07 August 2009

Bangga menjadi Petani

Beberapa tahun yang silam, seorang pemuda terpelajar dari Semarang sedang
berpergian naik pesawat ke Jakarta. Disampingnya duduk seorang ibu yang
sudah berumur. Si Pemuda menyapa, dan tak lama mereka terlarut dalam obrolan
ringan.

" Ibu, ada acara apa pergi ke Jakarta ?" tanya si Pemuda.

Oleh: Djony Edward

Beberapa tahun yang silam, seorang pemuda terpelajar dari Semarang sedang
berpergian naik pesawat ke Jakarta. Disampingnya duduk seorang ibu yang
sudah berumur. Si Pemuda menyapa, dan tak lama mereka terlarut dalam obrolan
ringan.

" Ibu, ada acara apa pergi ke Jakarta ?" tanya si Pemuda.

"Oh... Saya mau ke Jakarta terus "connecting flight" ke Singapore nengokin
anak saya yang kedua" jawab ibu itu.

" Wouw..... hebat sekali putra ibu, pemuda itu menyahut dan terdiam sejenak.
Pemuda itu merenung. Dengan keberanian yang didasari rasa ingin tahu pemuda
itu melanjutkan pertanyaannya.

" Kalau saya tidak salah, anak yang di Singapore tadi, putra yang kedua ya
Bu?? Bagaimana dengan adik-adiknya? ?"

Oh ya tentu, si Ibu bercerita : "Anak saya yang ketiga seorang Dokter di
Malang, yang keempat Kerja di Perkebunan di Lampung, yang kelima menjadi
Arsitek di Jakarta, yang keenam menjadi Kepala Cabang Bank di
Purwokerto,yang ke tujuh menjadi Dosen di Semarang."

Pemuda tadi diam, hebat ibu ini, bisa mendidik anak anaknya dengan sangat
baik, dari anak kedua sampai ke tujuh.

"Terus bagaimana dengan anak pertama ibu ??"

Sambil menghela napas panjang, ibu itu menjawab, "Anak saya yang pertama
menjadi Petani di Godean Jogja nak".

Dia menggarap sawahnya sendiri yang tidak terlalu lebar "

Pemuda itu segera menyahut, "Maaf ya Bu..... kalau ibu agak kecewa ya dengan
anak pertama ibu, adik-adiknya berpendidikan tinggi dan sukses di
pekerjaannya, sedang dia menjadi petani "??

Dengan tersenyum ibu itu menjawab,

" Ooo ...tidak tidak begitu nak....

Justru saya sangat bangga dengan anak pertama saya, karena dialah yang
membiayai sekolah semua adik-adiknya dari hasil dia bertani".


No comments:

Post a Comment