08 March 2005

Gerakan pembaharuan Islam di Indonesia

Menurut yang saya tahu,

Periode sunan itu adalah periode Aqidah, di mana pemahaman ke-Islaman di
Indonesia masih harus berhadapan dengan penjajah dan memerlukan
kekuatan. Jadi tidak bisa segampang itu menanamkan detail ke-Islaman
sampai ke urusan minyak wangi dsb. Bahkan saya pun baru tahu, kalau
Sunan Kalijaga dan Sunan Giri sampai berdebat seperti itu.. (jadi
kepengen beli buku ttg walisongo nih)..

Setelah Islam tersebar cukup luas, dibuktikan dengan bangkitnya beberapa
kerajaan Islam seperti Samudera Pasai, Kutai, dan Demak. Dakwah Islam
lebih membutuhkan ulama-ulama yang melek politik atau siyasi. Lalu
muncullah Syarikat Islam (yang sebenarnya merupakan organisasi politik
pertama di Indonesia, bukan Budi Utomo).

Setelah itu barulah era organisasi muncul dengan kelahiran Muhammadyah
yang dipelopori Ahmad Dahlan lalu muncul NU yang sebenarnya bangkit
karena kurang sreg-nya bebrapa ulama atas metode dakwah Muhammadyah.
Dari salah satu sumber yang saya baca, NU itu berarti kebangkitan Ulama
yang merasa bahwa kalangan Kyai merasa terinjak harga dirinya karena
para anak muda yang tidak memperhatikan tradisi dalam berdakwah. Artinya
NU memakai pendekatan kultural, sementara Muhammadyah memakai pendekatan
Sistem.

Di Bandung, Muhammadyah kurang terkenal, pamornya kalah oleh A.Hassan
dan murid²nya yang membawa panji Persatuan Islam. Gerakan pembaharuan
Islam juga dilakukan di kalangan keturunan Arab di Indonesia yang
"jengah" dengan perilaku keturunan Arab yang mengaku-ngaku keturunan
Nabi Muhammad SAW, gerakan ini bernama Al-Irsyad. Banyak penulis
menamakan ketiga organisasi ini disebut kalangan Wahhabi yang berasal
dari nama Abdullah bin Wahhab yang melakukan gerakan pembaharuan
keIslaman di Arab Saudi.

Wallahu Alam.

PS: Bagaimana dengan PKS & Hizbut Tahrir?

-------------------------------
Message: 23
Date: Mon, 7 Mar 2005 04:09:52 -0800 (PST)
From: "M. Sururi"
Subject: Re: MESTIKAH WANITA MENUTUPI MUKANYA?

Assalamualaikum

Tapi kan sekarang masih banyak kita lihat, kebanyakan masayarakat jawa
yang mayoritas muslim, masih melakukan ritual-ritual yang bertentangan
dengan agama mereka, apa itu mungkin karena para sunan terlalu fleksibel
dalam menyampaikan ISLAM?

waalaikumsalam

No comments:

Post a Comment