11 November 2011

Pendapat saya tentang produk UNILEVER PURE IT

Akhirnya, ada juga topik marketing-club yang dari sisi ilmu marketing dan teknologi kena dua-duanya dengan bisnis yang kami geluti. Saya sendiri bekerja di perusahaan water treatment sehingga turut mengamati bagaimana Aqua "Fight back" karena kampanye Unilever PureIT. Tentu saja disini (maksudnya milis marketing-club) banyak praktisi yang lebih mengerti tentang strategi keduanya, untuk itu saya akan menulis dari sudut pandang yang berbeda (dari sisi teknis).






Unilever PureIt dapat kita lihat penjelasan produknya di http://www.pureitwater.com/
dari web tersebut dapat disimpulkan bahwa PureIT adalah water treatment sederhana yang menerapkan filtrasi tanpa pressure, dimana air (keran) yang akan diolah melewati beberapa tahapan:





Mikron filter > Carbon Filter > Sterilisator dan Polisher Carbon. Artinya secara teknologi tidak ada yang baru dan canggih. Unilever membuat produk ini yang sebelumnya diluncurkan di India dengan harapan setiap rumah tangga dengan budget 500.000 sudah dapat menikmati air langsung minum tanpa beban energy (gas atau listrik) setiap bulannya. Walaupun tidak dijelaskan bahwa disitu ada sterilisator yang harus diganti secara berkala (mereka menyebutnya micro germkill processor) seharga Rp 150.000. Lagi-lagi disebutkan bisa diganti 6 bulan sekali (ini mungkin angka maksimal, bisa saja penggantian kurang dari jangka waktu tersebut). 


Produk PureIT ini jelas menohok Aqua yang dalam setiap kampanyenya bahwa kualitas air itu tidak sama dan tidak bisa disamaratakan. Sehingga Aqua mengkampanyekan pentingnya kita mengkonsumsi air yang bersumber dari air pegunungan. Tak kurang beberapa pakar diajak serta untuk kampanye ini (saat tulisan ini dibuat, tahun 2011, aqua menggandeng pakar hidrologi dalam iklan2 mereka) .



Sebelumnya kita tahu bahwa pemain air dalam kemasan diramaikan oleh Coca Cola dengan Ades-nya dan Nestle dengan Nestle PureLife. Unilever justru membuat kategori bisnis air yang baru dan belum disentuh raksasa-raksasa fast moving consumer good tersebut. Produk-produk water treatment portable seperti ini biasanya dijalankan oleh perusahaan-perusahaan kecil dengan market yang sangat segmented. Tetapi dengan harga yang murah meriah apalagi dengan jargon "tanpa listrik, tanpa ribet dan air keran" maka jelas-jelas ini "mengganggu" pasar AMDK yang dikuasai Aqua.

Lalu pertanyaannya:
- Teknologi apa yang dipakai Aqua?
- Apakah PureIT bisa untuk semua air keran?
- Seberapa efektifkah Germkill processor dalam PureIT?

Kalau melihat dari presentasi mereka teknologi ini "hanya" :
  1. Carbon filter
  2. Sterilisasi (bahasa mereka keren, tapi dugaan saya ini chlorin pakai baterai, jadi tetep aja kita keluarin uang untuk ganti baterai.. memang gak pake listrik AC, tapi listrik DC
  3. Polisher filter (ini pakai karbon juga, buat menghilangkan chlorinnya itu)


Saran saya:

  • Sebaiknya analisa air keran di rumah kita dulu, murah kok untuk parameter fisika kimia based on permenkes 492  2010 kira2 200-300 ribuan per sample air (sekarang di tahun 2015, di atas 500 ribuan rupiah). Nanti dicocokkan dengan standardnya. nah, bakal ketauan itu air cocok atau tidak memakai water treatment portable seperti itu..
  • Pengalaman saya untuk air di jakarta : kawasan yg masih bagus di sekitar Lenteng Agung dan sekitarnya, yg buruk itu di kawasan kedoya dan jakarta barat. Saya sangat tidak menyarankan pakai alat Unilever PureIT ini
Di masyarakat umum / awam, air yang bisa diminum itu seolah-olah sulit dicapai. Padahal menurut pengalaman saya, kalau sekedar "LAYAK MINUM' teknologinya gampang banget, karena standard-nya juga biasa-biasa saja. Misalnya menurut WHO, TDS (Total Dissolve Solid) 1000 itu layak minum, menurut permenkes 416 atau yg terbaru 492/2010 itu di angka 500. Cara untuk menurunkan TDS itu ya pakai Reverse Osmosis (RO). Untuk RO buatan Chung Kwok punya (sebutan lain buatan China) di Lindeteves (Jakarta Utara) saya pernah cek ada yg jual 1-2 juta untuk 30 gallon per hari.

Ada teknologi sederhana yg dikembangkan BPLH DKI yaitu filter air dari keramik plered. Sepertinya teknologi ini sudah jadi  milik publik dan cukup efektif menyaring e coli, prinsip kerjanya seperti membrane hanya tanpa pressure. kalau saja ada teknologi untuk mengecek sebaran pori2 membrannya bakal keren banget nih keramik.

yang jelas, kalau di iklan itu dibilang technology, itu termasuk teknologi sederhana, masih kalah lah dengan air isi ulang yang biasa kita temui, beberapa analisa airnya dilakukan oleh Lab.-nya Prof. Suprihatin Jurusan Teknologi Industri Pertanian IPB itu. (belakangan saya baru tahu bahwa PureIT juga lolos uji Lab TIN-IPB). Soalnya sterilisasinya memakai germicidal lamp (UV) dan itu efektif tanpa chemical seperti chlorin.. cmiiw...


20 comments:

  1. Wah, pas sekali. Untuk air di desa saya itu memiliki kandungan kapur yang tinggi. Apa produk filter dari Uniliver itu juga bisa menyaring mineral ini? Soalnya parah banget. Wadah air yang sudah lama dipakai akan muncul kerak-kerak tebal berwarna kuning.

    ReplyDelete
  2. Saya lihat pre-treatment-nya tidak memadai untuk itu semua Pak Syaiful

    ReplyDelete
  3. kandungan kapur tinggi membutuhkan resin kation untuk mengeliminasi kadar Ca+ atau mg+ nya pak

    ReplyDelete
  4. Wah terima kasih. Berarti memang masih harus bergantung pada air PDAM atau air mineral galon. :D

    ReplyDelete
  5. sebenarnya bisa dihilangkan dengan resin pak, tapi sebagaimana sistem wtp , maka akan menjadi mahal di awal. Tapi pada tahun ke-2 dst, akan murah dibanding air gallon-an :-)

    ReplyDelete
  6. Ulasan yang sangat bagus Pak Syaiful
    Aqua akan tetap memiliki market tesendiri, karena biar bagaimanapun permintaan air kemasan akan selalu meningkat

    Pureit sendiri akan mampu menciptakan market tersendiri

    Reverse Osmosis sendiri merupakan produk yang baik akan mulai berkembang dan dikenal masyarakat

    Mohon izin Pak Syaiful
    Siapa tau ada rekan yang berminat dengan

    Unilever Pureit ← bisa klik

    Reverse Osmosis RO ← bisa klik

    ReplyDelete
  7. Ulasan yang menarik bung, bravo. Mungkin perlu kita ingatkan bahwa semua iklan itu ada tanda bintang disudut kanan atas pernyataannya dan itu bermakna "syarat dan ketentuan (?) berlaku"........

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul pak @biondra, walaupun saya harus mengakui bahwa kehadiran Unilever PureIt menimbulkan kesadaran baru bahwa air yang baik itu tidak mesti dari air pegunungan, yang diakses oleh korporasi, ditransfer menggunakan truk-truk besar boros BBM dan merusak infrastruktur jalan..

      Delete
  8. ulasan nya bagus Pak, saya dlu sempat praktikum mikrobiologi air dg perlakuan UV pada air RO luaran, syg hasilnya e coli tetep bahagia, itu di jogja, skrg sy tinggal di sentra timur pake air PDAM, dan saya ingin mencoba pure it biar lebih irit duit, cuma bingung dg germkill processor nya itu, kira2 indikator fisiknya apa y utk tau bahwa itu barang harus diganti?? mohon jwbnya y Pak karena saya tidk pernh main2 dg mikrobiologi air lagi, thx b4

    ReplyDelete
    Replies
    1. Zon di Jonggol14 March, 2015 06:31

      Germkill nya mempunyai indikator berwarna merah bekerja seperti pelampung SAFE - BUY - REPLACE (merah total dan auto shut off)

      Delete
  9. Kalau dari rekomendasi PureIt sendiri dari 3-6 bulan harus ganti. Microgerm processor ini saya kira adalah chlorine atau bisa disebut kaporit, Cl-, sehingga bisa disimpulkan bahwa PureIt menggunakan pendekatan kimia untuk sterilisasi-nya, seperti pada PDAM.

    Uniknya alat ini menggunakan gravitasi saja dan injeksi khlorin didesain sedemikian rupa sesuai debit air yg lewat dari atas ke bawah. Kandungan maksimal pada air yg boleh diminum harus < 3 bagian per juta atau ppm.

    ReplyDelete
  10. Akhirnya kami 3 bulan yang lalu membeli pureit untuk mengisi galon air untuk dispenser karena pureit tidak ada pilihan dingin (cold) dan panas (hot)

    Setelah 3 x pengisian galon baru beli isi galon air yang dijual

    Lumayan hemat 3 x Rp 14.000 = 42.000

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tetap membeli isi galon air untuk tujuan menjaga higienis galon

      Komsumsi perbulan 4 galon air, maka dalam setahun penghematan 3 x Rp 14.000 x 12 = 504.000

      Masa pakai germkill 1500 liter

      Pemrosesan 3 galon x 12 bulan = 3 x 19 liter x 12 = 684 liter

      Jadi penghematan untuk 2 tahun.

      Harga Pure IT sekitar 600 s/d 650 ribu jadi dalam waktu 1 tahun lebih kembali modal investasi

      Sedangkan harga consumable germkill berkisar 150 - 200ribu

      Dengan pemrosesan 3 galon per bulan maka masa pakai sekitar 2 tahun

      Biaya per galon = 200.000 / 24 / 3 = 2.777 atau Rp 146 per liter

      Penghematan setelah kembali biaya investasi pureit

      3 x 14.000 - 3 x 2.777 = 33.666 per bulan = 404.000 per tahun



      Delete
  11. Airnya kurang enak

    ReplyDelete
  12. Air tanah d masukan ke pure it, rasanya kurang segar, tidak seperti air galon, padahal baru 3 hari kenapa ya

    ReplyDelete
  13. Saya ada produk media Filter TNZ (TREATED NATURAL ZEOLITE) yang mempunyai sifat 3 media filter (Sand, carbon dan Resin). Bisa untuk mengatasi Fe, Mn, Ca, Mg ... kalau butuh info lebih lanjut bs hubungi saya di 081229351997...

    ReplyDelete
  14. masih bingung mau pakai atau tidak

    ReplyDelete
  15. saya jg pengguna pureit sejak 1 thn lalu. Sebisa mungkin air di dlm pureit harus dihabiskan maksimal 2 hari . krn klo lbh dr itu akan merubah rasa.
    Sejauh ini aman2 saja menggunakan pureit. Hemat. Keren lah utk unilever

    ReplyDelete
  16. Inti permasalahan.nya apakh alat ini cocok gk untuk air yg berkadar kapur tinggi kak..😀

    ReplyDelete