Sebenarnya seberapa belum siap-nya anda untuk menikah? Apa yang menjadi hambatan? Insya Allah anda sudah baligh, Insya Allah anda mampu cari nafkah meskipun dengan menjadi kuli angkut atau tukang becak, apalagi yang belum?
Kami tak mempersoalkan perasaan anda benar atau tidak, namun kami lebih ingin mengajak anda realistis langsung menjajagi kemungkinan melamar si dia itu. Saran kami begini:
1. Tanyakanlah dengan tegas dan jelas: apakah dia sudah DILAMAR oleh orang lain atau belum?
2. Jika belum, tanyakan apakah ia mau dengan anda atau tidak?
3. Jika sudah, tanyakanlah diri anda sendiri, apakah tetap ingin segera menikah atau masih bisa menunggu lebih mapan sambil cari-cari tambatan hati yang lain?
4. Sambil itu semua berlangsung, tetaplah taqarrub kepada Allah dan melaksanakan shaum sunnah yang banyak.
Perasaan senang (atau cinta atau apalah namanya) kepada seseorang boleh-boleh saja, namun apakah perasaan tsb akan menyeret kepada dosa zina atau tidak? Atau apakah si dia itu milik orang lain atau tidak? Allah-lah yang memberikan kita perasaan dalam hati, rasa suka, tidak suka, dsb. Yakinlah bahwa Allah punya maksud yang pasti baik untuk kita dengan pemberianNya berupa perasaan-perasaan tsb. Cobalah anda kelola hati anda dan banyaklah berdialog dengan Allah dengan hati anda, temukan hikmah apa yang ada dibalik apa yang terjadi pada diri anda. Wallahua’lam bishshowwaab.
No comments:
Post a Comment