29 June 2009

Abdullah Gymnastiar > Hati-hati dengan dengki

Kenapa iblis tidak mau bersujud kepada Nabi Adam as? Sebab, iblis sangat dengki terhadapnya. Karena itu, barang siapa di antara kita memiliki sifat dengki, maka sungguh kita telah memiliki salah satu sifat iblis. Rasulullah SAW bersabda, "Melepaskan dua ekor srigala lapar di kandang kambing tidak lebih besar bahayanya di bandingkan dengan seorang muslim yang rakus terhadap harta dan dengki terhadap agama. Sesungguhnya dengki itu memakan habis kebaikan, seperti api melalap habis kayu". (HR. At-Tirmidzi)


Kenapa iblis tidak mau bersujud kepada Nabi Adam as? Sebab, iblis
sangat dengki terhadapnya. Karena itu, barang siapa di antara kita
memiliki sifat dengki, maka sungguh kita telah memiliki salah satu
sifat iblis. Rasulullah SAW bersabda, "Melepaskan dua ekor srigala
lapar di kandang kambing tidak lebih besar bahayanya di bandingkan
dengan seorang muslim yang rakus terhadap harta dan dengki terhadap
agama. Sesungguhnya dengki itu memakan habis kebaikan, seperti api
melalap habis kayu". (HR. At-Tirmidzi)

Seorang pendengki hidupnya tidak akan mulia di dunia. Malaikat pun
akan muak kepadanya. Jika kelak mati, ia akan mendapatkan kedudukan
yang teramat hina di hadapan Allah. Demikian pula di Yaumul Hisab
timbangannya akan terbalik, sehingga neraka Jahanam pun siap
menerkamnya. Itulah nasib malang yang akan Allah timpakan kepada
seorang pendengki.

Apakah dengki itu? Secara garis besar sifat ini terbagi ke dalam dua
bagian. Pertama, dengki yang diharamkan. Seseorang merasa tidak senang
atas kenikmatan yang diperoleh orang lain dan merasa bahagia kalau
orang lain mendapat musibah. Atau setidaknya, ia menginginkan nikmat
yang ada pada orang lain tersebut hilang. Ini dengki yang diharamkan,
karena sifat seperti ini termasuk ke dalam tingkatan ketiga dari
penyakit hati.

Kedua, dengki yang diperbolehkan berupa rasa iri kepada kenikmatan
orang lain, tapi tidak ingin menghilangkan kenikmatan tersebut
darinya. Melihat orang lain memiliki rumah bagus, kita merasa iri
ingin pula memiliki hal yang sama dan tidak dengan cara menjadikan
orang tersebut jatuh miskin. Keinginan seperti ini wajar-wajar saja
selama tidak bergeser menjadi perasaan tidak enak, yang berlanjut pada
hasrat ingin melenyapkan kenikmatan orang tersebut.

Bahkan, "kebolehan" merasa dengki seperti ini insya Allah akan
berpahala bila kita berbuat. Pertama, ketika melihat orang berilmu dan
gemar mengamalkan ilmunya, giat berdakwah dengan penuh keikhlasan, dan
kita pun menginginkan untuk berbuat seperti itu. Kedua, ketika melihat
orang kaya yang gemar membelanjakan hartanya di jalan Allah, lantas
kita menginginkan berbuat hal serupa.

Dengki biasanya akan berpasangan dengan keadaan yang dihadapi
pemiliknya. Mahasiswa akan dengki kepada sesama mahasiswa. Orang
pintar akan dengki kepada orang yang pintar lagi, demikian seterusnya.
Pendek kata, akan sulit terjadi seseorang merasa dengki terhadap orang
lain yang memiliki kapasitas berbeda.

Secara umum ada empat hal yang bisa menyebabkan munculnya sifat
dengki, yaitu: pertama, kebencian dan permusuhan. Sifat ini bisa
muncul karena pernah disakiti, difitnah, salah satu haknya dilanggar,
atau sebab-sebab lain yang merugikan diri sendiri. Kedua, hadirnya
naluri untuk selalu lebih dari orang lain. Naluri ini merupakan jalan
tol menuju penyakit dengki. Seseorang yang merasa pakaiannya paling
bagus misalnya, akan mudah dihinggapi rasa dengki ketika melihat ada
orang yang pakaiannya lebih bagus dan lebih mahal daripada yang
dipakai dirinya.

Kita hidup seharusnya seperti orang memandikan mayat. Ia akan senang
bila ada yang membantu. Ketika berkiprah dalam dakwah, hendaknya kita
bersyukur tatkala ada saudara seiman yang memiliki misi yang sama, dan
ditakdirkan ilmu dan jamaahnya lebih banyak dari kita. Allah SWT
berfirman dalam QS An-Nisaa: 32, ''Dan janganlah kamu iri hati
terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak
daripada sebagian lain. (Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa
yang mereka usahakan dan bagi wanita pun ada bagian dari apa yang
mereka usahakan. Dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Penyebab dengki yang ketiga adalah ambisi kepemimpinan. Obsesi ingin
selalu memimpin yang disertai ambisi untuk merebut pucuk pimpinan
adalah sarana yang paling rawan munculnya kedengkian. Bahkan bisa
menjadi awal hancurnya sebuah negara dan umat. Karena itu, dalam
konteks kepemimpinan umat, orang yang pertama kali terbenam ke dalam
neraka adalah ulama-ulama pendengki yang selalu berambisi menjadi
pemimpin dan mengejar popularitas. Munculnya kedengkian dalam hati
para ulama dan pemimpin umat sedikit demi sedikit akan menghapuskan
cita-cita luhur untuk mewujudkan ittihadul ummah; persatuan umat dalam
cahaya Islam.

Dalam QS Al-Hujurat ayat 12 disebutkan: Hai orang-orang yang beriman,
jauhilah kebanyakan dari prasangka karena sesungguhnya sebagian dari
prasangka itu adalah dosa. Dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan
orang lain dan janganlah pula sebagian kamu menggunjing sebagian yang
lain.

Penyebab keempat adalah akhlak yang buruk. Orang yang buruk akhlaknya
akan kikir berbuat kebaikan dan tidak suka melihat orang lain
mendapatkan kebaikan. Jika melihat sesuatu yang tidak disukainya, ia
pasti akan menggerutu dan sibuk menyalahkan. Orang seperti ini
hidupnya akan selalu sengsara, dan di akhirat nanti akan mendapatkan
transfer pahala yang ia miliki kepada orang yang didengkinya.
Rasulullah menyebutnya sebagai orang bangkrut, mufhlis. Ia membawa
pahala kebaikan, tapi pahala itu habis untuk menggantikan dosa yang
diperbuatnya pada orang lain.

Oleh karena itu, Ibnu Sirrin pernah berucap, "Saya tidak sempat dengki
di dunia ini. Kengapa saya harus dengki, apalagi perkara di dunia dan
terlebih lagi dengki kepada orang saleh? Bukankah dunia ini tidak ada
apa-apanya dibandingkan dengan akhirat nanti. Apa perlu kita dengki?
Wallahu a'lam bish-shawab.




24 June 2009

Cara Kenali Psikopat di Tempat Kerja

Hongkong (ANTARA News) - Dr. John Clarke, yang bertahun-tahun menjadi psikolog kriminal, mengingat hari di mana dia seketika sadar bahwa mungkin ada sejumlah psikopat di jutaan kantor di seluruh dunia.

Hongkong (ANTARA News) - Dr. John Clarke, yang bertahun-tahun menjadi psikolog kriminal, mengingat hari di mana dia seketika sadar bahwa mungkin ada sejumlah psikopat di jutaan kantor di seluruh dunia.

"Saya sedang menyampaikan kuliah psikologi kejahatan dan memberikan daftar ciri psikopat. Saat selesai, seorang perempuan menghampiri dan berkata `anda baru saja menggambarkan bos saya`," katanya kepada Kantor Berita Jerman (DPA).

Clarke menemukan bahwa psikopat tidak hanya ada di penjara, di ruang sidang pengadilan, atau pada kisah "thriller".

Psikopat, baik laki-laki maupun perempuan, sedang berencana licik di tempat kerja, di seluruh dunia..

Penelitian menyatakan bahwa satu persen populasi orang dewasa yang bekerja adalah psikopat di tempat kerjanya.

Psikopat seperti itu ada di kantor besar maupun kecil, dia ada di ruang rapat dewan maupun di lantai-lantai toko.

Di sanalah, menurut Clarke, mereka bersembunyi; lewat berbohong, mencurangi, mencuri, mememanipulasi, mengorbankan dan menghancurkan para rekan kerja, serta kesemuanya tanpa rasa salah maupun penyesalan.

Lebih buruk lagi, ia menilaie, mereka yang disebut organisasional psikopat, berkembang pesat di dunia bisnis, di mana kezaliman dan nafsu mereka tidak saja mereka salah-artikan sebagai ambisi dan keterampilan memimpin, namun juga sebagai sesuatu yang dihargai melalui promosi, bonus dan kenaikan upah.

"Ambil contoh iklan lowongan kerja. Iklan itu, misalnya, menyebut `anda tahu anda adalah yang terbaik, anda mampu mempengaruhi orang, apapun akan anda lakukan untuk memenangkan organisasi`. Ini jenis pernyataan yang menarik bagi banyak orang, teristimewa lagi untuk psikopat," katanya.

Ia menimpali, "Organisasi yang memasang iklan seperti ini, secara tidak langsung mengundang psikopat untuk melamar kerja."

Dalam wawancara rekrutmen, psikopat tampil mempersona sebagai orang yang cocok untuk lowongan itu.

"Mereka adalah pembicara yang sangat bagus dan kadang mengarang riwayat hidupnya, sehingga pewawancara terperdaya. Mereka terlihat mempersona, cerdas dan piawai, tapi jika anda sedikit saja gali lebih dalam, anda akan tahu seperti apa mereka sebenarnya," kata Clarke.

Psikopat tempat kerja akan melakukan apa saja untuk mendapatkan kekuasaan, status dan upah yang mereka inginkan.

"Mereka berpikir layaknya psikopat kriminal. Mereka berusaha sekeras-kerasnya demi mereka sendiri. Perbedaan keduanya adalah, psikopat kriminal menghancurkan korban secara fisik, sedangkan psikopat tempat kerja menghancurkan korbannya secara psikologis," ujarnya.

Clarke yang bergelar doktor (PhD) di bidang psikologi dari "University of Sydney", Australia, adalah penulis buku "The Pocket Pscyho" yang belum lama terbit.

Buku itu adalah panduan sintas bagaimana melindungi diri dari psikopat organisasional.

Menurut Clarke, psikopat tempat kerja dapat diketahui dari pola perilaku dan ciri kepribadian di bawah ini:

1. Tanpa dosa. Psikopat tempat kerja tidak menyesali berapapun yang mereka jadikan korban, mereka tusuk dari belakang atau yang hasil kerjanya mereka curi. Mempersulit orang lain dengan berbagai cara seakan tidak rela orang lain mendapatkan kemudahan dan mengambil banyak keuntungan untuk kepentingan pribadinya.

2. Mempesona. Mereka adalah pembicara yang sangat bagus. Mereka lebih suka berhadapan empat mata dan menghindari rapat kelompok.

3. Manipulatif. Mereka membengkokkan sistem maupun aturan perusahaan untuk kepentingan sendiri. Mereka memangsa berbagai kelemahan orang, khususnya yang kurang percaya diri.

4. Parasitis. Mereka mencari penghargaan dari hasil kerja orang lain.

5. Pembohong yang patologis. Psikopat tempat kerja bukan pembohong ulung. Namun, jika mereka ketahuan, mereka dapat berdalih untuk menemukan selamat.

6. Tak menentu. Psikopat hanya punya emosi pokok (senang, sedih, marah). Pergantian antar emosi terjadi sangat cepat, semenit senang, semenit kemudian marah lalu semenit selanjutnya sedih.

Psikopat tempat kerja mencari pertemanan dengan orang yang punya kedudukan lebih tinggi agar dapat melindungi mereka.

Mereka akan merongrong sekaligus berteman dengan bos dan berusaha meniti kedudukan di perusahaan.

Mereka yang diincar psikopat akan menerima akibat yang menghancurkan.

"Mereka merampas keyakinan diri maupun rasa mampu seseorang. Mereka menghilangkan rasa percaya orang terhadap orang lain. Korban menjadi dingin, sinis, getir dan hampir tak mampu bekerja," ujarnya menegaskan.

Clarke mengatakan, ada dua senjata yang bisa dipakai untuk melindungi diri dari mereka yaitu: pendidikan dan kerjasama tim.

"Jika anda mendidik diri sendiri hingga tahu mengapa orang tersebut bertindak demikian, maka hal ini akan menghentikan siklus menyalahkan diri-sendiri dan rasa terasing dari korban," katanya.

Ia melanjutkan, "Hal kedua ialah membangun tim dan kerjasama tim. Anda harus berbicara kepada orang lain, dan mengatakan apa yang terjadi. Jika psikopat tidak dapat mengasingkan anda, maka mereka tidak dapat menghancurkan anda."

Dalam situasi di mana majikan tidak bertindak, maka Clarke menyarankan, korban sebaiknya pindah kerja. Mengapa? Oleh karena, korban tidak bisa mengubah seorang psikopat, dan proses rehabilitasi hanya akan memperparah mereka.

"Mereka tidak peduli. Mereka tidak berpikir dirinya adalah psikopat. Mereka tidak berpikir apa yang sedang dilakukan adalah salah. Mereka hanya berpikir dirinya pintar, dan jika semua orang secerdas mereka, semuanya pun akan melakukan hal serupa," katanya.

Akhirnya, Clarke pun berpesan: "Saat anda merehabilitasikan mereka, berarti anda mengajarkan keterampilan sosial kepada mereka, dan menunjukkan bagaimana cara berurusan secara pantas terhadap orang lain. Mereka akan menggunakan
keterampilan sosial itu untuk makin memanipulasi orang."

Kind Regards,

abraham



12 June 2009

AA Gym is Back, mengadakan seminar bersama Mario Teguh : "Berbisnis Dengan Hati, Bekerja Dengan Cinta"

Dua tokoh pakar manajemen, yang satu seorang pembelajar yang mempraktekkan ilmu-ilmu manajemen di pesantren dan unit bisnis-nya: AA Gym dan seorang guru manajemen yang menggandengkan bagaimana menjadi orang yang baik sekaligus orang yang benar: Mario Teguh akan mengadakan seminar bersama. Tiketnya Rp 750.000,- Mau?




Dua tokoh pakar manajemen, yang satu seorang pembelajar yang mempraktekkan ilmu-ilmu manajemen di pesantren dan unit bisnis-nya: AA Gym dan seorang guru manajemen yang menggandengkan bagaimana menjadi orang yang baik sekaligus orang yang benar: Mario Teguh akan mengadakan seminar bersama. Tiketnya Rp 750.000,- Mau?
 
 
------------------------------------------
 
Daarut Tauhiid Jakarta Menyelenggarakan

Seminar Enterpreneurship
"Berbisnis Dengan Hati, Bekerja Dengan Cinta"

Bersama :
Mario Teguh dan KH. Abdullah Gymnastiar

Sabtu, 20 Juni 2009
Jam 09.00 - 15:00 WIB
Ruang Mawar Balai Kartini
Jl. Gatot Soebroto Kav.3
Jakarta Selatan

Investasi Rp. 750 ribu

Informasi dan Reservasi:
Dadang H. 081513502214
Aditya 085780944425
Sofyan 083890796000

Hasil Penjualan Tiket akan disumbangkan ke
Sekolah Gratis Khusus Dhuafa - Adzkia Islamic School
(http://www.dtjakarta.or.id/content/view/277/66/)

 



11 June 2009

PIDATO PRESIDEN BARACK OBAMA, PERMULAAN YANG BARU

Kairo, Mesir

Kairo, 4 Juni

Terima kasih. Selamat siang. Saya merasa terhormat berada di kota Kairo yang tak lekang oleh waktu, dan dijamu oleh dua institusi yang luar biasa. Selama lebih seribu tahun, Al Azhar telah menjadi ujung tombak pembelajaran Islam, dan selama lebih seabad, Universitas Kairo telah menjadi sumber kemajuan Mesir. Bersama, anda mewakili keselarasan antara tradisi dan kemajuan. Saya berterima kasih atas keramahan anda, dan keramahan rakyat Mesir. Saya juga bangga membawa niat baik rakyat Amerika, dan menyampaikan salam perdamaian dari warga muslim di negara saya: "assalamu'alaikum".



Kairo, Mesir

Kairo, 4 Juni

Terima kasih. Selamat siang. Saya merasa terhormat berada di kota Kairo yang tak lekang oleh waktu, dan dijamu oleh dua institusi yang luar biasa. Selama lebih seribu tahun, Al Azhar telah menjadi ujung tombak pembelajaran Islam, dan selama lebih seabad, Universitas Kairo telah menjadi sumber kemajuan Mesir. Bersama, anda mewakili keselarasan antara tradisi dan kemajuan. Saya berterima kasih atas keramahan anda, dan keramahan rakyat Mesir. Saya juga bangga membawa niat baik rakyat Amerika, dan menyampaikan salam perdamaian dari warga muslim di negara saya: "assalamu'alaikum".

Kita bertemu pada saat ada ketegangan besar antara Amerika Serikat dan warga Muslim seluruh dunia – ketegangan yang berakar pada gerak sejarah yang melampaui setiap perdebatan kebijakan yang kini berlangsung. Hubungan antara Islam dan Barat selama berada-abad mencakup koeksistensi dan kerja sama, tapi juga konflik dan peperangan bernuansa agama. Akhir-akhir ini, ketegangan muncul akibat kolonialisme yang menyangkal hak dan peluang bagi banyak warga Muslim, serta Perang Dingin yang membuat banyak negara dengan mayoritas penduduk Muslim diperlakukan sebagai boneka dengan mengabaikan aspirasi mereka. Lebih jauh lagi, perubahan besar yang diusung oleh modernitas dan globalisasi membuat kalangan Muslim menilai Barat bersikap memusuhi Islam.

Kelompok ekstrimis garis keras telah mengeksploitasi hubungan yang tegang itu, jumlah mereka kecil namun memiliki potensi di kalangan Muslim. Serangan pada 11 September 2001 dan upaya berkelanjutan dari kalangan ekstrimis ini untuk menyerang warga sipil telah membuat sebagian kalangan di negara saya menilai Islam bukan cuma memusuhi Amerika dan negara Barat, melainkan juga hak asasi manusia. Semua ini semakin memupuk rasa takut dan saling tidak percaya.

Selama hubungan Barat dan Islam ditentukan oleh perbedaan-perbedaan, kita akan memperkuat mereka yang menyebarkan kebencian ketimbang perdamaian, serta memperkuat mereka yang mempromosikan konflik ketimbang kerja sama yang dapat membantu rakyat mencapai keadilan dan kemakmuran. Lingkaran kecurigaan dan permusuhan ini harus kita akhiri.

Saya datang ke Kairo untuk mengupayakan awal baru antara Amerika Serikat dan Muslim diseluruh dunia, berdasarkan kepentingan bersama dan rasa saling menghormati – dan berlandaskan pada kenyataan bahwa Amerika dan Islam tidaklah eksklusif satu sama lain, dan tidak perlu bersaing. Kedua pihak bertemu dan berbagi prinsip yang sama – yaitu prinsip-prinsip keadilan dan kemajuan; toleransi dan martabat semua umat manusia.

Saya menyadari perubahan tidak dapat terjadi dalam semalam. Saya tahu banyak harapan terhadap pidato ini, tetapi satu pidato tidak akan mampu menghapus rasa curiga yang terpupuk selama bertahun-tahun, dan dalam waktu singkat siang ini saya juga tidak akan mampu menjawab semua pertanyaan rumit yang membawa kita ke titik ini. Tapi saya percaya bahwa agar bisa melangkah maju, kita harus secara terbuka mengatakan kepada satu sama lain hal-hal yang ada dalam hati kita, dan yang seringkali hanya diungkapkan di belakang pintu tertutup. Harus ada upaya terus menerus untuk mendengarkan satu sama lain; saling belajar satu sama lain; saling menghormati, dan mencari persamaan.

Sebagaimana kitab suci Al Qur'an mengatakan, "Ingatlah kepada Allah dan bicaralah selalu tentang kebenaran."

Ini yang akan saya lakukan hari ini – berbicara tentang kebenaran sesuai kemampuan saya, dengan rendah hati oleh tugas di depan kita, dan dengan keyakinan bahwa kepentingan bersama yang kita miliki sebagai umat manusia jauh lebih kuat daripada kekuatan-kekuatan yang memisahkan kita.

Sebagian dari keyakinan ini berakar dari pengalaman saya pribadi.

Saya penganut Kristiani, tapi ayah saya berasal dari Kenya yang turun temurun penganut Muslim. Saat kecil, saya tinggal di Indonesia beberapa tahun dan mendengar lantunan adzan subuh dan maghrib. Ketika muda, saya bekerja di komunitas-komunitas kota Chicago yang banyak anggotanya menemukan martabat dan kedamaian dalam keimanan Islam.

Sebagai pelajar sejarah, saya juga mengetahui peradaban berhutang besar terhadap Islam. Adalah Islam – di tempat-tempat seperti Universitas Al-Azhar – yang mengusung lentera ilmu selama berabad-abad, dan membuka jalan bagi era Kebangkitan Kembali dan era Pencerahan di Eropa. Adalah inovasi dalam masyarakat Muslim yang mengembangkan urutan aljabar; kompas magnet dan alat navigasi; keahlian dalam menggunakan pena dan percetakan; dan pemahaman mengenai penularan penyakit serta pengobatannya. Budaya Islam telah memberikan kita gerbang-gerbang yang megah dan puncak-puncak menara yang menjunjung tinggi; puisi-puisi yang tak lekang oleh waktu dan musik yang dihargai; kaligrafi yang anggun dan tempat-tempat untuk melakukan kontemplasi secara damai. Dan sepanjang sejarah, Islam telah menunjukkan melalui kata-kata dan perbuatan bahwa toleransi beragama dan persamaan ras adalah hal-hal yang mungkin.

Saya juga tahu bahwa Islam selalu menjadi bagian dari riwayat Amerika.

Negara pertama yang mengakui negara saya adalah Maroko. Saat menandatangani Perjanjian Tripoli pada tahun 1796, presiden kedua kami

John Adams menulis, "Amerika Serikat tidaklah memiliki karakter bermusuhan dengan hukum, agama, maupun ketentraman umat Muslim."

Dan sejak berdirinya negara kami, umat Muslim Amerika telah memperkaya Amerika Serikat. Mereka telah berjuang dalam sejumlah peperangan, bekerja dalam pemerintahan, memperjuangkan hak-hak sipil, mengajar di perguruan-perguruan tinggi kami, unggul dalam arena-arena olah raga kami, memenangkan Hadiah Nobel, membangun gedung-gedung kami yang tertinggi, dan menyalakan obor Olimpiade.

Dan ketika warga Muslim-Amerika pertama terpilih sebagai anggota Kongres belum lama ini, ia mengambil sumpah untuk membela Konstitusi kami dengan menggunakan Al Quran yang disimpan oleh salah satu Bapak Pendiri kami – Thomas Jefferson – di perpustakaan pribadinya.

Jadi saya mengenal Islam di tiga benua sebelum datang ke kawasan tempat agama ini pertama kali diturunkan. Pengalaman tersebut memandu keyakinan saya bahwa kemitraan antara Amerika dan Islam harus didasarkan pada apakah Islam itu, bukan pada apakah yang bukan Islam. Dan saya menganggap ini adalah bagian dari tanggung jawab saya sebagai Presiden Amerika Serikat untuk memerangi stereotip negatif tentang Islam di mana pun munculnya.

Tapi prinsip yang sama harus diterapkan pada persepsi tentang Amerika. Seperti halnya umat Muslim tidak sesuai dengan stereotip yang mentah, Amerika juga bukan stereotip mentah tentang sebuah kekaisaran yang memiliki kepentingan sendiri. Amerika Serikat telah menjadi salah satu sumber kemajuan terbesar yang dikenali dunia. Kami lahir akibat revolusi melawan sebuah kekaisaran. Kami berdiri berdasarkan ide bahwa semua orang diciptakan sama, dan kami telah menumpahkan darah dan berjuang selama berabad-abad untuk memberikan arti kepada kata-kata tersebut – di dalam batas negara kami, dan di sekeliling dunia. Kami terbentuk oleh setiap budaya, yang datang dari setiap sudut bumi, dan berdedikasi pada sebuah konsep sederhana: E pluribus unum: "Dari banyak menjadi satu".

Banyak dikatakan menyangkut fakta bahwa seorang Amerika keturunan Afrika dengan nama Barack Hussein Obama dapat terpilih sebagai presiden. Tapi kisah pribadi saya bukanlah sesuatu yang unik. Mimpi akan kesempatan bagi semua belumlah terwujud bagi setiap orang di Amerika, tapi janji itu diberikan bagi semua yang datang ke pantai kami – termasuk hampir tujuh juta warga Muslim Amerika di negara kami saat ini yang memiliki pendapatan dan pendidikan lebih tinggi dari rata-rata.

Lebih jauh lagi, kebebasan di Amerika tidaklah terpisahkan dari kebebasan menjalankan agama.

Itu sebabnya ada masjid di setiap negara bagian di negeri kami, dan ada lebih dari 1200 masjid di dalam batas negara kami.

Itu sebabnya pemerintah Amerika telah maju ke pengadilan untuk membela hak wanita dan anak perempuan mengenakan hijab, dan untuk menghukum mereka yang mengingkarinya.

Jadi janganlah ada keraguan: Islam adalah bagian dari Amerika. Dan saya percaya bahwa Amerika memegang kebenaran dalam dirinya bahwa terlepas dari ras, agama, dan posisi dalam hidup, kita semua memiliki aspirasi yang sama – untuk hidup dalam damai dan keamanan; untuk memperoleh pendidikan dan untuk bekerja dengan martabat; untuk mengasihi keluarga kita, masyarakat kita, dan Tuhan kita. Ini adalah hal-hal yang sama-sama kita yakini. Ini adalah harapan dari semua kemanusiaan.

Tentu saja, mengenali persamaan kemanusiaan merupakan awal dari tugas kita. Justru ini adalah awal. Kata-kata saja tidak dapat memenuhi kebutuhan rakyat. Kebutuhan baru terpenuhi jika kita bertindak berani di tahun-tahun mendatang; Dan kita harus bertindak dengan pemahaman bahwa tantangan-tantangan yang kita hadapi adalah tantangan bersama, dan kegagalan kita mengatasinya akan merugikan kita semua.

Karena kita telah belajar dari pengalaman baru-baru ini bahwa ketika sistem keuangan melemah di satu negara, kemakmuran di mana pun ikut dirugikan. Ketika jenis flu baru menulari satu orang, semua terkena risiko. Ketika satu negara membangun senjata nuklir, risiko serangan nuklir bagi semua negara ikut naik. Ketika kelompok ekstrim keras beroperasi di satu rangkaian pegunungan, rakyat di seberang samudera pun ikut menghadapi bahaya. Dan ketika mereka yang tak bersalah di Bosnia dan Darfur dibantai, itu menjadi noda dalam nurani kita bersama. Itulah artinya berbagi dunia di abad ke-21. Inilah tanggung jawab kita kepada satu sama lain sebagai umat manusia.

Dan ini adalah tanggung jawab yang sulit diemban. Karena sejarah manusia telah merekam berbagai bangsa dan suku yang mencoba menaklukkan satu sama lain demi kepentingan sendiri. Tapi di era baru ini, sikap seperti itu justru akan mengalahkan diri sendiri. Karena saling ketergantungan kita, setiap tatanan dunia yang mengangkat satu bangsa atau sekelompok orang lebih tinggi dari yang lain pada akhirnya akan gagal. Jadi apa pun pikiran kita mengenai masa lalu, kita tidak boleh terperangkap olehnya. Masalah-masalah kita harus ditangani dengan kemitraan; kemajuan harus dibagi bersama.

Itu tidak berarti kita tidak mengindahkan sumber-sumber ketegangan. Justru yang disarankan adalah sebaliknya: kita harus menghadapi ketegangan-ketegangan ini secara langsung. Dan dalam semangat ini, saya akan berbicara sejelas dan segamblang mungkin mengenai isu-isu spesifik yang saya percaya akhirnya harus kita hadapi bersama.

Isu pertama yang harus kita hadapi adalah ekstrimisme garis keras dalam semua wujud.

Di Ankara, saya telah menjelaskan bahwa Amerika tidak sedang – dan tidak akan pernah – berperang dengan Islam. Kami akan, meski demikian, tak lelah-lelahnya melawan kelompok ekstrim keras yang mengancam serius keamanan kami. Karena kami menolak apa yang juga ditolak oleh semua orang beragama: yaitu pembunuhan laki-laki, perempuan, dan anak-anak yang tidak bersalah. Dan adalah tugas saya yang pertama sebagai Presiden untuk melindungi rakyat Amerika.

Situasi di Afghanistan mendemonstrasikan sasaran-sasaran Amerika dan kebutuhan kita untuk bekerja sama. Lebih tujuh tahun lalu, Amerika Serikat mengejar Al Qaida dan Taliban dengan dukungan internasional yang luas. Kami tidak melakukannya karena ada pilihan, kami melakukannya karena perlu. Saya sadar bahwa sejumlah orang mempertanyakan atau membenarkan peristiwa serangan 11 September. Tapi mari kita perjelas: Al Qaida membunuh hampir 3000 orang pada hari itu. Para korban adalah kaum pria, wanita, dan anak-anak yang tidak bersalah dari Amerika dan banyak negara lain yang tidak berbuat apa-apa untuk melukai orang lain. Tapi Al Qaida memilih untuk dengan kejam membunuh mereka, mengklaim pujian atas serangan tersebut, dan bahkan sekarang menyatakan tekad mereka untuk membunuh lagi dalam skala sangat besar. Mereka memiliki kaki tangan di banyak negara dan sedang mencoba untuk memperluas jangkauan mereka. Ini bukan opini yang dapat diperdebatkan; ini adalah fakta yang harus dihadapi.

Janganlah salah paham: kami tidak menginginkan tentara kami di Afghanistan.

Kami tidak berencana mendirikan basis militer di sana. Sangat menyakitkan bagi Amerika untuk kehilangan nyawa banyak warga pria dan wanita kami. Adalah mahal dan sulit secara politik untuk melanjutkan konflik ini.

Kami dengan senang hati akan memulangkan setiap tentara kami jika kami bisa yakin bahwa tidak ada kaum ekstrimis keras di Afghanistan dan Pakistan yang bertekad membunuh sebanyak mungkin orang Amerika sebisa mereka. Tetapi hal itu tidak bukanlah kenyataan yang ada sekarang.

Itulah sebabnya kami bermitra dengan koalisi 46 negara. Dan meksi biayanya besar, niat Amerika tidak akan melemah. Tak satu pun dari kita yang seharusnya mentoleransi kaum ekstrimis seperti ini. Mereka telah membunuh di banyak negara. Mereka telah membunuh orang dari beragam agama – lebih dari yang lain, mereka telah membunuh umat Muslim. Tindakan-tindakan mereka sangat bertentangan dengan hak umat manusia, kemajuan bangsa-bangsa, dan dengan Islam. Kitab suci Al Quran mengajarkan bahwa siapa yang membunuh orang tak bersalah, maka ia seperti telah membunuh semua umat manusia; dan siapa yang menyelamatkan satu orang; maka ia telah menyelamatkan semua umat manusia. Iman indah yang diyakini oleh lebih semiliar orang sungguh lebih besar daripada kebencian sempit sekelompok orang. Islam bukanlah bagian dari masalah dalam memerangi ekstrimisme keras – Islam haruslah menjadi bagian penting dari penggalakkan perdamaian.

Kami juga tahu bahwa kekuatan militer saja tidak akan memecahkan masalah di Afghanistan dan Pakistan. Itu sebabnya kami berencana untuk menanam investasi sebesar 1,5 miliar dolar setiap tahun selama lima tahun ke depan untuk bermitra dengan warga Pakistan membangun sekolah, rumah sakit, jalan-jalan, dan usaha, dan ratusan juta untuk membantu mereka yang telah kehilangan tempat tinggal. Dan itu sebabnya kami menyediakan lebih dari 2.8 miliar dolar untuk membantu rakyat Afghanistan membangun ekonomi mereka dan menyediakan jasa-jasa yang dibutuhkan masyarakat.

Kini saya akan berbicara tentang masalah Irak. Tidak seperti Afghanistan, Irak adalah perang karena pilihan yang telah menimbulkan perbedaan-perbedaan kuat di negara saya dan di dunia.

Meski saya percaya bahwa rakyat Irak pada akhirnya lebih baik tanpa tirani Saddam Hussein, saya juga percaya bahwa peristiwa-peristiwa di Irak telah mengingatkan Amerika tentang perlunya menggunakan diplomasi dan membangun konsensus untuk mengatasi masalah-masalah kita kapan pun memungkinkan. Kita bahkan dapat mengingat kata-kata salah satu presiden terbesar kami,

Thomas Jefferson, yang mengatakan: "Saya berharap kebijakan kita akan bertambah sejalan dengan kekuatan kita, dan mengajarkan kita bahwa semakin sedikit kita menggunakan kekuatan, justru semakin besar kekuatan itu."

Hari ini Amerika memiliki dua tanggung jawab: yaitu untuk membantu Irak membangun masa depan yang lebih baik, dan untuk menyerahkan Irak ke tangan rakyat Irak. Saya telah menjelaskan kepada warga Irak bahwa kami tidak berencana mendirikan basis di sana, dan tidak mengklaim baik teritori maupun sumber daya mereka. Kedaulatan Irak ada di tangan mereka sendiri. Itu sebabnya saya memerintahkan pencabutan brigade-brigade tempur kami sampai bulan Agustus mendatang. Itu sebabnya kami akan menghormati kesepakatan kami dengan pemerintah Irak yang terpilih secara demokratis untuk menarik pasukan tempur dari kota-kota Irak pada Juli mendatang, dan untuk memulangkan semua tentara kami dari Irak pada tahun 2012. Kami akan membantu Irak melatih Tentara Keamanan dan membangun ekonominya. Tapi kami akan mendukung Irak yang aman dan bersatu sebagai mitra, dan tidak pernah sebagai pelindung.

Dan akhirnya, seperti halnya Amerika tidak pernah bisa mentoleransi kekerasan oleh kaum ekstrimis, kami tidak pernah boleh mengompromikan prinsip-prinsip kami. Serangan 11 September adalah trauma besar bagi negara kami. Rasa takut dan marah yang muncul karenanya bisa dipahami, tapi dalam sejumlah kasus, itu telah membuat kami bertindak berlawanan dengan pemikiran-pemikiran kami. Kami sedang mengambil langkah-langkah konkret untuk mengubah arah. Saya telah sepenuhnya melarang praktik penyiksaan oleh Amerika Serikat, dan saya telah memerintahkan penutupan penjara di Teluk Guantanamo awal tahun depan.

Jadi Amerika akan membela diri, dengan menghormati kedaulatan bangsa-bangsa dan aturan hukum. Dan kami akan melakukannya dalam kemitraan dengan masyarakat-masyarakat Muslim yang juga terancam. Semakin cepat kaum ekstrimis diisolasi dan diusir dari dalam masyarakat-masyarakat Muslim, semakin cepat kita semua akan menjadi selamat.

Sumber ketegangan besar yang kedua yang perlu kita diskusikan adalah situasi antara warga Israel, Palestina, dan dunia Arab.

Ikatan yang kuat antara Amerika dan Israel telah banyak diketahui. Ikatan ini tidak dapat dipatahkan. Ini lahir berdasarkan ikatan budaya dan sejarah, serta pengakuan bahwa aspirasi atas sebuah tanah air Yahudi berakar dari sebuah sejarah tragis yang tidak bisa diingkari.

Di seantero dunia, kaum Yahudi telah ditindas selama berabad-abad, dan anti-Semitisme di Eropa memuncak dalam peristiwa Holocaust yang tidak pernah ada sebelumnya. Besok saya akan mengunjungi Buchenwald yang menjadi bagian dari jaringan kamp-kamp tempat kaum Yahudi diperbudak, disiksa, ditembak, dan digas hingga tewas oleh Third Reich. Enam juta orang Yahudi terbunuh – lebih banyak dari seluruh populasi Yahudi di Israel hari ini.

Mengingkari fakta tersebut adalah tidak berdasar, bodoh, dan penuh kebencian.

Mengancam Israel dengan penghancuran – atau mengulangi stereotip keji tentang umat Yahudi – sungguh sangat salah dan hanya akan membangkitkan kembali ingatan yang terperih di benak umat Yahudi sembari mencegah perdamaian yang patut dimiliki rakyat di kawasan ini.

Di sisi lain, tidak bisa diingkari bahwa rakyat Palestina – baik yang Muslim maupun yang Kristen – telah menderita dalam perjuangan memperoleh tanah air. Lebih dari enam puluh tahun, mereka telah merasakan sakitnya tidak memiliki tempat tinggal. Banyak yang menunggu di kamp-kamp pengungsi di Tepi Barat, Gaza, dan tanah-tanah tetangga untuk sebuah kehidupan yang damai dan aman yang belum pernah mereka jalani. Mereka menerima hinaan setiap hari – besar dan kecil – yang hadir bersama pendudukan. Jadi janganlah ada keraguan: situasi yang dihadapi rakyat Palestina tidaklah dapat ditoleransi. Amerika tidak akan bersikap tidak acuh terhadap aspirasi sah Palestina atas martabat, kesempatan, dan sebuah negara milik mereka sendiri.

Selama beberapa dekade, yang ada hanyalah jalan buntu: Dua rakyat dengan aspirasi yang sah, masing-masing memiliki sejarah menyakitkan yang membuat kompromi sulit dilakukan. Adalah mudah untuk menuding – rakyat Palestina menuding hilangnya tempat tinggal akibat berdirinya negara Israel, dan rakyat Israel menuding permusuhan yang terus menerus dan serangan dari dalam batas negaranya sendiri dan dari luar sepanjang sejarah negara tersebut. Tapi jika kita melihat konflik ini hanya dari satu sisi mana pun, maka kita akan dibutakan dari kebenaran: satu-satunya resolusi adalah aspirasi kedua pihak diwujudkan melalui dua negara, di mana rakyat Israel dan Palestina masing-masing hidup dalam damai dan keamanan. (tepuk tangan)

Ini adalah kepentingan Israel, kepentingan Palestina, dan kepentingan Amerika. Itu sebabnya saya berniat untuk secara pribadi mengejar hasil ini, dengan segala kesabaran yang dituntut oleh tugas ini. (tepuk tangan) Kewajiban-kewajiban yang telah disepakati pihak-pihak menurut Peta Jalan telah jelas. Supaya perdamaian terwujud, waktunya bagi mereka – dan bagi kita semua – untuk melakukan tanggung jawab kita.

Warga Palestina harus meninggalkan kekerasan. Perlawanan lewat kekerasan dan pembunuhan adalah salah dan tidak akan berhasil. Selama berabad-abad, rakyat kulit hitam di Amerika menderita hentakan pecut sebagai budak dan penghinaan akibat pemisahan berdasarkan warna kulit. Tetapi bukan kekerasan yang memenangkan hak-hak persamaan sepenuhnya. Sebuah tuntutan damai namun penuh tekad bagi realisasi kondisi ideal yang merupakan inti dari pendirian Amerika. Kisah sama ini juga diceritakan oleh rakyat mulai dari Afrika Selatan sampai Asia Selatan; dari Eropa Timur sampai Indonesia. Sebuah kisah yang mengandung kebenaran yang sederhana: bahwa kekerasan merupakan sebuah jalan buntu. Bukanlah sebuah tanda keberanian atau kekuasaan kalau menembak roket ke anak-anak yang sedang tidur, atau meledakkan perempuan tua di dalam bis. Itu bukanlah cara untuk mengklaim moralitas; namun itu merupakan cara untuk menghilangkannya.

Kini waktunya untuk warga Palestina memusatkan perhatian kepada apa yang bisa mereka bangun. Penguasa Palestina harus mengembangkan kemampuan untuk memerintah, dengan institusi yang melayani kebutuhan rakyatnya. Hamas memiliki dukungan di sebagian kalangan rakyat Palestina, tetapi mereka juga punya tanggung jawab. Guna memainkan peran yang memenuhi aspirasi rakyat Palestina, dan untuk mempersatukan rakyat Palestina, Hamas harus mengakhiri kekerasan, menghormati persetujuan di masa lalu dan mengakui hak eksistensi Israel.

Secara bersamaan, rakyat Israel harus mengakui bahwa sebagaimana hak Israel untuk eksis tidak bisa dibantah, demikian pula halnya dengan hak Palestina.

Amerika Serikat tidak menerima keabsahan dari mereka yang berniat melenyapkan Israel ke dalam laut, tetapi kami juga tidak menerima keabsahan dari penerusan pembangunan pemukiman (tepuk tangan) Yahudi. Pekerjaan konstruksi ini melanggar persetujuan sebelumnya dan melemahkan usaha mencapai perdamaian. Sudah tiba waktunya pembangunan pemukiman ini dihentikan. (tepuk tangan)

Israel harus memenuhi kewajibannya untuk memastikan rakyat Palestina bisa hidup dan bekerja serta membangun masyarakat mereka. Selain menghancurkan banyak keluarga Palestina, terus berlangsungnya krisis kemanusiaan di Gaza juga tidak memperkuat keamanan Israel; begitu pula halnya dengan terus berlangsungnya kelangkaan peluang di Tepi Barat. Kemajuan dalam kehidupan sehari-hari rakyat Palestina harus menjadi bagian dari peta jalan menuju perdamaian, dan Israel harus mengambil langkah-langkah konkrit untuk memberdayakan kemajuan semacam itu.

Akhirnya, Negara-Negara Arab harus menyadari bahwa Inisiatif Perdamaian Arab merupakan awal yang penting, tetapi bukan akhir dari tanggung jawab mereka. Konflik Arab – Israel tidak bisa lagi dipakai untuk mengalihkan perhatian rakyat negara-negara Arab dari masalah-masalah lainnya. Sebaliknya, konflik itu harus menjadi penggerak untuk membantu rakyat Palestina mengembangkan institusi yang akan melanggengkan negara mereka; mengakui hak Israel; serta memilih kemajuan ketimbang fokus pada masa lalu yang begitu melemahkan.

Amerika akan menyesuaikan kebijakannya dengan mereka yang memperjuangkan perdamaian dan mengatakan secara terbuka apa yang kami katakan secara pribadi kepada warga Israel, Palestina, dan Negara-Negara Arab. (tepuk tangan) Kita tidak bisa memaksakan perdamaian. Tetapi secara pribadi, banyak orang Muslim menyadari bahwa Israel tidak akan lenyap; juga banyak orang Israel menyadari perlunya kehadiran sebuah negara Palestina. Waktunya sudah tiba bagi kita untuk bertindak berdasarkan apa yang oleh setiap orang diketahui merupakan hal yang benar.

Terlalu banyak air mata sudah diteteskan. Terlalu banyak darah sudah ditumpahkan. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk berjuang menciptakan sebuah masa dimana para ibu Israel dan Palestina bisa menyaksikan anak-anak mereka tumbuh tanpa ketakutan; masa dimana Tanah Suci dari ketiga agama besar merupakan tempat perdamaian yang diinginkan Allah; masa dimana Jerusalem merupakan tempat tinggal aman dan langgeng bagi orang Yahudi dan Kristen dan Muslim, dan merupakan sebuah tempat untuk semua keturunan Abraham hidup bersama secara damai sebagaimana dikisahkan dalam ISRA,

ketika Musa, Yesus dan Muhammad (damai bersama mereka) bergabung dalam ibadah doa. (tepuk tangan)

Sumber ketegangan ketiga adalah kepentingan kita bersama sehubungan hak-hak dan tanggung jawab negara-negara atas senjata nuklir.

Isu ini menjadi sumber ketegangan baru-baru ini antara Amerika dan Republik Islam Iran. Selama bertahun-tahun, Iran mendefinisikan dirinya sebagian lewat oposisinya terhadap negara saya, dan memang ada sejarah yang kacau di antara kami. Di tengah-tengah Perang Dingin, Amerika memainkan peran dalam penggulingan pemerintah Iran yang terpilih secara demokratik. Sejak Revolusi Islam, Iran telah memainkan peran dalam tindak penyanderaan dan kekerasan terhadap pasukan dan warga sipil Amerika. Sejarah ini diketahui secara luas. Daripada terperangkap dalam masa lalu, saya telah menjelaskan kepada para pemimpin dan rakyat Iran bahwa negara saya siap untuk melangkah maju. Pertanyaannya kini, bukanlah apa yang ditentang Iran, tetapi masa depan apa yang ingin dibangunnya.

Sulit untuk mengatasi puluhan tahun ketidakpercayaan, tetapi kami akan maju dengan keberanian, kebenaran dan tekad. Banyak isu yang harus dibahas oleh kedua negara kita, dan kami siap melangkah maju tanpa prasyarat namun didasarkan pada sikap saling menghormati. Tetapi jelas bagi semua pihak yang berkepentingan bahwa dalam soal senjata nuklir kita telah mencapai titik yang menentukan. Ini bukan sekedar terkait kepentingan Amerika, ini berhubungan dengan pencegahan perlombaan senjata nuklir yang bisa menyebabkan wilayah ini terjerumus ke dalam jalur sangat berbahaya dan menghancurkan tatanan non-proliferasi global.

Saya memahami mereka yang memprotes bahwa beberapa negara memiliki senjata sementara yang lainnya tidak.

Tak satupun negara bisa menentukan negara-negara mana yang boleh memiliki senjata nuklir. Itulah sebabnya saya secara kuat mempertegas komitmen Amerika untuk mengusahakan sebuah dunia di mana tak satu pun negara memiliki senjata nuklir. (tepuk tangan)

Dan setiap negara – termasuk Iran – harus punya akses ke energi nuklir untuk tujuan damai apabila ia patuh pada tanggung jawabnya dibawah Persetujuan Non-Proliferasi Nuklir. Komitmen itu merupakan inti dari Persetujuan itu, dan harus diberikan kepada semua pihak yang mematuhinya.

Isu keempat yang akan saya tanggapi adalah demokrasi.

Saya percaya pada sebuah sistem pemerintahan yang memberi hak bersuara kepada rakyatnya, dan yang menghormati penegakan hukum serta hak untuk semua manusia. Saya tahu bahwa ada kontroversi tentang penggalakkan demokrasi dalam tahun-tahun terakhir ini, dan sebagian dari kontroversi ini terkait dengan perang di Irak.

Saya perjelas: sistem pemerintahan apa pun tidak bisa dipaksakan kepada sebuah negara oleh negara lainnya.

Tetapi hal itu tidak mengurangi komitmen saya kepada negara-negara yang mencerminkan keinginan rakyatnya. Setiap negara menghidupkan prinsip-prinsipnya dengan caranya sendiri, yang berasal dari tradisi rakyatnya. Amerika tidak berpretensi tahu apa yang terbaik untuk semua orang, sebagaimana juga kami tidak berpretensi bahwa kami bisa menentukan hasil dari sebuah pemilihan damai. Tetapi saya memiliki keyakinan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi bahwa semua orang merindukan hal-hal tertentu: Kemampuan untuk mengungkapkan pendapat dan ikut menentukan bagaimana bentuk pemerintahan; mempercayai penegakan hukum dan penyelenggaraan keadilan yang sama untuk setiap orang; pemerintahan yang transparan dan tidak mencuri dari rakyatnya; kebebasan untuk hidup sesuai pilihan masing-masing. Itu bukan sekedar ide-ide Amerika, itu adalah hak asasi manusia dan oleh karena itu kami akan mendukungnya di mana saja.

Tak ada garis lurus untuk menciptakan janji itu. Tetapi yang jelas adalah: pemerintahan-pemerintahan yang melindungi hak-hak ini pada akhirnya akan lebih stabil, sukses dan aman. Tak ada garis lurus untuk menciptakan janji itu. Tetapi yang jelas adalah: Memberangus ide-ide tidak pernah berhasil melenyapkannya. Amerika menghormati hak-hak dari semua suara damai dan patuh hukum agar didengar di seluruh dunia meskipun kita tidak sepakat dengan mereka. Dan kami menyambut gembira semua pemerintahan terpilih dan damai – asalkan mereka memerintah dengan menghormati rakyatnya. Dimanapun kekuasaan itu berada, pemerintahan dari rakyat dan untuk rakyat merupakan standar tunggal untuk semua fihak yang memegang kekuasaan,

Butir ini penting karena ada yang memperjuangkan demokrasi hanya pada saat mereka tidak berkuasa; setelah berkuasa, mereka secara keji memberangus hak-hak orang lain. (tepuk tangan) Di manapun kekuasaan itu berada, pemerintahan dari rakyat dan untuk rakyat merupakan standar tunggal untuk semua pihak yang memegang kekuasaan. anda harus mempertahankan kekuasaan lewat konsensus, bukan pemaksaan; anda harus menghormati hak-hak minoritas, dan berpartisipasi dalam semangat toleransi dan kompromi, anda harus mendahulukan kepentingan rakyat anda dan usaha sah dari proses politik di atas kepentingan partai. Tanpa ramuan ini pemilihan saja tidak akan menciptakan demokrasi yang murni.

Isu kelima yang harus kita tanggapi bersama adalah kebebasan beragama.

Islam memiliki sebuah tradisi toleransi yang patut dibanggakan. Kita menyaksikan hal ini dalam sejarah Andalusia dan Kordoba.

Saya menyaksikan hal itu langsung ketika masih kanak-kanak di Indonesia, di mana warga Kristen yang saleh bebas beribadah di sebuah negara yang mayoritas penduduknya Muslim.

Itulah semangat yang kita butuhkan kini. Orang di setiap negara harus bebas memilih dan menjalankan keyakinan mereka berdasarkan keyakinan pikiran, hati dan jiwa. Toleransi ini penting agar agama bisa berkembang, tetapi juga ditantang dengan berbagai cara.

Di kalangan Muslim tertentu ada kecenderungan yang merisaukan, yakni mengukur kedalaman keyakinan diri sendiri lewat penolakan keyakinan orang lain. Kebhinekaan agama yang memperkaya harus ditegakkan – apakah itu kelompok Maronit di Lebanon atau Koptik di Mesir. (tepuk tangan) Dan garis pemisah juga harus dihilangkan di antara warga Muslim, sebagaimana perpecahan antara Sunni dan Syiah telah mengakibatkan kekerasan yang tragis, khususnya di Irak.

Kebebasan beragama penting bagi kemampuan rakyat hidup bersama. Kita harus senantiasa menelaah cara-cara yang kita pakai untuk melindunginya. Misalnya, di Amerika Serikat, peraturan sumbangan amal telah mempersulit warga Muslim untuk memenuhi kewajiban agama mereka. Itulah sebabnya saya bertekad untuk bekerja sama dengan warga Muslim Amerika guna memastikan mereka bisa memenuhi zakat.

Juga penting agar negara-negara Barat mencegah larangan kepada warganegara Muslim untuk mempraktikkan agama sesuai kehendak mereka – misalnya, dengan mendikte pakaian apa yang boleh dikenakan seorang perempuan Muslim. Sederhananya, kita tidak bisa menyembunyikan ketidaksenangan terhadap agama apapun lewat alasan liberalisme.

Keyakinan seharusnya mempersatukan kita. Itulah sebabnya kami mengikhtiarkan proyek-proyek di Amerika yang mempertemukan warga Kristen, Muslim dan Yahudi. Itulah sebabnya kami menyambut gembira usaha dialog Antar Agama Raja Abdullah dan kepemimpinan Turki dalam Aliansi Keberadaban. Di seluruh dunia kita bisa memanfaatkan dialog menjadi pelayanan Antar Keyakinan, sehingga jembatan di antara berbagai rakyat mengarah pada tindakan – apakah itu berupa perang melawan malaria di Afrika atau menyediakan bantuan bencana alam.

Isu keenam yang ingin saya tanggapi adalah hak-hak perempuan.

Saya tahu ada perdebatan tentang isu ini.

Saya menolak pandangan beberapa pihak di Barat bahwa perempuan yang memilih untuk menutupi rambutnya seakan-akan tidak memiliki persamaan hak,

tetapi saya juga berpendapat bahwa seorang perempuan yang tidak bisa menikmati pendidikan tidak diberi kesamaan hak. Dan bukan kebetulan bahwa negara-negara di mana kaum perempuannya terdidik secara baik juga makmur.

Saya perjelas: isu-isu mengenai persamaan hak perempuan bukan semata-mata merupakan isu untuk Islam. Di Turki, Pakistan, Bangladesh dan Indonesia, kita saksikan di negara-negara yang mayoritas penduduknya Muslim, mereka memilih seorang perempuan untuk memimpin. Sementara itu, perjuangan bagi persamaan hak perempuan masih terus merupakan aspek dalam kehidupan di Amerika, dan di negara-negara di seluruh dunia. Itulah sebabnya Amerika akan bermitra dengan setiap negara yang mayoritas penduduknya Muslim guna mendukung perluasan pemberantasan buta huruf untuk perempuan, dan membantu perempuan muda memperjuangkan pekerjaan lewat pinjaman untuk usaha kecil yang membantu rakyat merealisasikan cita-cita mereka.

Saya yakin putri-putri kita bisa menyumbang kepada masyarakat setara seperti putra-putra kita, (tepuk tangan) dan kemakmuran kita bersama bisa dimajukan dengan memberi kesempatan kepada semua orang – laki-laki dan perempuan – mencapai potensi mereka sepenuhnya. Saya berpendapat perempuan tidak harus membuat pilihan sama seperti laki-laki agar mencapai kesamaan, dan saya menghormati perempuan yang memilih peran tradisional dalam menjalankan kehidupan mereka. Tetapi hal itu haruslah merupakan pilihan mereka sendiri.

Akhirnya, saya ingin membahas pembangunan ekonomi dan kesempatan.

Saya tahu untuk banyak kalangan, wajah globalisasi bertentangan.

Internet dan televisi bisa mengantarkan pengetahuan dan informasi, tetapi juga seksualitas yang bersifat ofensif dan kekerasan tak berperi kemanusiaan.

Perdagangan bisa menciptakan kekayaan dan peluang baru, tetapi juga gangguan dan perubahan di masyarakat. Di semua negara – termasuk negara saya – perubahan ini bisa menyebabkan ketakutan. Ketakutan karena akibat modernitas kita kehilangan kendali atas pilihan ekonomi kita, politik kita dan yang terpenting, identitas kita – hal-hal yang paling kita hargai dari masyarakat kita, keluarga kita, tradisi kita dan keyakinan kita.

Tetapi saya juga tahu kemajuan manusia tidak bisa ditampik. Tidak perlu ada kontradiksi antara pembangunan dan tradisi. Negara seperti Jepang dan Korea Selatan membina ekonomi mereka sambil tetap mempertahankan budaya mereka. Hal yang sama juga berlaku pada kemajuan mengagumkan dalam Islam mulai dari Kuala Lumpur sampai ke Dubai. Di masa kuno dan di masa kita, masyarakat Muslim membuktikan bahwa mereka mampu berada di garis depan inovasi dan pendidikan.

Ini penting karena tak ada strategi pembangunan yang semata-mata didasarkan pada apa yang dihasilkan tanah, dan strategi pembangunan juga tidak bisa dipertahankan kalau generasi mudanya tidak memiliki pekerjaan. Banyak Negara Teluk menikmati kekayaan sebagai akibat penghasilan minyaknya, dan beberapa sudah mulai memusatkan perhatian pada pembangunan yang lebih luas. Tetapi kita semua harus menyadari bahwa pendidikan dan inovasi akan menjadi faktor penentu dari abad ke 21. (tepuk tangan) dan di banyak masyarakat Muslim masih kekurangan investasi dalam bidang-bidang ini..Saya tekankan hal itu di negara saya. Dan sementara Amerika di masa lalu memusatkan perhatian pada minyak dan gas alam di bagian dunia ini, kami kini menghendaki hubungan yang lebih luas.

Dalam pendidikan, kami akan memperluas program pertukaran dan memperbanyak bea siswa, seperti yang mengantar ayah saya ke Amerika, sementara juga mendorong lebih banyak warga Amerika untuk belajar di tengah masyarakat Muslim. Dan kami akan menempatkan siswa-siswa Muslim yang menjanjikan di tempat-tempat magang di Amerika; melakukan investasi dalam pembelajaran online untuk guru-guru dan anak-anak di seluruh dunia; dan menciptakan jaringan online baru, sehingga seorang remaja di Kansas mampu berkomunikasi langsung dengan remaja di Kairo.

Dalam rangka pembangunan ekonomi, kami akan menciptakan sebuah korps relawan bisnis baru untuk bermitra dengan counterpartnya di negara-negara yang mayoritas penduduknya Muslim. Dan saya akan menyelenggarakan KTT Kewiraswastaan tahun ini untuk mengidentifikasi bagaimana kita bisa mempererat hubungan antara pemimpin bisnis, yayasan dan wiraswasta sosial di Amerika dan masyarakat Muslim di seluruh dunia.

Dalam bidang sains dan teknologi, kami akan meluncurkan sebuah dana baru untuk mendukung pembangunan teknologi di negara-negara yang mayoritas penduduknya Muslim, dan membantu mentransfer ide-ide ke pasar-pasar sehingga tercipta lapangan pekerjaan. Kami akan membuka pusat keunggulan sains di Afrika, Timur Tengah dan Asia Tenggara serta mengangkat Utusan Sains baru untuk bekerja sama dalam program-program yang mengembangkan sumber energi baru, menciptakan lapangan pekerjaan hijau, digitalisasi catatan, air bersih dan menumbuhkan tanaman panen baru. Dan hari ini saya mengumumkan sebuah usaha global baru bersama Organisasi Konferensi Islam guna memberantas polio. Dan kita juga akan memperluas kemitraan dengan masyarakat Muslim guna menggalakkan kesehatan anak dan ibu.

Semua ini harus dilakukan lewat kemitraan. Rakyat Amerika siap bergabung dengan warganegara dan pemerintahan; organisasi kemasyarakatan, pemimpin agama dan bisnis di masyarakat Muslim diseluruh dunia guna membantu rakyat kita memperjuangkan kehidupan yang lebih baik.

Isu-isu yang telah saya uraikan tidak mudah ditanggapi. Tetapi kita punya tanggung jawab untuk bergabung demi memperjuangkan dunia yang kita cita-citakan – sebuah dunia di mana ekstremis tidak lagi mengancam rakyat kita, dan pasukan Amerika bisa pulang; sebuah dunia di mana rakyat Israel dan Palestina masing-masing memiliki negara mereka sendiri yang aman, dan energi nuklir dipergunakan untuk tujuan damai; sebuah dunia di mana pemerintahan melayani warganegaranya serta hak-hak dari semua umat Allah dihormati. Ini merupakan kepentingan bersama. Itulah dunia yang kita cita-citakan, tetapi hal itu hanya kita bisa capai bersama.

Saya tahu ada banyak - Muslim dan non-Muslim - yang mempertanyakan apakah kita bisa membina permulaan baru ini. Beberapa ingin menghasut api perpecahan, dan menghalangi kemajuan. Beberapa mengatakan hal ini tidak ada gunanya – bahwa kita sudah ditakdirkan untuk berseteru dan berbagai peradaban ditakdirkan beradu. Banyak lagi yang sekedar skeptis bahwa perubahan nyata bisa terselenggara. Begitu banyak ketakutan, begitu banyak ketidak percayaan. Tetapi kalau kita memilih untuk terperangkap dalam masa lalu maka kita tidak pernah akan melangkah maju. Dan saya secara khusus ingin mengatakan kepada generasi muda dari setiap kepercayaan, di setiap negara – anda, lebih dari orang lain, memiliki kemampuan untuk menata kembali dunia, menyusun kembali dunia.

Kita semua menghuni dunia ini untuk waktu yang singkat.

Pertanyaannya adalah apakah kita melewatkan waktu itu terpusat pada hal-hal yang memecah belah kita, atau apakah kita mendedikasikan diri pada usaha – usaha berkesinambungan – untuk mencapai kesamaan, memusatkan perhatian pada masa depan bagi anak-anak kita dan menghargai harga diri semua insan manusia.

Hal-hal ini tidaklah mudah. Lebih mudah memulai perang ketimbang menghentikannya. Lebih mudah menuduh pihak lain ketimbang melakukan introspeksi diri; untuk melihat apa yang berbeda pada diri seseorang ketimbang menemukan kesamaan kita. Tetapi ada pula sebuah aturan yang merupakan inti setiap agama – bahwa kita memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan oleh mereka. Kebenaran ini berlaku lintas negara dan lintas rakyat – sebuah keyakinan yang tidak baru, yang tidak hitam atau putih atau coklat; bukan kebenaran Kristen, atau Muslim atau Yahudi. Ini merupakan keyakinan yang berdetak dalam dari buaian keberadaban, dan masih tetap berdetak dalam jantung miliaran manusia. Ini merupakan rasa percaya pada orang lain, dan hal itulah yang membawa saya kesini hari ini.

Kita memiliki kekuatan untuk menciptakan dunia yang kita cita-citakan, tetapi hanya apabila kita punya keberanian untuk memasuki awal yang baru, sambil ingat pada apa yang tertulis.

Kitab Suci Al Quran mengatakan, "Wahai manusia! Sesungguhnya kami telah ciptakan kamu sekalian dari jenis laki-laki dan perempuan dan menjadikan kamu sekalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling kenal mengenal…"

Talmud mengatakan kepada kita: "Seluruh Torah adalah untuk maksud menggalakkan perdamaian."

Kitab Suci Injil mengatakan pada kita, "Diberkatilah pencipta perdamaian, karena mereka akan disebut putra-putra Allah."

Rakyat seluruh dunia bisa hidup bersama dalam damai. Kita tahu itu merupakan visi Allah. Kini, itu menjadi kewajiban kita di Dunia. Terima kasih. Dan semoga damai Allah bersama anda. Terima kasih banyak. Terima kasih

TAMAT
Sumber: Kedubes AS



10 June 2009

Ibu-ibu gak suka JK daripada SBY, mengapa?

JK-WIN diprediksi bakal kalah telak dari SBY-BUD, menurut infoyang beredar dikarenakan.
.. Mayoritas Ibu-ibu tidak suka dengan Slogan JK lewat Partai Golkar "Lebih Cepat Lebih Baik!"

Dari hasil survey yang dilakukan serentak diseluruh propinsi, ternyata IBu-Ibu lebih suka dgn slogan SBY lewat Partai Demokratnya "Lanjutkan Lanjutkan ! ..." .

The power of subconscious mind, adakah ?

Seorang teman pernah menunjukkan pada saya beberapa file youtube tentang kekuatan bawah sadar : "Subconscious Mind", ternyata kekuatan inilah yang menggiring kita menuju kesuksesan. Keyakinan besar pada Wright bersaudara, Thomas alva Edison dan penemu-penemu hebat lainnya disebutkan karena pikiran ini. Nah, berikut ini ada tulisan menarik tentang Subsconscious Mind versi seorang miliser di milis daarut tauhid.



Seorang teman pernah menunjukkan pada saya beberapa file youtube tentang kekuatan bawah sadar : "Subconscious Mind", ternyata kekuatan inilah yang menggiring kita menuju kesuksesan. Keyakinan besar pada Wright bersaudara, Thomas alva Edison dan penemu-penemu hebat lainnya disebutkan karena pikiran ini. Nah, berikut ini ada tulisan menarik tentang Subsconscious Mind versi seorang miliser di milis daarut tauhid.

Begitu banyak pembahasan mengenai kekuatan alam bawah sadar atau pikiran bawah sadar selama ini. Begitu banyak juga motivator dan trainer yang mengajarkan bagaimana cara untuk membangkitkan kekuatan tersebut yang pada umumnya dilakukan melalui dua metode yaitu autosuggestion dan visualization. Subconscious mind ini kemudian menjadi sebuah mantra sakti untuk mewujudkan mimpi-mimpi kita. Dreams come true !!!

Bahkan dalam sebuah pelatihan motivasi yang pernah saya ikuti, sang trainer mengilustrasikan bahwa kesuksesan beliau salah satunya disebabkan oleh keajaiban pikiran bawah sadar. Beliau pernah sangat menginginkan untuk melanjutkan pendidikan pasca sarjananya ke Oxford . Sebagai stimulusnya setiap hari beliau berimajinasi membayangkan seolah-olah beliau bersama keluarganya sedang bermain-main di salah satu taman kota di lingkungan Oxford . Sedemikian kuatnya imajinasi tersebut, beliau sudah bisa merasakan benar-benar berada di sana. Menghirup udaranya yang dingin, belajar di salah satu ruangannya, dan juga belajar di perpustakaannya.

Salah satu trainer yang saya kenal juga menggunakan metode visualization untuk membuktikan kekuatan pikiran bawah sadar tersebut. Pada akhir proses visualization, beliau menggunakan anchoring untuk "mengikat" mimpi tersebut sehingga menjadi lebih definitif dan lebih mudah untuk mewujud.

Memang benar, kemampuan manusia sesungguhnya diluar yang bisa kita bayangkan dalam batasan rasionalitas manusia sendiri. Banyak kemampuan manusia yang belum digali dan dimanfaatkan untuk mengejar masa depan yang lebih cerah. Akan tetapi benarkah subconscious mind power an sich ini memang menjadi mantra sakti untuk mewujudkan mimpi-mimpi kita? Bukankah setiap kejadian di alam semesta ini harus memperoleh ijin terlebih dulu dari kekuatan Maha Besar yang meliputi segala sesuatu? Karena meskipun proses visualizationnya berhasil dan sangat kuat, apabila Allah tidak mengijinkan hal itu terjadi, apakah masih bisa mewujud?

Saya akan menceritakan pengalaman salah satu sahabat yang (secara tidak sengaja) menggunakan kekuatan pikiran bawah sadar dalam rangka mewujudkan salah satu mimpinya.

Sebut saja namanya Eko. Dia bercita-cita untuk bisa melanjutkan sekolah S2-nya ke salah satu negara di Eropa dengan beasiswa dari salah satu lembaga beasiswa internasional. Semua persyaratan sudah dia penuhi, tidak ada satu item-pun yang berada di bawah standar. Eko sendiri percaya sepenuhnya bahwa apabila kemudahan-kemudahan akan selalu disediakan oleh Allah apabila kita percaya kepada kekuasaan-Nya.

Eko bercerita bahwa kemudahan itu bahkan sudah dia rasakan sejak melakukan tes Internet-based TOEFL di Surabaya. Di saat lembaga kursus lain seperti EF dan IALF menmberikan harga private course rata-rata di atas 15 juta untuk kursus TOEFL selama 3 bulan (semakin singkat waktu kursus semakin tinggi biayanya), maka Eko menemukan sebuah lembaga kursus TOEFL preparation yang cukup murah yaitu hanya 5 juta selama 2 minggu. Instrukturnya juga ternyata adalah anggota majelis pengajian yang selama ini diikuti oleh Eko, sehingga proses kursus tersebut menjadi sangat cair dan lancar.

Saat tes pun juga dia merasa dimudahkan karena biasanya penyelenggaran Internet-based TOEFL dilakukan di satu ruangan dengan peserta 5 – 10 orang. Saat tahapan speaking (setelah reading dan listening namun sebelum writing skills), meskipun memakai head set, tentunya setiap peserta akan mendengar percakapan rekan disebelahnya. Bahkan mungkin saja ruangan tersebut akan menjadi sangat crowded. Kemungkinan besar situasi tersebut akan mengganggu konsentrasi peserta lainnya sehingga tidak akan bisa mencapai nilai maksimal. Banyaknya peserta tes juga berpengaruh terhadap lambat atau cepatnya koneksi internet dengan ETS. Nah saat itu ternyata jadwal tes Eko hanya diikuti oleh dia sendiri, sehingga dia bisa konsentrasi penuh pada setiap tahapan tes Internet-based TOEFL tanpa terganggu oleh speaking peserta lainnya. Koneksi internet dengan dengan ETS-pun juga sangat lancar. Benar-benar anugerah dari Allah menurut Eko.

Saat hasil tes diumumkan, score yang diperoleh Eko juga jauh diluar dugaan. Score TOEFL yang dipersyaratkan oleh universitas adalah 80 (setara dengan TOEFL 213 Computer-Based atau 554 Pencil & Paper-based) . Namun score internet-based TOEFL yang diperoleh Eko adalah 92. Menurut pengakuan Eko, dia sampai menangis sendiri melihat score yang diperolehnya itu. Benar-benar membuktikan bahwa Allah sangat bermurah hati kepada dia, kata Eko.

Selama proses pengiriman aplikasi beasiswa, Eko merasa sangat dekat dengan negara yang dia tuju. Seperti trainer yang saya ceritakan di atas, Eko juga bisa merasakan bahwa dia sudah tidak lagi berada di Indonesia. Dia merasa sudah berada di sana, sudah mulai menuntut ilmu di universitas yang dia inginkan. Tubuh dan hatinya sudah terasa sangat ringan, sehingga dia bisa merasakan proses perpindahan dirinya dari Indonesia ke Eropa. Bahkan visualisasi tersebut sampai masuk ke dalam mimpi-mimpi dalam tidurnya.

Namun ternyata aplikasi beasiswa Eko ditolak sehingga dia tidak jadi berangkat ke Eropa. Wah, kok bisa, tanya saya dalam hati. Saya terheran-heran mendengarkan cerita Eko ini. Proses yang dia lakukan sama seperti trainer saya. Visualisasi yang Eko lakukan juga sama persis dengan trainer saya. Tapi hasil akhirnya berbeda jauh. Saya bertanya-tanya dalam hati, mengapa kekuatan pikiran bawah sadar Eko tidak bekerja pada dia layaknya kekuatan pikiran bawah sadar trainer saya tersebut. Apakah proses visualisasi Eko tidak sempurna? Apakah mungkin masih ada perasaan ragu dalam hati dia sehingga menyebabkan proses anchoring itu menjadi terganggu dan akhirnya gagal.

Saat saya konfirmasi, Eko menjelaskan bahwa meskipun tidak secara sengaja dia lakukan, namun visualisasi itu sudah dipenuhi dengan perasaan positif. Tidak ada sama sekali perasaan negatif yang memasuki pikiran dan hati dia. Nah lho, kemudian apa yang menyebabkan kegagalan Eko untuk berangkat ke Eropa?

Eko selanjutnya menjelaskan bahwa apapun hasilnya, dia percaya sepenuhnya ini adalah yang terbaik bagi dia. Dia tidak mau pusing-pusing mempertanyakan kembali kegagalan itu. Tidak ada satupun kejadian di alam semesta ini yang tidak memiliki tujuan, kata Eko. Kegagalan dia untuk berangkat ke Eropapun juga pasti mempunyai tujuan, dan dia percaya bahwa pasti itu adalah tujuan yang jauh lebih baik.

Pada akhirnya, cerita Eko tersebut membawa saya pada satu kesimpulan bahwa kekuatan pikiran bawah sadar ada hanya dan hanya jika Allah menghendaki kekuatan itu untuk ada. Sekuat apapun dan dengan cara apapun manusia berusaha untuk mewujudkan mimpi-mimpinya, selama Allah belum mengijinkan itu terjadi, maka mimpi-mimpi tidak akan terwujud. Akan tetapi, apabila Allah sudah berkehendak, dalam kondisi hati dan pikiran manusia seperti apapun, secara sadar diinginkan ataupun tidak, maka mimpi kita akan terwujud tanpa ada yang mampu menghalanginya.

"Janganlah pengabulan do'a yang tertunda, sementara kamu merasa telah bersungguh-sungguh dalam memohon kepada Allah Swt, memutuskan harapanmu. Karena Allah SWT menjamin akan mengabulkan do'amu dalam bentuk yang Dia kehendaki untukmu, bukan dalam bentuk yang kamu kehendaki. Do'amu itu akan dikabulkan pada waktu yang Dia tentukan, bukan pada waktu yang kamu tentukan." (Al Hikam – Ibnu Atha'illah Asy Syakandari)


Sumber : Firliana Putri dari milist DT


08 June 2009

Jakarta Mass Transportation Route

Download the route of Jakarta Mass Transportation, here (PDF Files)
  • Detail Route for Bus Transportation
  • Exclude Transjakarta (Bus Way) Route

Note: You may allow to redistribute this file to your network, please enjoyed it.

BE CAREFULL!!! Email dari seorang Penipu >> MISSING GOODS

Guys, if you receive this email in your inbox, just DELETE it. I'm
sure that it is not responsible email from unresponsible person. If
you care, don't reply it, just forward to POLICE.

regards,
M.Sirod

---------- Forwarded message ----------
From: KIM JOHNSON <kikijon_kim@hotmail.com>
Date: Jun 7, 2009 9:22 PM
Subject: MISSING GOODS
To:


HI!
Please, I want you to read this mail carefully and understand the
contents very well before you reply because i would like you to
understand it very well before we start so we will not end up half way
without finishing. I am a Staff of a FEDEX EXPRESS DELIVERY COMPANY
Jakarta Indonesia
http://www.fedex.com/id/
yesterday i was re-arranging my office during the process of arranging
the warehouse i found a box that have been in the warehouse for a long
time now,i tried to found out the content inside the box, to my
surprise i discovered 25 sony laptops, 18 blackberry phones,12
panasonic digital video coverage cameras,1box of gold with ten million
eight hundred Dollars (10,800,000.00usd).
if you want me to send it to you as the owner then contact me here
kimkimjohnson58@hotmail.com with this information
1, Your full name
2,Address
3,Copy of international passport or drivers license
4,Age and Occupation.
5,Phone and Fax number reachable
Remember this deal is for you and me not you and Fedex Express
Thanks
Kim Johnson

________________________________
See all the ways you can stay connected to friends and family

06 June 2009

Muka gak perlu kenal, yang penting pijitannya bung

Sepulang kerja, badan pegel. Itu biasa, namanya orang ngantor, kelamaan di komputer pasti pegel. tapi ini bukan pegel biasa. pegel karena keseleo.

singkat cerita, harus dipijit.

pijit bukan sembarang pijit.

ini pijit yang khusus, karena keseleo.

tanya sini tanya sana, ternyata ada tempat pijit. di sini nih...


jadi kalo dari lenteng agung belakang UP, gak terlalu jauh...


Pertama mijit, ama anak buahnya...
pelan, tapi gak kayak mijit ema-ema. yg mijit cowok nih, gak kerasa sakit. itu ruangan dah bau ama minyak mirip2 sinyongnyong gitu deh. gpp, namanya juga pengen sembuh... lagian gue gak pusing ama minyak gituan, hidup Cap Kapak (TM) :D

abis itu, ganti orang, gua masih nelungkup padahal..
brak bruk brak bruk.. GILA!!!
sakit!!! sakit!!! ini orang mijet kayak kesurupan aja!!!


Pak Haji : dah lama yah?
me : kok tau pak aji? seminggu pak aji. biasanya sih 2-3 hari sembuh...
Pak Haji : begitu ya.. hehheheh..

Brukkk... krrrrt... gggrrrg... peletok.. (hehe emangnya orang lagi ganti mesin di bengkel?)

sakit ma... namanya keseleo, dibagian tulang belakang lagi...

alhamdulillah gak berlangsung lama, benerran!
pinggang udah enakan, si pak aji malah ngeloyor ke dapur.. capek kali dia.
maklum lah katanya dia abis jalan dari kamar rawat jalannya..

rawat jalan? oh ternyata teman. dia punya ruangan sendiri khusus pasien-pasien yg patah tulang dan gak mungkin sembuh 2-3 hari di inepin tuh pasien di ruang rawat khusus. dah kayak rumah sakit aja.

kesel juga sih. bayar 25 rebu cuman dapet dipijit 15 menit...

.
.
.
.
.
.
Me : udah nih mas? berapa?
anak buah pak aji: yah.. 30 rebu, atau berapa ajalah...
Me : 25 rebu keluar, bentar mas...
(%$!#@!! itu duit 5 rebuan kemana yah?)
.
.
.
1 menit.......
2 menit.....
3..
anak buah pak aji : udah lah, (sambil senyum) segitu juga cukup...







Ahad, 06 Juni 09 kira-kira jam 10 pagi...
kok, gak kerasa sakit lagi gua...?
walah, padahal dah janjian kesini lagi nih malem? senen?
Alhamdulillah ya Allah, engkau ciptakan pak aji yang punya tangan bertenaga dan punya skill hebat. ibarat kata, ni pak aji gak perlu kenal muka deh.. yg penting pijitannya bung!

01 June 2009

Seni atau Vandalism?


wood_carving, originally uploaded by chinagrrrl.

Pahatan ini dibuat pada sebuah pohon. Terserah Anda, akan menganggapnya sebagai seni atau kriminalitas (Vandalisme!)...

Anjing peliharaan Hitler


funny-pics-44514, originally uploaded by darky.ben.

Ternyata Hitler masih memiliki anjing yang setia padanya. :-)