Akhirnya, ada juga topik
marketing-club yang dari sisi ilmu marketing dan teknologi kena
dua-duanya dengan bisnis yang kami geluti. Saya sendiri bekerja di
perusahaan water treatment sehingga turut mengamati bagaimana Aqua
"Fight back" karena kampanye Unilever PureIT. Tentu saja disini (maksudnya milis marketing-club) banyak praktisi
yang lebih mengerti tentang strategi keduanya, untuk itu saya akan
menulis dari sudut pandang yang berbeda (dari sisi teknis).
Unilever PureIt dapat kita lihat penjelasan produknya di http://www.pureitwater.com/
dari web tersebut dapat disimpulkan bahwa PureIT adalah water treatment sederhana yang menerapkan filtrasi tanpa pressure, dimana air (keran) yang akan diolah melewati beberapa tahapan:
Mikron filter > Carbon Filter > Sterilisator dan Polisher Carbon. Artinya secara teknologi tidak ada yang baru dan canggih. Unilever membuat produk ini yang sebelumnya diluncurkan di India dengan harapan setiap rumah tangga dengan budget 500.000 sudah dapat menikmati air langsung minum tanpa beban energy (gas atau listrik) setiap bulannya. Walaupun tidak dijelaskan bahwa disitu ada sterilisator yang harus diganti secara berkala (mereka menyebutnya micro germkill processor) seharga Rp 150.000. Lagi-lagi disebutkan bisa diganti 6 bulan sekali (ini mungkin angka maksimal, bisa saja penggantian kurang dari jangka waktu tersebut).
Produk PureIT ini jelas menohok Aqua yang dalam setiap kampanyenya bahwa kualitas air itu tidak sama dan tidak bisa disamaratakan. Sehingga Aqua mengkampanyekan pentingnya kita mengkonsumsi air yang bersumber dari air pegunungan. Tak kurang beberapa pakar diajak serta untuk kampanye ini (saat tulisan ini dibuat, tahun 2011, aqua menggandeng pakar hidrologi dalam iklan2 mereka) .
Sebelumnya kita tahu bahwa pemain air dalam kemasan diramaikan oleh Coca Cola dengan Ades-nya dan Nestle dengan Nestle PureLife. Unilever justru membuat kategori bisnis air yang baru dan belum disentuh raksasa-raksasa fast moving consumer good tersebut. Produk-produk water treatment portable seperti ini biasanya dijalankan oleh perusahaan-perusahaan kecil dengan market yang sangat segmented. Tetapi dengan harga yang murah meriah apalagi dengan jargon "tanpa listrik, tanpa ribet dan air keran" maka jelas-jelas ini "mengganggu" pasar AMDK yang dikuasai Aqua.
Lalu pertanyaannya:
- Teknologi apa yang dipakai Aqua?
- Apakah PureIT bisa untuk semua air keran?
- Seberapa efektifkah Germkill processor dalam PureIT?
Kalau melihat dari presentasi mereka teknologi ini "hanya" :
- Carbon filter
- Sterilisasi (bahasa mereka keren, tapi dugaan saya ini chlorin pakai baterai, jadi tetep aja kita keluarin uang untuk ganti baterai.. memang gak pake listrik AC, tapi listrik DC
- Polisher filter (ini pakai karbon juga, buat menghilangkan chlorinnya itu)
Saran saya:
- Sebaiknya analisa air keran di rumah kita dulu, murah kok untuk parameter fisika kimia based on permenkes 492 2010 kira2 200-300 ribuan per sample air (sekarang di tahun 2015, di atas 500 ribuan rupiah). Nanti dicocokkan dengan standardnya. nah, bakal ketauan itu air cocok atau tidak memakai water treatment portable seperti itu..
- Pengalaman saya untuk air di jakarta : kawasan yg masih bagus di sekitar Lenteng Agung dan sekitarnya, yg buruk itu di kawasan kedoya dan jakarta barat. Saya sangat tidak menyarankan pakai alat Unilever PureIT ini
Ada teknologi sederhana yg dikembangkan BPLH DKI yaitu filter air dari keramik plered. Sepertinya teknologi ini sudah jadi milik publik dan cukup efektif menyaring e coli, prinsip kerjanya seperti membrane hanya tanpa pressure. kalau saja ada teknologi untuk mengecek sebaran pori2 membrannya bakal keren banget nih keramik.
yang jelas,
kalau di iklan itu dibilang technology, itu termasuk teknologi sederhana, masih
kalah lah dengan air isi ulang yang biasa kita temui, beberapa analisa airnya dilakukan oleh
Lab.-nya Prof. Suprihatin Jurusan Teknologi Industri Pertanian IPB itu. (belakangan saya baru tahu bahwa PureIT juga lolos uji Lab TIN-IPB). Soalnya sterilisasinya memakai
germicidal lamp (UV) dan itu efektif tanpa chemical seperti chlorin..
cmiiw...
Wah, pas sekali. Untuk air di desa saya itu memiliki kandungan kapur yang tinggi. Apa produk filter dari Uniliver itu juga bisa menyaring mineral ini? Soalnya parah banget. Wadah air yang sudah lama dipakai akan muncul kerak-kerak tebal berwarna kuning.
ReplyDeleteSaya lihat pre-treatment-nya tidak memadai untuk itu semua Pak Syaiful
ReplyDeletekandungan kapur tinggi membutuhkan resin kation untuk mengeliminasi kadar Ca+ atau mg+ nya pak
ReplyDeleteWah terima kasih. Berarti memang masih harus bergantung pada air PDAM atau air mineral galon. :D
ReplyDeletesebenarnya bisa dihilangkan dengan resin pak, tapi sebagaimana sistem wtp , maka akan menjadi mahal di awal. Tapi pada tahun ke-2 dst, akan murah dibanding air gallon-an :-)
ReplyDeleteUlasan yang sangat bagus Pak Syaiful
ReplyDeleteAqua akan tetap memiliki market tesendiri, karena biar bagaimanapun permintaan air kemasan akan selalu meningkat
Pureit sendiri akan mampu menciptakan market tersendiri
Reverse Osmosis sendiri merupakan produk yang baik akan mulai berkembang dan dikenal masyarakat
Mohon izin Pak Syaiful
Siapa tau ada rekan yang berminat dengan
Unilever Pureit ← bisa klik
Reverse Osmosis RO ← bisa klik
Ulasan yang menarik bung, bravo. Mungkin perlu kita ingatkan bahwa semua iklan itu ada tanda bintang disudut kanan atas pernyataannya dan itu bermakna "syarat dan ketentuan (?) berlaku"........
ReplyDeletebetul pak @biondra, walaupun saya harus mengakui bahwa kehadiran Unilever PureIt menimbulkan kesadaran baru bahwa air yang baik itu tidak mesti dari air pegunungan, yang diakses oleh korporasi, ditransfer menggunakan truk-truk besar boros BBM dan merusak infrastruktur jalan..
Deleteulasan nya bagus Pak, saya dlu sempat praktikum mikrobiologi air dg perlakuan UV pada air RO luaran, syg hasilnya e coli tetep bahagia, itu di jogja, skrg sy tinggal di sentra timur pake air PDAM, dan saya ingin mencoba pure it biar lebih irit duit, cuma bingung dg germkill processor nya itu, kira2 indikator fisiknya apa y utk tau bahwa itu barang harus diganti?? mohon jwbnya y Pak karena saya tidk pernh main2 dg mikrobiologi air lagi, thx b4
ReplyDeleteGermkill nya mempunyai indikator berwarna merah bekerja seperti pelampung SAFE - BUY - REPLACE (merah total dan auto shut off)
DeleteKalau dari rekomendasi PureIt sendiri dari 3-6 bulan harus ganti. Microgerm processor ini saya kira adalah chlorine atau bisa disebut kaporit, Cl-, sehingga bisa disimpulkan bahwa PureIt menggunakan pendekatan kimia untuk sterilisasi-nya, seperti pada PDAM.
ReplyDeleteUniknya alat ini menggunakan gravitasi saja dan injeksi khlorin didesain sedemikian rupa sesuai debit air yg lewat dari atas ke bawah. Kandungan maksimal pada air yg boleh diminum harus < 3 bagian per juta atau ppm.
Akhirnya kami 3 bulan yang lalu membeli pureit untuk mengisi galon air untuk dispenser karena pureit tidak ada pilihan dingin (cold) dan panas (hot)
ReplyDeleteSetelah 3 x pengisian galon baru beli isi galon air yang dijual
Lumayan hemat 3 x Rp 14.000 = 42.000
Tetap membeli isi galon air untuk tujuan menjaga higienis galon
DeleteKomsumsi perbulan 4 galon air, maka dalam setahun penghematan 3 x Rp 14.000 x 12 = 504.000
Masa pakai germkill 1500 liter
Pemrosesan 3 galon x 12 bulan = 3 x 19 liter x 12 = 684 liter
Jadi penghematan untuk 2 tahun.
Harga Pure IT sekitar 600 s/d 650 ribu jadi dalam waktu 1 tahun lebih kembali modal investasi
Sedangkan harga consumable germkill berkisar 150 - 200ribu
Dengan pemrosesan 3 galon per bulan maka masa pakai sekitar 2 tahun
Biaya per galon = 200.000 / 24 / 3 = 2.777 atau Rp 146 per liter
Penghematan setelah kembali biaya investasi pureit
3 x 14.000 - 3 x 2.777 = 33.666 per bulan = 404.000 per tahun
Airnya kurang enak
ReplyDeleteAir tanah d masukan ke pure it, rasanya kurang segar, tidak seperti air galon, padahal baru 3 hari kenapa ya
ReplyDeleteairnya gan yang dimasukin jangan tanahnya :D
DeleteSaya ada produk media Filter TNZ (TREATED NATURAL ZEOLITE) yang mempunyai sifat 3 media filter (Sand, carbon dan Resin). Bisa untuk mengatasi Fe, Mn, Ca, Mg ... kalau butuh info lebih lanjut bs hubungi saya di 081229351997...
ReplyDeletemasih bingung mau pakai atau tidak
ReplyDeletesaya jg pengguna pureit sejak 1 thn lalu. Sebisa mungkin air di dlm pureit harus dihabiskan maksimal 2 hari . krn klo lbh dr itu akan merubah rasa.
ReplyDeleteSejauh ini aman2 saja menggunakan pureit. Hemat. Keren lah utk unilever
Inti permasalahan.nya apakh alat ini cocok gk untuk air yg berkadar kapur tinggi kak..😀
ReplyDelete