26 March 2007

Menjadi miliser yang bertanggungjawab

Saya menemukan jodoh justru dari mailing list. Kok bisa? Tentu saja! Di mailing list kita bisa menemukan apa saja dan bercengkrama dengan semua kalangan tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras dan slip gaji bulanan.


Saya menemukan jodoh justru dari mailing list. Kok bisa? Tentu saja! Di mailing list kita bisa menemukan apa saja dan bercengkrama dengan semua kalangan tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras dan slip gaji bulanan. Milis berbahasa inggris itu dikelola teman saya yg tidak saya kenal, tidak terlalu banyak info menarik dan seperti biasa lebih banyak ocehan dari orang-orang yang menurut saya terlalu banyak waktu luang.

Jangan bandingkan dengan mailing list Alumni-TIN yg diklaim dikelola oleh jurusan Teknologi Industri Pertanian IPB. Membernya saja merupakan para praktisi, akademisi, birokrasi & kaum pembelajar dari berbagai latar belakang. Yang unik, mereka umumnya satu madzhab dalam memandang bagaimana memajukan pertanian Indonesia, yaitu dengan satu kata: AGROINDUSTRI.

Mailing list lebih unggul disbanding website sekalipun! Boleh-boleh saja Anda tidak setuju, tapi saya termasuk yg tidak suka membuka-buka website untuk mencari informasi apalagi networking (kecuali web alumni-tin ya). Saya termasuk orang yg keranjingan dengan software-software desain grafis ketika mahasiswa dulu karena terpesona oleh eloknya desain grafis dari para master web di Indonesia bahkan
luar negeri. Tapi ketika informasi menjadi sesuatu yg penting, tepat tahun 2001 saya mulai membuat blog di sirod.blogspot.com.

Nah, jadi saya ini blogger kah? Tidak juga. Saya hanya catut sana catut sini kemudian diedit sedikit kemudian ditempel di blog saya dan mendeklarasikan bahwa saya seorang MILISER bukan seorang
BLOGGER. Ini perlu, karena seorang blogger idealis biasanya pantang mengambil tulisan orang secara utuh.

Bagaimana dengan Web Forum? Ini pun menurut saya masih kurang nyaman digunakan dibandingkan dengan milis. Mengingat harus login dan struktur pesan dalam web yg sulit dikelola (misalnya bandingkan web forum dari PHPBB semacam Kafegaul.Com dengan milis yahooGroups). Mailing list lebih unggul karena kita memungkinkan menciptakan ruang-ruang diskusi dari awal, sementara web forum itu
tergantung kebijakan yg empunya website itu sendiri. Faktor demokratis disini sangat menentukan kualitas posting. Dus, website juga berisi gambar2 animasi dari web desainer yg seringkali terlalu unjuk diri sehingga bukan saja memperlambat loading web tersebut sehingga menyulitkan mereka yang memiliki koneksi terbatas,
sementara milis, pada dasarnya tidak mementingkan tampilan, karena pada mulanya milis itu diakses via email masing-masing member.

Teknologi sekarang tidak hanya memudahkan kita untuk mengakses email kapan saja dan dengan cara apa saja. Tidak hanya menggunakan mail server gratisan seperti msn, yahoomail & googlemail, tetapi juga mendownload beragam aplikasi email client semacam Outlook atau Edora, dan yang tak kalah menariknya adalah push mail yang disediakan oleh operator telekomunikasi semacam telkom & indosat.
Tentu saja milis mempunyai kekurangan, misalnya tidak semua member aktif posting dan lemahnya moderator untuk menghidupkan suasana milis sering menjadi penyebab matinya milis dan “garing”-nya suasana milis. Pengalaman dari bermilis ria dari milis-milis yang saya ikuti, mengajarkan saya untuk mengelola milis dengan baik dan tetap ramai posting.

Ada berbagai cara untuk meramaikan milis, berikut tipsnya:

  • Jadilah moderator & rekrutlah beberapa provokator.
    IMHO, Seorang moderator milis adalah provokator milis. Ini hanyapendapat pribadi, tapi banyak benarnya lho… saya pernah dengan sengaja membuat konflik kecil-kecilan untuk menarik perhatian member milis dan memantau siapa saja yang aktif memonitor milis. Jika Anda ingin jaim, cobalah bergabung dengan beberapa milis yang ramai dan undang (invite)beberapa orang yang bisa menjadi member milis yang dimoderatori oleh kita tersebut.
  • Tetap humble & ramah
    Moderator itu penengah dan tukang beres-beres. Ingin jadi moderator?Maka siap-siap capek dengan rutinitas kerja menata milis yang membosankan dan menghabiskan banyak waktu kita. Misalnya,menambah secara manual member yang ingin join atau hanya sekedar unsubscribe. Dalam melakukan tugas-tugas yang sebenarnya mudah dilakukan semua orang itu terkadang moderator lama-lama bisa jengkel karena seharusnya setiap member bertanggung jawab dengan email yang bersangkutan, tetapi karena malas, gaptek atau bosy, jadinya moderatorlahyang disuruh-suruh untuk melakukan itu semua. Hal ini membutuhkankesabaran dan sikap leadership yang baik, yah.. hitung-hitung jadi kepala RT di lingkungan Anda tinggal
  • Punya YahooID & Gmail ID
    katakanlah Anda membuat milis di YahooGroups, maka tentu saja Anda harus punya yahooID. Manfaatnya sebenarnya banyak, satu diantaranya adalah YahooID tersebut dapat digunakan untuk virtual meeting dengan sesama moderator yang terhalang jarak & waktu dan sulit untuk mewujudkan gathering padahal masalahnya akan selesai jika dibicarakan secara online saja. Selain YahooID, anda juga butuh GmailID, yang ini agak sulit cara memperolehnya karena kita harus mendapatkan undangan (inviter) dari yang sudah memiliki GmailID sebelumnya. Caranya, tinggal request inviter mail ke siapa saja orang yang mempunyai GmailID, misalnya ke email ToekangCD@Gmail.Com.
  • Jadilah Mr.Bean
    Tertarik dengan karakter Rowan Atkinson di serial Mr. Bean? Insinyur teknik ini tampil dengan karakter konyol tetapi cerdas. Menurut saya, seorang moderator juga harusnya tampil seperti itu. Jadilah orang yang seperti kurang kerjaan untuk jail, nyental sini nyental sana, iseng bahkan gokil! Biasanya posting-posting yang nyerempet-nyerempet seperti Poligami, selingkuh anggota parpol, skandal proyek, dan SARA banyak direspon. Tugas moderator adalah untuk menjaga frame diskusi berjalan sehat dan wajar.
  • Adakanlah Gathering.
    Sehebat apapun media online, tidak akan terasa gregetnya jika tidak membuat forum bertatap muka secara langsung. Sesekali adakanlah gathering / kopi darat dengan beberapa member untuk saling mengakrabkan diri. Misalnya di sela-sela makan siang jam kantor, di akhir tahun atau hari sabtu/minggu di mana member banyak yang liburan.
Moderator tentu saja harus kerja lebih capek lagi karena harus menyiapkan segala keperluan gathering seperti menyiapkan tempat berkumpul, menyusun jadwal dan mengadakan acara yang menarik minat member untuk ikut kopi darat.

So? Bagaimana menjadi seorang miliser yang bertanggung jawab? Nah jawabannya sederhana: Jadilah seorang Moderator milis.. ;-)
Sebentar, ada yang terlupa, bagaimana pula saya bisa mendapatkan istri saya dari sebuah milis? Itupun sederhana, istri saya itu adalah adik dari seorang moderator milis
;-)

Kang Sirod
Nongkrong di sini

No comments:

Post a Comment