Berdasarkan Perhitungan Astronomi, Idul Fitri Jatuh pada Hari Selasa
- Kamis, 19 Okt 06 10:03 WIB
- Kirim teman
Perbedaan dalam menentukan hari pertama bulan Ramadhan dan Idul Fitri, sudah menjadi hal yang biasa di dunia Islam. Namun sejumlah ilmuwan di Universitas Al-Azhar, Mesir menyatakan, berdasarkan perhitungan astronomi, Idul Fitri jatuh pada hari Selasa (24/10).
"Perhitungan menunjukkan bahwa hilal tidak bisa terlihat pada hari Minggu, 22 Oktober, karena hilal akan hilang di sebagian besar kota-kota di Mesir sebelum matahari tenggelam," kata Profesor Ahmad Ismail Khalifah dari Universitas Al-Azhar, Mesir.
Menurutnya, hal serupa terjadi di negara-negara Arab dan sejumlah negara-negara Muslim, sehingga hari terakhir bulan Ramadhan jatuh pada Senin, 23 Oktober. "Sebagai konsekuensinya, hari pertama bulan Syawal atau Idul Fitri akan jatuh pada hari Selasa, 24 Oktober," papar Khalifa.
Pernyataan Khalifah dibenarkan oleh Profesor Musalam Syaltut, profesor di bidang fisika angkasa luar dan matahari. "Hilal bulan Syawal akan muncul pada hari Minggu tapi akan lenyap sebelum matahari tenggelam di negara-negara Arab dan Muslim, termasuk di Mesir dan Arab Saudi," jelasnya.
Shaltout mengatakan, berdasarkan hitung-hitungan astronomi, negara-negara Muslim yang mulai berpuasa pada hari Minggu, 24 September akan merayakan Idul Fitri pada hari Selasa, 24 Oktober.
Islamic Crescent Observation Project-didirikan pada tahun 1998 dan kini memiliki 300 anggota yang terdiri dari para ilmuwan dan orang-orang yang tertarik dengan pengamatan hilal dan perhitungan kalender-menyatakan, pemunculan hilal pada hari Sabtu di berbagai belahan dunia sangat tidak mungkin karena bulan tenggelam sebelum matahari terbenam dan bulan akan berdekatan dengan matahari setelah itu.
Pemunculan hilal juga tidak mungkin terjadi pada hari Minggu di semua belahan dunia, karena bulan akan tenggelam sebelum matahari terbenam di beberapa wilayah, atau berdekatan dengan matahari di sejumlah wilayah lain.
Meski demikian, umat Islam yang mulai berpuasa pada hari Sabtu, 23 September tidak punya pilihan lain selain merayakan Idul Fitri pada Senin, 23 Oktober.
"Pemunculan bulan Syawal pada hari Minggu tidak berarti apa-apa pada hari yang menandai hari ke-30 bulan Ramadhan," kata Abdullah bin Salman, seorang ulama Saudi, pada awal pekan kemarin.
"Kita akan merayakan Idul Fitri pada Senin, 23 Oktober," ujarnya.
Profesor Shaltout menjelaskan, akar persoalannya adalah di banyak negara Muslim yang mulai berpuasa satu hari lebih cepat dari waktu yang perhitungannya berdasarkan pada kalkulasi astronomi tentang jatuhnya awal bulan Ramadhan.
Dalam penanggalan Islam, jumlah hari dalam satu bulan antara 29-30 hari. Jika hari Minggu adalah hari ke-30 bulan Ramadhan, otomatis hari raya Idul Fitri jatuh pada keesokan harinya. (ln/iol)
No comments:
Post a Comment