Reporter : Arifin Asydhad
detikcom - Jakarta, AS dan sekutunya telah menggempur habis-habisan ke Baghdad dan kota-kota lain di Irak. Sampai hari keempat penyerangan, banyak hal tak terduga yang dialami AS.
Kejadian tak terduga menyangkut banyaknya kecelakaan yang menimpa tentara AS dan sekutunya. Dalam penyerangan hari pertama, Kamis (20/3/2003), helikopter AS yang diawaki oleh Tim Operasi Khusus Militer AS jatuh di kawasan selatan Irak.
Heli yang membawa tentara elit AS itu jatuh tanpa ada serangan dari tentara Irak. Helikopter yang mengalami kecelakaan itu berjenis MH-53 yang biasa dipakai dalam operasi khusus. Pentagon sendiri menolak untuk berkomentar atas kecelakaan tersebut.
Memasuki penyerangan hari kedua, Jumat (21/3/2003), helikopter AS lagi-lagi jatuh. Heli yang membawa 12 prajurit Inggris dan 4 kru AS ini jatuh di perbatasan antara Kuwait dan Irak.
Heli ini ini juga jatuh tanpa adanya serangan dari Irak. Akibat jatuhnya heli ini, ke-16 awak pesawat itu pun tewas.
Kecelakaan yang menimpa tentara AS masih berlanjut. Pada hari yang sama, untuk ketiga kalinya helikopter Amerika Serikat kembali jatuh dalam operasi di Irak. Heli yang jatuh ini giliran heli milik Marinir AS.
Memasuki hari ketiga, Sabtu (22/3/2003), hal tak terduga masih dialami AS. Dua rudal yang diluncurkannya ke Irak malah jatuh di Iran. Salah sasaran? Akibat hantaman rudal ini, dua warga Iran tewas. Pemerintah Iran telah memprotes AS dan Inggris.
Kesalahan di luar pertempuran juga menimpa lagi helikopter. Pada hari Sabtu, dua heli milik tentara AL Inggris tabrakan di atas perairan internasional di Teluk Persia.
Akibat tabrakan itu, heli hancur berkeping-keping. Tujuh awak dari dua helikopter dipastikan tewas.Tujuh korban tewas itu 6 orang adalah tentara Inggris dan 1 tentara Amerika Serikat (AS). Lag-lagi, tabrakan ini terjadi bukan karena adanya serangan AS.
Dalam keterangannya, kecelakaan yang bertubi-tubi menimpa pesawat AS dan Inggris ini dinilai karena kesalahan manusia dan kesalahan teknis. Kecelakaan terjadi karena padatnya kawasan udara pertahanan di atas Irak.
Memasuki hari keempat, Minggu (23/3/2003) tiga buah rudal yang ditembakkan AS lagi-lagi jatuh di wilayah Iran. Tiga rudal itu jatuh di dekat perbatasan barat daya Iran dan Irak. Padahal, sebelumnya, AS berkoar bahwa rudal yang dimilikinya mempunyai teknologi tinggi dan akan tepat sasaran.
Musibah lain pada serangan hari keempat yang menimpa tentara AS adalah ledakan granat terjadi di Kamp Pennsylvania, sebuah markas militer AS di wilayah selatan Kuwait. Kejadian ini tampaknya yang paling memalukan AS.
Ledakan granat ini bukan karena serangan Irak. Tapi, menurut tentara AS, ledakan granat ini dilakukan oleh seorang tentara AS yang diduga stres. Kini, sang pelaku sudang diinterogasi.
Akibat ledakan granat ini, 13 orang dinyatakan terluka. Enam orang di antaranya kritis. Bahkan, dalam berita yang dilansir CNN, seorang serdadu AS akhirnya tewas.
Presiden George Bush telah memperingatkan, bahwa serangan terhadap Irak akan masih berlangsung lama. Mengapa musibah datang bertubi-tubi?
No comments:
Post a Comment