini. Kalau kita mau jujur, terobosan itu
hanya bisa terlaksana kalau para pemikir dan peneliti di perguruan tinggi
bisa bekerja dengan tenang untuk memikir bukan untuk pusing kalau berpikir.
Saya masih ingat, pada waktu fateta punya ekspert dari Jepang untuk AP4
tempo hari. Salah satunya (prof Matsuyama) selalu komplain tentang buruknya
etos kerja ilmuwan kita (yang katanya sudah disekolahkan dengan biaya mahal
tetapi setelah pulang tidak betah nongkrong di lab menekuni ilmunya). Anda
tahukan jawabnya? Kalau mereka nongkrong di lab, dapur di rumah bisa tidak
berasap lagi. Sementara pak Matsuyama dengan nongkrong di lab dibayar
puluhan kali lipat gaji prof kita. Jadi UUD (ujung2nya duit kan?
Ini ada contoh menarik lagi. Teman saya pulang dari kanada setelah
menggondol PhD di bidang genetika. Begitu pulang dia disibukkan dengan
urusan penempatan kembali dan nguber penghasilan tambahan. Walhasil ilmu
genetikanya tak terpakai. One day he went to Thai for a seminar and visited
his friend yang dulunya satu lab di kanada. Teman dia tinggal di rumah yang
not bad, berpenghasilan not less than his beasiswa sewaktu di Kanada, punya
mobil bagus dll. Teman saya bertanya, how did you get all of these? Working
at University, kata si orang Thai. Ngerjain apa ? tanya temanku. Reasearch,
kata si orang Thai. Singkat cerita, rupanya sejak pulang dari Kanada, dia
diberi tugas oleh Univ untuk meneliti tentang kerbau dari A sampai Z selama
15 tahun berturut-turut and asked not to worry about his kitchen matter.
Cuma itu. Tapi hasilnya bisa anda bayangkan: pasti terobosan monumental
tadi, karena penelitian dilakukan dengan serius selama kurun waktu yang
memadai. Tull nggak?
Nah gitu mas. Itulah faktanya. Kalau soal ini mau diurai-urai sulitnya bisa
seperti mengusut benang kusut yang sudah luaamaaa sekali kusut. Tapi
bagusnya, kan sudah ada orang-orang pilihan yang sudah dan sedang bekerja
keras untuk melakukan hal itu. Kalu kita mau urun rembug silahkan, tapi beri
kesempatan mereka bekerja dengan tenang. But we must do something else !
Buat saya, yang tidak berada pada kapasitas sebagai pengurai benang kusut,
lebih baik memikirkan pemberdayaan diri dulu. Kata orang bijak, you cant
help the weak if you are weak. You cant feed the hunger if you are hungry,
and you cant help the poor if you are poor. Good intention alone is not
enough. Ngomel tak akan membuat orang kelaparan jadi kenyang. Some one some
where some how must do something, right?
Untuk yang terakhir ini sayangnya kita tidak bisa menunggu sampai benang
kusut terurai. Blaming others all the time juga bukan sikap yang benar. We
have to get up and fight. Do some thing for our life. Make a life not just a
living. (he he he ... kayak judul buku saja)
Mudah2an kita tidak seperti ratusan orang yang ketika ditanya: siapa yang
ingin mendapatkan hadiah lotre 1 milyard? semuanya angkat tangan. Tapi
ketika ditanya, siapa yang sudah beli kupon lotrenya hari ini? tak satupun
angkat tangan. Wow.
Sekian dulu. Wilujeng diajar.
aba
19 July 2002
Quote: "dua macam manusia" & "Hati"
Ada dua macam manusia di dunia ini, mereka yang mencari alasan
dan mereka mencari keberhasilan. Orang yang mencari alasan
selalu mencari alasan mengapa pekerjaannya tidak selesai, dan
orang yang mencari keberhasilan selalu mencari alasan mengapa
pekerjannya dapat terselesaikan. (Alan Cohen)
Hati anda belum hidup kalau belum pernah mengalami rasa sakit.
Rasa sakit karena cinta akan membuka hati, bahkan bila hati
itu sekeras batu. (Hazrat Inayat Khan)
dan mereka mencari keberhasilan. Orang yang mencari alasan
selalu mencari alasan mengapa pekerjaannya tidak selesai, dan
orang yang mencari keberhasilan selalu mencari alasan mengapa
pekerjannya dapat terselesaikan. (Alan Cohen)
Hati anda belum hidup kalau belum pernah mengalami rasa sakit.
Rasa sakit karena cinta akan membuka hati, bahkan bila hati
itu sekeras batu. (Hazrat Inayat Khan)
15 July 2002
10 KESALAH PAHAMAN TENTANG SUKSES
Kesalahpahaman 1--
Beberapa orang tidak bisa sukses
karena latar belakang, pendidikan, dan lain-lain.
Padahal, setiap orang dapat meraih keberhasilan.
Ini hanya bagaimana mereka menginginkannya, kemudian
melakukan sesuatu untuk mencapainya.
Kesalahpahaman 2--
Orang-orang yang sukses tidak melakukan kesalahan.
Padahal, orang-orang sukses itu justru melakukan kesalahan
sebagaimana kita semua pernah lakukan Namun, mereka tidak
melakukan kesalahan itu untuk kedua kalinya.
Kesalahpahaman 3--
Agar sukses, kita harus bekerja lebih dari 60 jam (70, 80, 90...)
seminggu.
Padahal, persoalannya bukan terletak pada lamanya anda bekerja.
Tetapi bagaimana anda dapat melakukan sesuatu yang benar.
Kesalahpahaman 4--
Anda hanya bisa sukses bila bermain sesuatu dengan aturan.
Padahal, siapakah yang membuat aturan itu? Setiap situasi
membutuhkan cara yang berbeda. Kadang-kadang kita memang
harus mengikuti aturan, tetapi di saat lain andalah yang
membuat aturan itu.
Kesalahpahaman 5--
Jika anda selalu meminta bantuan, anda tidak sukses.
Padahal, sukses jarang sekali terjadi di saat-saat vakum.
Justru, dengan mengakui dan menghargai bantuan orang lain
dapat membantu keberhasilan anda. Dan, sesungguhnya ada
banyak sekali orang semacam itu.
Kesalahpahaman 6--
Diperlukan banyak keberuntungan untuk sukses.
Padahal, hanya dibutuhkan sedikit keberuntungan. Namun,
diperlukan banyak kerja keras, kecerdasan, pengetahuan, dan
penerapan.
Kesalahpahaman 7--
Sukses adalah bila anda mendapatkan banyak uang.
Padahal, uang hanya satu saja dari begitu banyak keuntungan yang
diberikan oleh kesuksesan. Uang pun bukan jaminan kesuksesan anda.
Kesalahpahaman 8--
Sukses adalah bila semua orang mengakuinya.
Padahal, anda mungkin dapat meraih lebih banyak orang dan pengakuan
dari orang lain atas apa yang anda lakukan. Tetapi, meskipun hanya
anda sendiri yang mengetahuinya, anda tetaplah sukses.
Kesalahpahaman 9--
Sukses adalah tujuan.
Padahal, sukses lebih dari sekedar anda bisa meraih tujuan dan
goal anda. Katakan bahwa anda menginginkan keberhasilan,
maka ajukan pertanyaan "atas hal apa?"
Kesalahpahaman 10--
Saya sukses bila kesulitan saya berakhir.
Padahal, anda mungkin sukses, tapi anda bukan Tuhan. Anda tetap
harus melalui jalan yang naik turun sebagaimana anda alami
di masa-masa lalu. Nikmati saja apa yang telah anda raih dan
hidup setiap hari sebagaimana adanya.
(diadaptasi dari "The Top 10 Misconceptions About Success",
Jim M. Allen. CoachJim.com)
Beberapa orang tidak bisa sukses
karena latar belakang, pendidikan, dan lain-lain.
Padahal, setiap orang dapat meraih keberhasilan.
Ini hanya bagaimana mereka menginginkannya, kemudian
melakukan sesuatu untuk mencapainya.
Kesalahpahaman 2--
Orang-orang yang sukses tidak melakukan kesalahan.
Padahal, orang-orang sukses itu justru melakukan kesalahan
sebagaimana kita semua pernah lakukan Namun, mereka tidak
melakukan kesalahan itu untuk kedua kalinya.
Kesalahpahaman 3--
Agar sukses, kita harus bekerja lebih dari 60 jam (70, 80, 90...)
seminggu.
Padahal, persoalannya bukan terletak pada lamanya anda bekerja.
Tetapi bagaimana anda dapat melakukan sesuatu yang benar.
Kesalahpahaman 4--
Anda hanya bisa sukses bila bermain sesuatu dengan aturan.
Padahal, siapakah yang membuat aturan itu? Setiap situasi
membutuhkan cara yang berbeda. Kadang-kadang kita memang
harus mengikuti aturan, tetapi di saat lain andalah yang
membuat aturan itu.
Kesalahpahaman 5--
Jika anda selalu meminta bantuan, anda tidak sukses.
Padahal, sukses jarang sekali terjadi di saat-saat vakum.
Justru, dengan mengakui dan menghargai bantuan orang lain
dapat membantu keberhasilan anda. Dan, sesungguhnya ada
banyak sekali orang semacam itu.
Kesalahpahaman 6--
Diperlukan banyak keberuntungan untuk sukses.
Padahal, hanya dibutuhkan sedikit keberuntungan. Namun,
diperlukan banyak kerja keras, kecerdasan, pengetahuan, dan
penerapan.
Kesalahpahaman 7--
Sukses adalah bila anda mendapatkan banyak uang.
Padahal, uang hanya satu saja dari begitu banyak keuntungan yang
diberikan oleh kesuksesan. Uang pun bukan jaminan kesuksesan anda.
Kesalahpahaman 8--
Sukses adalah bila semua orang mengakuinya.
Padahal, anda mungkin dapat meraih lebih banyak orang dan pengakuan
dari orang lain atas apa yang anda lakukan. Tetapi, meskipun hanya
anda sendiri yang mengetahuinya, anda tetaplah sukses.
Kesalahpahaman 9--
Sukses adalah tujuan.
Padahal, sukses lebih dari sekedar anda bisa meraih tujuan dan
goal anda. Katakan bahwa anda menginginkan keberhasilan,
maka ajukan pertanyaan "atas hal apa?"
Kesalahpahaman 10--
Saya sukses bila kesulitan saya berakhir.
Padahal, anda mungkin sukses, tapi anda bukan Tuhan. Anda tetap
harus melalui jalan yang naik turun sebagaimana anda alami
di masa-masa lalu. Nikmati saja apa yang telah anda raih dan
hidup setiap hari sebagaimana adanya.
(diadaptasi dari "The Top 10 Misconceptions About Success",
Jim M. Allen. CoachJim.com)
Jika Allah menghendaki suatu kebaikan pada seseorang hamba
"Jika Allah menghendaki suatu kebaikan pada seseorang hamba, maka Dia bisa saja akan memberinya dosa yang membuat hatinya hancur, kepalanya merunduk, tidak ujub dan tidak takabbur sehingga dosa ini lebih bermanfaat dari sekian banyak ketaatan. Taubatnya inilah yang akan menyelamatkannya. Seperti obat yang diminum untuk mengeluarkan penyakit di dalam tubuh."
Mantan Komandan Senjata Udara Israel Wafat: “Keliru Orang-orang Yahudi bisa Membangun Negara"
eramuslim - Seorang mantan tokoh militer Israel meninggal dunia. Ia adalah Benny Beled yang pernah menjabat sebagai komandan persenjataan udara Zionis Israel. Harian Maaref di Israel terbitan hari Ahad (14/7/2002) menyebutkan bahwa Beled tutup usia pada 74 tahun. Beled disebutkan pernah terlibat langsung dalam sejumlah peperangan melawan bangsa-bangsa Arab Muslim.
Yang unik dari Beled adalah wasiat yang ia tinggalkan untuk keluarganya setelah ia meninggal dunia. Anaknya, Yoram Beled mengatakan bahwa permintaan terakhir ayahnya yang pernah menjabat komandan senjata udara Israel antara tahun 1973 hingga 1977 itu adalah agar anggota keluarganya keluar ke lapangan terbuka dan memukul lonceng yang pernah dihadiahkan padanya ketika ia menjabat komandan senjata udara. Setelah memukul lonceng itu, Beled meminta keluarganya untuk mengatakan bersama sama: “Di sini telah mati seorang Yahudi gila. Saya Yakin bahwa anggapan orang-orang Yahudi bahwa mereka mampu mendirikan negara adalah keliru…”
Benny Beled memulai karir militernya sebagai seorang pilot dengan prestasi terbaik pada tahun 1949-1967 saat pecah perang Arab-Israel. Pada bulan Mei 1973, ia ditunjuk sebagai komandan persenjataan udara Israel. (na/pic)
Yang unik dari Beled adalah wasiat yang ia tinggalkan untuk keluarganya setelah ia meninggal dunia. Anaknya, Yoram Beled mengatakan bahwa permintaan terakhir ayahnya yang pernah menjabat komandan senjata udara Israel antara tahun 1973 hingga 1977 itu adalah agar anggota keluarganya keluar ke lapangan terbuka dan memukul lonceng yang pernah dihadiahkan padanya ketika ia menjabat komandan senjata udara. Setelah memukul lonceng itu, Beled meminta keluarganya untuk mengatakan bersama sama: “Di sini telah mati seorang Yahudi gila. Saya Yakin bahwa anggapan orang-orang Yahudi bahwa mereka mampu mendirikan negara adalah keliru…”
Benny Beled memulai karir militernya sebagai seorang pilot dengan prestasi terbaik pada tahun 1949-1967 saat pecah perang Arab-Israel. Pada bulan Mei 1973, ia ditunjuk sebagai komandan persenjataan udara Israel. (na/pic)
Seberapa belum siap-nya anda untuk menikah
Sebenarnya seberapa belum siap-nya anda untuk menikah? Apa yang menjadi hambatan? Insya Allah anda sudah baligh, Insya Allah anda mampu cari nafkah meskipun dengan menjadi kuli angkut atau tukang becak, apalagi yang belum?
Kami tak mempersoalkan perasaan anda benar atau tidak, namun kami lebih ingin mengajak anda realistis langsung menjajagi kemungkinan melamar si dia itu. Saran kami begini:
1. Tanyakanlah dengan tegas dan jelas: apakah dia sudah DILAMAR oleh orang lain atau belum?
2. Jika belum, tanyakan apakah ia mau dengan anda atau tidak?
3. Jika sudah, tanyakanlah diri anda sendiri, apakah tetap ingin segera menikah atau masih bisa menunggu lebih mapan sambil cari-cari tambatan hati yang lain?
4. Sambil itu semua berlangsung, tetaplah taqarrub kepada Allah dan melaksanakan shaum sunnah yang banyak.
Perasaan senang (atau cinta atau apalah namanya) kepada seseorang boleh-boleh saja, namun apakah perasaan tsb akan menyeret kepada dosa zina atau tidak? Atau apakah si dia itu milik orang lain atau tidak? Allah-lah yang memberikan kita perasaan dalam hati, rasa suka, tidak suka, dsb. Yakinlah bahwa Allah punya maksud yang pasti baik untuk kita dengan pemberianNya berupa perasaan-perasaan tsb. Cobalah anda kelola hati anda dan banyaklah berdialog dengan Allah dengan hati anda, temukan hikmah apa yang ada dibalik apa yang terjadi pada diri anda. Wallahua’lam bishshowwaab.
Kami tak mempersoalkan perasaan anda benar atau tidak, namun kami lebih ingin mengajak anda realistis langsung menjajagi kemungkinan melamar si dia itu. Saran kami begini:
1. Tanyakanlah dengan tegas dan jelas: apakah dia sudah DILAMAR oleh orang lain atau belum?
2. Jika belum, tanyakan apakah ia mau dengan anda atau tidak?
3. Jika sudah, tanyakanlah diri anda sendiri, apakah tetap ingin segera menikah atau masih bisa menunggu lebih mapan sambil cari-cari tambatan hati yang lain?
4. Sambil itu semua berlangsung, tetaplah taqarrub kepada Allah dan melaksanakan shaum sunnah yang banyak.
Perasaan senang (atau cinta atau apalah namanya) kepada seseorang boleh-boleh saja, namun apakah perasaan tsb akan menyeret kepada dosa zina atau tidak? Atau apakah si dia itu milik orang lain atau tidak? Allah-lah yang memberikan kita perasaan dalam hati, rasa suka, tidak suka, dsb. Yakinlah bahwa Allah punya maksud yang pasti baik untuk kita dengan pemberianNya berupa perasaan-perasaan tsb. Cobalah anda kelola hati anda dan banyaklah berdialog dengan Allah dengan hati anda, temukan hikmah apa yang ada dibalik apa yang terjadi pada diri anda. Wallahua’lam bishshowwaab.
12 July 2002
Bila suatu saat Aku Jatuh Cinta
Allahu Rabbi aku minta izin
Bila suatu saat aku jatuh cinta
Jangan biarkan cinta untuk-Mu berkurang
Hingga membuat lalai akan adanya Engkau
Allahu Rabbi
Aku punya pinta
Bila suatu saat aku jatuh cinta
Penuhilah hatiku dengan bilangan cinta-Mu yang tak terbatas
Biar rasaku pada-Mu tetap utuh
Allahu Rabbi
Izinkanlah bila suatu saat aku jatuh cinta
Pilihkan untukku seseorang yang hatinya penuh dengan kasih-Mu
dan membuatku semakin mengagumi-Mu
Allahu Rabbi
Bila suatu saat aku jatuh hati
Pertemukanlah kami
Berilah kami kesempatan untuk lebih mendekati cinta-Mu
Allahu Rabbi
Pintaku terakhir adalah seandainya kujatuh hati
Jangan pernah Kau palingkan wajah-Mu dariku
Anugerahkanlah aku cinta-Mu...
Cinta yang tak pernah pupus oleh waktu
" Hidup untuk Mempersembahkan Yang Terbaik, yaitu Bermakna bagi
dunia dan Berarti bagi Akhirat"
source : muhasabah aa gym
Bila suatu saat aku jatuh cinta
Jangan biarkan cinta untuk-Mu berkurang
Hingga membuat lalai akan adanya Engkau
Allahu Rabbi
Aku punya pinta
Bila suatu saat aku jatuh cinta
Penuhilah hatiku dengan bilangan cinta-Mu yang tak terbatas
Biar rasaku pada-Mu tetap utuh
Allahu Rabbi
Izinkanlah bila suatu saat aku jatuh cinta
Pilihkan untukku seseorang yang hatinya penuh dengan kasih-Mu
dan membuatku semakin mengagumi-Mu
Allahu Rabbi
Bila suatu saat aku jatuh hati
Pertemukanlah kami
Berilah kami kesempatan untuk lebih mendekati cinta-Mu
Allahu Rabbi
Pintaku terakhir adalah seandainya kujatuh hati
Jangan pernah Kau palingkan wajah-Mu dariku
Anugerahkanlah aku cinta-Mu...
Cinta yang tak pernah pupus oleh waktu
" Hidup untuk Mempersembahkan Yang Terbaik, yaitu Bermakna bagi
dunia dan Berarti bagi Akhirat"
source : muhasabah aa gym
09 July 2002
Ken Aulia: Betapa pentingnya pertanian bagi negara kita
Saya setuju dengan pernyataan Bapak Sukardi mengenai betapa
pentingnya pertanian bagi negara kita. Bahkan Amerika, Jerman,
Jepang yang sudah sangat maju dibidang teknologi masih tetap menjaga
sektor ini.
Akan tetapi yang dikhawatirkan bila kita terlalu bergantung kepada
pertanian akan mengalihkan mata kita dari potensi2 lain yang kita
miliki. Selain itu dikhawatirkan beban amanat pertanian yang kita
pikul dapat menjadi pembatas dalam kemajuan kita.
Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah biasnya definisi produk
pertanian, baik dari pihak TIN maupun dari luar. Sampai dimana suatu
produk atau teknologi disebut teknologi atau produk pertanian.
Sebagai contoh: perusahaan Phoenix. Perusahaan ini awalnya bergerak
di bidang produksi ban mobil dan suku cadang automotif lainnya, akan
tetapi demi memenangkan persaingan bisnis perusahaan ini membuat
terobosan menjual produk yang disebut voice isolation technology
(kira2 begitu terjemahannya ke bhs inggris). Pada intinya product
mereka dapat mengurangi (menghilangkan) kebisingan yang dihasilkan
oleh mobil. Sedangkan bahan yang dipakai sebagai isolatornya ya
sebagian besar masih karet juga. Dan mereka menjadi innovator dalam
product ini.
Hal inilah yang sebenarnya saya khawatirkan, produk pertanian
dikembangkan oleh bidang lain (otomotif dan khususnya material sains
dalam hal ini). Sedangkan kita masih berkutat dengan pengolahan latex
yang baunya cukup menyengat itu.
Contoh lain seperti yang dilakukan lab. thermal separation (bagian
dari jurusan process engineering) di Univ. saya. Semua penelitian
mereka adalah memisahkan komponen2 dari bahan pertanian, ya mulai
dari kafein, vit.A,C,E sampai minyak ikan. Akan tetapi sulit sekali
bagi mereka untuk menerima lulusan teknologi pertanian karena bagi
mereka ini adalah bidang teknik kimia (processing).
Mungkin alasan mereka benar juga karena di TIN kita tidak belajar
thermodinamika, tidak belajar pindah panas dan massa, tidak belajar,
chemical reaction eng. tidak belajar diffusi koef. Bahkan mungkin
ada mahasiswa TIN yang tidak tau apa fungsi reflux pada proses
distilasi. Maaf untuk hal ini mungkin tidak berlaku pada
perseorangan, tapi gambaran ini adalah mengenai mahasiswa TIN pada
umumnya.
Masalah kedua adalah nama pertanian itu sendiri. Dengan menggunakan
nama pertanian maka bentuk struktur IPB bersifat product structure
dan ini mempunyai kelemahan dalam hal sumber daya yang tidak
terpusat. Misalkan kita punya tiga jurusan dengan singkatan nama
yang sama BDP, hanya tinggal P-nya diganti mau pertanian, perikanan
atau peternakan, Atau SEP sosial ekonomi P 3 macam. Sekarang
bagaimana kalau ada seorang petani (kelapa) yang juga punya ternak
dan kadang2 pergi melaut siapa yang akan mengurus petani, peternak
atau nelayan tersebut, tentu akan terjadi pemborosan sumber daya.
Contoh yang terjadi di jurusan kita, saya masih ingat ada teman saya
yang ditolak pl-nya karena bertempat di pabrik susu dan susu bukan
produk yang menjadi tanggung jawab tin. Padahal yang penting itu
bukanlah produk pangannya, atau peternakan atau perkebunannya tapi
yang terpenting adalah teknologinya atau ilmunya. Sulit bagi
mahasiswa TIN untuk berkembang bila tidak boleh pl di astra int.
misalnya. Memang produk astra umumnya bukan pertanian dan produk
pertanian umumnya mempunyai karakter yang berbeda dengan automotif.
Akan tetapi jumlah industri yang telah menerapkan sistem dan
teknologi yang moderen dan benar2 berbasis pertanian jumlahnya
terbatas. Dalam kasus TIN dan TPG tadi, salah satu prospek teknik
separasi di masa depan adalah penerapan fluida super kritis, harga
alat tersebut diatas 5 juta dolar amerika. Nah bila misalnya TIN
punya 3 juta dan TPG dua juta dalam struktur organisasi berbasis
produk ini tidak ada dari kedua jurusan ini yang mampu untuk membeli
alat tersebut.
Maksud tulisan saya bukanlah merendahkan peranan pertanian, akan
tetapi hanya mengingatkan akan banyak prospek2 lainnya yang akan
muncul dan dapat kita manfaatkan bila kita tidak terlalu berorientasi
pada satu produk saja. Dan juga mengingatkan, bila kita salah dalam
menentukan langkah maka lahan yang kita anggap milik kita akan
terebut oleh orang lain. Contoh yang paling nyata dalam hal ini
adalah kasus substitusi mie yang di temukan oleh dosen teknik kimia
itb (yang kita anggap hanya bergelut dengan etanol dan sejenisnya)
dan bukannya oleh dosen tpg.
Dan contoh terdekat bagi saya adalah teman saya sendiri, dia lulusan
teknik industri UI dan sekarang telah mempunyai pekebunan bunga yang
cukup besar. Bagaimana bisa, ya gampang tinggal gaji sarjana ipb dua
orang masing2 1,5 juta untuk mengurus bunga2 tersebut. Dan untuk
diketahui teman saya itu orang berasal dari keluarga yang tidak mampu
(dia sekolah di ui sebelum bayaran spp 1,5 juta).
Hormat Saya,
Ken Aulia.
pentingnya pertanian bagi negara kita. Bahkan Amerika, Jerman,
Jepang yang sudah sangat maju dibidang teknologi masih tetap menjaga
sektor ini.
Akan tetapi yang dikhawatirkan bila kita terlalu bergantung kepada
pertanian akan mengalihkan mata kita dari potensi2 lain yang kita
miliki. Selain itu dikhawatirkan beban amanat pertanian yang kita
pikul dapat menjadi pembatas dalam kemajuan kita.
Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah biasnya definisi produk
pertanian, baik dari pihak TIN maupun dari luar. Sampai dimana suatu
produk atau teknologi disebut teknologi atau produk pertanian.
Sebagai contoh: perusahaan Phoenix. Perusahaan ini awalnya bergerak
di bidang produksi ban mobil dan suku cadang automotif lainnya, akan
tetapi demi memenangkan persaingan bisnis perusahaan ini membuat
terobosan menjual produk yang disebut voice isolation technology
(kira2 begitu terjemahannya ke bhs inggris). Pada intinya product
mereka dapat mengurangi (menghilangkan) kebisingan yang dihasilkan
oleh mobil. Sedangkan bahan yang dipakai sebagai isolatornya ya
sebagian besar masih karet juga. Dan mereka menjadi innovator dalam
product ini.
Hal inilah yang sebenarnya saya khawatirkan, produk pertanian
dikembangkan oleh bidang lain (otomotif dan khususnya material sains
dalam hal ini). Sedangkan kita masih berkutat dengan pengolahan latex
yang baunya cukup menyengat itu.
Contoh lain seperti yang dilakukan lab. thermal separation (bagian
dari jurusan process engineering) di Univ. saya. Semua penelitian
mereka adalah memisahkan komponen2 dari bahan pertanian, ya mulai
dari kafein, vit.A,C,E sampai minyak ikan. Akan tetapi sulit sekali
bagi mereka untuk menerima lulusan teknologi pertanian karena bagi
mereka ini adalah bidang teknik kimia (processing).
Mungkin alasan mereka benar juga karena di TIN kita tidak belajar
thermodinamika, tidak belajar pindah panas dan massa, tidak belajar,
chemical reaction eng. tidak belajar diffusi koef. Bahkan mungkin
ada mahasiswa TIN yang tidak tau apa fungsi reflux pada proses
distilasi. Maaf untuk hal ini mungkin tidak berlaku pada
perseorangan, tapi gambaran ini adalah mengenai mahasiswa TIN pada
umumnya.
Masalah kedua adalah nama pertanian itu sendiri. Dengan menggunakan
nama pertanian maka bentuk struktur IPB bersifat product structure
dan ini mempunyai kelemahan dalam hal sumber daya yang tidak
terpusat. Misalkan kita punya tiga jurusan dengan singkatan nama
yang sama BDP, hanya tinggal P-nya diganti mau pertanian, perikanan
atau peternakan, Atau SEP sosial ekonomi P 3 macam. Sekarang
bagaimana kalau ada seorang petani (kelapa) yang juga punya ternak
dan kadang2 pergi melaut siapa yang akan mengurus petani, peternak
atau nelayan tersebut, tentu akan terjadi pemborosan sumber daya.
Contoh yang terjadi di jurusan kita, saya masih ingat ada teman saya
yang ditolak pl-nya karena bertempat di pabrik susu dan susu bukan
produk yang menjadi tanggung jawab tin. Padahal yang penting itu
bukanlah produk pangannya, atau peternakan atau perkebunannya tapi
yang terpenting adalah teknologinya atau ilmunya. Sulit bagi
mahasiswa TIN untuk berkembang bila tidak boleh pl di astra int.
misalnya. Memang produk astra umumnya bukan pertanian dan produk
pertanian umumnya mempunyai karakter yang berbeda dengan automotif.
Akan tetapi jumlah industri yang telah menerapkan sistem dan
teknologi yang moderen dan benar2 berbasis pertanian jumlahnya
terbatas. Dalam kasus TIN dan TPG tadi, salah satu prospek teknik
separasi di masa depan adalah penerapan fluida super kritis, harga
alat tersebut diatas 5 juta dolar amerika. Nah bila misalnya TIN
punya 3 juta dan TPG dua juta dalam struktur organisasi berbasis
produk ini tidak ada dari kedua jurusan ini yang mampu untuk membeli
alat tersebut.
Maksud tulisan saya bukanlah merendahkan peranan pertanian, akan
tetapi hanya mengingatkan akan banyak prospek2 lainnya yang akan
muncul dan dapat kita manfaatkan bila kita tidak terlalu berorientasi
pada satu produk saja. Dan juga mengingatkan, bila kita salah dalam
menentukan langkah maka lahan yang kita anggap milik kita akan
terebut oleh orang lain. Contoh yang paling nyata dalam hal ini
adalah kasus substitusi mie yang di temukan oleh dosen teknik kimia
itb (yang kita anggap hanya bergelut dengan etanol dan sejenisnya)
dan bukannya oleh dosen tpg.
Dan contoh terdekat bagi saya adalah teman saya sendiri, dia lulusan
teknik industri UI dan sekarang telah mempunyai pekebunan bunga yang
cukup besar. Bagaimana bisa, ya gampang tinggal gaji sarjana ipb dua
orang masing2 1,5 juta untuk mengurus bunga2 tersebut. Dan untuk
diketahui teman saya itu orang berasal dari keluarga yang tidak mampu
(dia sekolah di ui sebelum bayaran spp 1,5 juta).
Hormat Saya,
Ken Aulia.
Subscribe to:
Posts (Atom)